Virus Corona
Susy Susanti Ungkap Kondisi Pelatih Jonatan Christie Cs Sebelum Diisolasi di RS Pelni, Status PDP
Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI Hendry Saputra dikabarkan dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona.
TRIBUNKALTIM.CO - Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI Hendry Saputra dikabarkan dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona.
Hendry Saputra dilaporkan sempat mengeluhkan demam, lemas, mual.
Pelatih dari Jonatan Christie Cs ini pun sempat menjalai CT Scan yang hasilnya menunjukkan adanya flek di paru paru kirinya.
Soal kondisi terkini Coach Hendry ini juga disampaikan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti,.
Susy Susanti menyebutkan bahwa Hendry Saputra kini sedang dirawat di Rumah Sakit Pelni, Jakarta.
Baca Juga: Pelatih Anthony Ginting Cs Mengeluh Demam Mual dan Lemas, CT Scan Tunjukkan Flek di Paru Paru
Baca Juga: Kabar Buruk, Pebulutangkis Latih Tanding Tim Taiwan di All England Dikabarkan Positif Corona
Baca Juga: Dikarantina Usai All England di Pelatnas, Begini Cerita Hendra/Ahsan Menahan Rindu Bertemu Keluarga
"Kami masih belum tahu. Sekarang masih dalam pantauan. Kami lagi cek lebih detail. Saat ini, dia sedang diisolasi di RS Pelni," ujar Susy.
"Akan tetapi, masih dalam pantauan. Belum positif, masih cek. Saya mendapat kabar itu dari semalam."
"Koh Hendry memang pulang ke rumah. Dia merasa tak enak badan dan dia memilih cek sendiri," ucap Susy.
Sepulang dari turnamen All England 2020, para pemain dan pelatih PBSI memang melakukan isolasi di pelatnas karena merebaknya Virus Corona.
Sejauh ini, kondisi para pemain dikabarkan sehat dan tetap menjalani rutinitas latihan.
Hendry Saputra sendiri merupakan pelatih tunggal putra PBSI yang menangani pemain-pemain seperti Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Shesar Hiren Rhustavito.
Hendry juga merupakan salah satu pelatih yang turut berangkat ke Inggris untuk turnamen All England 2020 beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Achmad Budiharto, mengungkapkan bahwa Hendry Saputra berada dalam status PDP.
Hendry juga masih akan terus melakukan rangkaian tes, termasuk untuk memastikan adanya virus corona atau Covid-19.
Awalnya, sempat muncul isu bahwa Hendry sudah dinyatakan positif virus corona. Namun, kabar itu dibantah oleh Budiharto.
"Enggak. Bukan positif. Tetapi statusnya dia baru pasien dalam pengawasan (PDP). Berarti dia masih harus melakukan beberapa tes lagi," ujar Budiharto.
Baca Juga: Cerita Melati Daeva di Kamar Isolasi Pelatnas, Tak Ada Sambutan Juara, Pilih Nonton Drama Korea
Baca Juga: 11 Pebulutangkis Indonesia Berpeluang Lolos ke Olimpiade Tokyo, Rekan Praveen/Melati Belum Aman
Baca Juga: FAKTA Melati Daeva Cocok Berpasangan dengan Praveen, Legenda Ini Sudah Prediksi Dua Tahun Lalu

Tunggu Swab Test
Dalam keterangannya, Budiharto menyatakan bahwa PP PBSI telah melakukan tindakan sesuai prosedur berupa mengisolasi semua orang yang ada kontak langsung dengan Hendry, terhitung sejak ia menyampaikan keluhan seputar kondisi kesehatannya yang menurun.
Selain itu, pelatnas Cipayung kini benar-benar tertutup dan tidak ada arus keluar masuk.
Pantauan tim dokter PBSI kepada tim All England pun semakin intens, masa isolasi mandiri tim All England juga diperpanjang hingga awal April.
"Memang betul, saat ini Hendry Saputra dinyatakan sebagai PDP dan masih harus mengikuti serangkaian test Covid-19," kata Budiharto dilansir TribunKaltim.co dari Badminton Indonesia.
"Kami telah menerima laporan dari tim dokter bahwa Hendry Saputra tengah menunggu swab test untuk memastikan apakah positif Covid-19 atau tidak," ucap Budiharto.
"Gejala awal yang disampaikan coach Hendry itu dia merasa demam, lemas, mual, makanan tidak bisa masuk.
Setelah dilakukan CT Scan, banyak flek di paru-paru kiri, sedangkan Coach Hendry tidak ada riwayat sakit paru sebelumnya," kata dr Octaviani, salah satu anggota tim dokter PBSI.
"Untuk memastikan bahwa apakah terjangkit Covid-19, memang harus dilakukan swab test. Ini yang masih kami tunggu sampai sekarang," ujar dr. Octaviani.
PBSI juga akan melaporkan kasus ini kepada BWF (Badminton World Federation) lewat Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI, Bambang Roedyanto.
"Betul, akan kami laporkan ke BWF hari ini karena Hendry merupakan salah satu dari anggota tim yang ke All England," ucap dr Octaviani.
"Saat ini, PBSI juga terus berusaha untuk menekan potensi penyebaran Covid yang tengah mewabah di Indonesia, salah satunya dengan kebijakan menutup full akses pelatnas," tutur Budiharto.
Budiharto menuturkan bahwa para pelatih yang tidak tinggal di asrama pelatnas Cipayung, juga telah diinstruksikan untuk tidak datang ke pelatnas Cipayung hingga akhir pekan ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti menyatakan bahwa sesi latihan di pelatnas tengah disesuaikan dengan kondisi saat ini.
"Sampai hari ini latihan jalan terus, tetapi menyesuaikan dengan kondisi kesehatan atlet, hanya untuk jaga performa saja atau sifatnya bebas aktif. Jadwal latihan pun diatur agar tidak bersamaan, kami juga selalu mengimbau atlet untuk jaga jarak satu sama lain," ucap Susy.
Menyusul kasus PDP di Pelatnas Cipayung, PP PBSI sudah didatangi Sudinkes Jakarta Timur dan mendapat arahan mengenai bagaimana mengenali gejala serta penanganan pertama pasien terduga Covid-19 pada Senin (23/3/2020).
Pihak Sudinkes juga mendata siapa saja yang melakuan kontak dengan PDP dan tindakan apa yang harus dilakukan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dirawat di RS Pelni, Pelatih Tunggal Putra PBSI Dalam Status PDP".