Virus Corona

Cegah Virus Corona, Papua Tutup Penerbangan Dari dan Ke Jayapura, Abaikan Larangan Lockdown Jokowi?

Cegah Virus Corona, Papua tutup penerbangan dari dan Ke Jayapura, abaikan larangan lockdown Jokowi?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TribunKaltim.Co/HO/Kompas.Com
Tim SAR Gabungan bersiap melakukan pencarian pesawat twin otter yang hilang kontak di Papua, Rabu (18/9/2019). 

TRIBUNKALTIM.CO - Cegah Virus Corona, Papua tutup penerbangan dari dan Ke Jayapura, abaikan larangan lockdown Jokowi?

Larangan keluar masuk manusia akhirnya berlaku di Papua demi mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau covid-19.

Papua resmi menutup semua jalur penerbangan dari dan ke Bandara Sentani Jayapura.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tegas melarang suatu daerah memberlakukan lockdown.

Bandara Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua, ditutup sementara untuk mencegah penyebaran Virus Corona di wilayah itu, Kamis (26/3/2020).

Kebijakan itu merupakan keputusan bersama antara Forkompinda Provinsi Papua dengan bupati dan wali kota se-Papua.

Antisipasi Virus Corona, Papua Berencana Lockdown Meski Langgar Titah Jokowi, Tito Karnavian Tolak

Pengakuan Mengejutkan Ketum PB IDI Soal Pertambahan Pasien Virus Corona, Bisa Tak Ada yang Rawat

Bandara Sentani merupakan pintu masuk utama ke Papua.

"Iya, bandara tidak beroperasi sampai tanggal 9 April.

Kecuali angkutan barang yang mengangkut logistik, pengangkutan pasien dalam keadaan emergency, sampel swab, itu mendapat kekhususan," ujar Kapolres Jayapura AKBP Victor Makbon, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis.

Victor mengatakan, penutupan bandara dinilai sangat penting guna mencegah penyebaran Virus Corona.

Hingga kini sudah ada tiga pasien positif covid-19 di Papua dan seluruhnya berada di Kabupaten Merauke.

Kemudian, ada 33 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 728 orang dalam pemantauan (ODP) covid-19 di Papua.

"Jadi perlu dipahami, untuk angkutan penumpang komersil sudah tidak ada lagi.

Baik yang keluar maupun yang masuk," kata Victor.

Ia juga meminta seluruh masyarakat untuk mematuhi imbauan pembatasan sosial yang tengah dilakukan pemerintah.

Aparat kepolisian juga tidak akan ragu mengambil tindakan tegas bagi siapa saja yang tetap memilih beraktivitas di luar rumah dan menimbulkan kerumunan.

"Masyarakat juga tolong taat untuk tidak banyak di luar, imbau-imbauan itu tolong dipatuhi agar masalah ini cepat selesai," kata Victor.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 33 PDP tersebar di enam kabupaten dan kota di Provinsi Papua.

Jumlah PDP yang bertambah tak sejalan dengan persediaan alat pelindung diri (APD) yang digunakan petugas medis menangani pasien positif dan diduga terinfeksi Virus Corona.

Juru bicara Satgas covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule mengatakan, persediaan APD di Provinsi Papua menipis.

"Tadi pagi tinggal 54 APD.

Dengan pertambahan pasien jumlah ini sangat tidak cukup, (APD) harus segera masuk," ujar Silwanus di Jayapura, Rabu (26/3/2020).

Dari total PDP di Provinsi Papua, jumlah terbanyak terdapat di Kota Jayapura, yakni 19 orang.

Lalu, 7 PDP di Kabupaten Merauke, 3 PDP di Kabupaten Jayapura, 2 PDP di Kabupaten Biak, 1 PDP di Kabupaten Mimika, dan 1 PDP di Kabupaten Jayawijaya.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, jumlah pasien positif covid-19 mencapai 790 orang pada Rabu (25/3/2020).

Telegram Kapolri, Idham Azis Larang Polisi dan Keluarganya Lakukan Ini, Demi Cegah Virus Corona

Pemilihan Wakil Anies Baswedan Nekat Digelar Saat Wabah Virus Corona di Jakarta, Ada Money Politics?

Tito Karnavian Larang lockdown

Mendagri Tito Karnavian pun tegas melarang Papua, untuk melaksanakan protokol lockdown demi mencegah covid-19.

Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Tito Karnavian mengatakan pihaknya tidak menyetujui adanya wacana kebijakan penutupan sebagian hingga seluruh akses masuk ke daerah yang direncanakan oleh pemerintah Provinsi Papua.

 Jokowi Bocorkan 4 Provinsi Bakal Terima Dampak Buruk Virus Corona, Bukan Jakarta, 2 di Kalimantan

 Kabar Gembira, Ilmuwan China Akhirnya Ungkap Kapan Virus Corona Bisa Lenyap Tak Bersisa dan Caranya 

"Sama sekali tidak menyetujui," ujar Tito dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (24/3/2020).

Menurut Tito Karnavian, yang diperintahkan oleh pemerintah pusat ke daerah dalam rangka pencegahan penularan covid-19 bukan penutupan arus transportasi /perhubungan suatu wilayah dengan wilayah lain.

"Akan tetapi, pembatasan atau pelarangan berkumpul dalam jumlah banyak untuk berbagai kegiatan," lanjut dia.

Sementara itu, saat dikonfirmasi pada Rabu (25/3/2020), staf khusus Mendagri Kastorius Sinaga mengatakan pihaknya akan segera melakukan pengecekan soal kebijakan penutupan akses di Papua.

"Akan kita cek kebenaran surat (soal rencana penutupan) dan kebijakan itu.

Pasti akan ada respons setelah mengecek ke Pemprov Papua," tuturnya.

Dia menjelaskan, Pemerintah Pusat hingga saat ini tidak mengambil opsi lockdown atau karantina wilayah terkait penularan covid-19.

"Pemerintah pusat mendorong daerah untuk ikut mencegah penyebaran covid-19 lewat cara physical distancing seperti peniadaan acara yang menghimpun orang banyak," tambah Kastorius.

Sebelumnya, Pemprov Papua membuka opsi pembatasan sementara seluruh pintu masuk ke Papua, guna mencegah penyebaran Virus Corona.

Usai menggelar Rapat Forkompinda di Gedung Negara, Jayapura, Jumat (20/3/2020), Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan, pemerintah perlu segera mengambil keputusan untuk melindungi rakyat Papua.

"Saya tadi beri kesempatan sampai hari Rabu (25/3/2020) hasil keputusan tim yang telah ditunjuk, Rabu saya akan umumkan apakah lockdown, pembatasan atau dalam bentuk apapun," kata Lukas Enembe, Jumat (20/3/2020).

Dia menuturkan, perkembangan penyebaran Virus Corona di Indonesia perlu disikapi segera.

Karena hingga kini masih banyak mayarakat yang masuk ke Papua.

Karenanya, bila nanti dianggap perlu, opsi pembatasan sementara akan diambil Pemprov Papua.

"Masyarakat yang datang dari luar, baik naik pesawat atau kapal kami akan batasi selama 14 hari," kata dia.

Namun, Lukas Enembe memastikan keputusan tersebut juga akan menunggu hasil pertemuannya dengan para bupati/wali kota di seluruh Papua.

"Nanti kami akan putuskan yang terbaik setelah saya lakukan pertemuan dengan para bupati, karena sudah ada kabupaten yang lakukan lockdown," kata dia.

 Di ILC, Driver Ojol Curhat Dapati Hal Tak Terduga Saat Virus Corona Merebak, Karni Ilyas Tersentuh

 Daftar Lokasi 427 Pasien Positif Virus Corona di Wilayah Anies Baswedan, Semua Kelurahan Jakarta Ada

Mengenai ketersedian bahan pokok, obat-obatan, BBM, dan lainnya, Lukas Enembe memastikan hal tersebut juga menjadi pertimbangan.

Pihak-pihak terkait juga telah diikutkan ke dalam Satgas covid-19 Papua yang telah terbentuk dan bekerja.

"Kami bicara berdasarkan kajian yang telah dibuat, semua sudah buat, baik Pertamina, Bulog, baru kami akan putuskan.

Anggaran kami akan turunkan untuk tim yang telah dibentuk.

Bappeda kami minta untuk mengkaji ulang anggaran yang sudah ditetapkan," kata Lukas Enembe.

IKUTI >> Update Virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cegah Penyebaran Corona di Papua, Bandara Sentani Ditutup hingga 9 April", https://regional.kompas.com/read/2020/03/26/10424101/cegah-penyebaran-corona-di-papua-bandara-sentani-ditutup-hingga-9-april?page=all#page3.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved