Virus Corona

Penyebaran Virus Corona di Surabaya, Wilayah Risma Masuk Zona Sangat Merah, Ini Kata Khofifah

Penyebaran virus Corona atau covid-19 di Surabaya, wilayah Risma masuk zona sangat merah, ini kata Khofifah Indar Parawansa.

surya.co.id/sugiharto
Banner informasi lokal lock down di Jalan Tunjungan Surabya, Jumat malam (27/3/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Penyebaran virus Corona atau covid-19 di Surabaya, wilayah Risma masuk zona sangat merah, ini kata Khofifah Indar Parawansa.

Wabah virus Corona atau covid-19 di Indonesia semakin meluas.

Salah satu zona merah virus Corona adalah Provinsi Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bahkan menyebut Kota Surabaya sebagai zona sangat merah covid-19.

Dijelaskan Khofifah Indar Parawansa, saat ini ada 18 kabupaten kota di Jawa Timur yang sudah masuk zona merah.

Terkait Kota Surabaya yang masuk zona sangat merah, menurut Khofifah Indar Parawansa dibutuhkan kewaspadaan berlipat dan pencegahan penyebarn berlapis.

Selain di Wilayah Risma Surabaya, Solo Juga Terapkan Pembatasan Jam Operasional Supermarket

Kasus virus Corona di Wilayah Risma Tertinggi di Jawa Timur, Supermarket Surabaya Batasi Waktu

5 TERPOPULER: PNS Bogor Positif Corona Meninggal, dr Tirta Desak Anies Baswedan, Bonek Bantu Risma

“Kita sesungguhnya sudah berada di zona. Maka kita harus waspada berlipat terutama di Kota Surabaya yang kalau saya sebut sudah sangat merah, karena dari 18 kabupaten kota yang sudah masuk zona merah, Surabaya yang paling banyak dari seluruh kab kota di Jatim,” kata Khofifah, Senin (30/3/2020).

Berdasarkan data, di Kota Surabaya ada sebanyak 41 kasus positif covid-19.

Sedangkan untuk PDP ada sebanyak 61 orang dan ODP ada sebanyak 206 orang.

Untuk itu ditegaskan gubernur perempuan pertama ini, daerah daerah yang sudah masuk zona merah harus kian waspada dan menetapkan kawasan physical distancing dan menanamkan pemahaman ke masyarakat untuk bersabar dan tinggal di rumah.

Tidak hanya itu, Gubernur yang juga mantan Menteri Sosial ini meminta daerah daerah yang sudah zona merah untuk menyiapkan ruang isolasi dan ruang observasi di masing-masing kabupaten.

Hal ini dilakukan agar ruang ruang perawatan juga bisa tersedia di daerah tanpa harus semua di bawa ke Surabaya, dan pelayanan bisa lebih cepat.

Bukan Lockdown, Risma Lakukan Ini di Surabaya, hingga Bonek Bantu Cegah virus Corona

Karantina Wilayah

Terkait banyaknya zona merah di Jatim, apakah butuh ada karantina wilayah, ditegaskan Khofifah bahwa pihaknya tidak menggunakan terminologi karantina, melainkan menggunakan terminologi observasi.

“Terkait karantina, kami menggunakan terminologi observasi, dan observasi itu digunakan untuk yang masuk status ODP, dan juga ODR yang bisa melakukan isolasi secara mandiri,” tegas Khofifah.

Dikatakan Khofifah pemerintah daerah bisa memanfaatkan ruang ruang yang ada untuk melakukan tempat observasi.

Sebagaimana yang disiapkan Pemprov Jatim yang menyulap BPSDM Surabaya dan Malang untuk tempat observasi, dan juga di wisma atlet Malang.

“Tempat seperti ini bisa digunakan agar bagaimana selama 14 hari mereka tercukupi gizinya dan termonitor tim medik,” kata Khofifah.

Tempat observasi ini adalah untuk tempat isolasi masyarakat selama masa inkubasi covid-19 dengan ada pemantauan tenaga kesehatan dan perhatian pada kondisi kesehatan dan gizi masyarakat tersebut.

Sebab sangat mungkin jika masyarakat mengutuhkan ruang observasi lantaran tidak memiliki kamar tersendiri untuk melakukan isolasi secara mandiri.

Sedangkan untuk memotong penyebaran, dikatakan Khofifah saat ini banyak daerah di Jatim yang sudah melakukan penutupan jalan sebagai area tertib physical distancing.

“Dan ini tadi yang saya minta daerah juga siapkan ruang observasi daerah masing-masing karena mereka punya tanggung jawab yang sama untuk melawan covid-19,” pungkas Khofifah.

90 Positif di Jatim

Dari jumlah itu ada 13 orang dinyatakan sembuh dan 7 orang meninggal dunia.

Selain itu untuk kasus PDP bertambah lagi menjadi 336 orang dan untuk ODP mencapai 5.071 orang.

“Ada tambahan daerah tambahan yang masuk ke zona merah karena sudah ada yang positif covid-19. Yaitu Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Jombang, tiga itu menjadi tambahan zona merah,” kata Khofifah dalam jumpa pers petang ini.

Pihaknya mengatakan meski angka positif covid-19 di Jatim terus mengalami tren kenaikan, Khofifah menegaskan bahwa masih ada kabar baik yaitu pasien positif yang dinyatakan sembuh di Jatim juga bertambah.

“Hari ini kami bersyukur ada 5 orang yang tadinya dinyatakan positif sudah terkonversi menjadi negatif. Yaitu ada 3 pasien yang dirawat di rumah sakit di Surabaya dan juga 2 pasien yang dinyatakan sembuh dari rumah sakit di Malang,” kata Khofifah.

Meski begitu Khofifah juga menyebutkan bahwa per hari ini juga ada penambahan kasus positif covid-19 di Jatim yang akhirnya harus meninggal. Dimana ada 3 orang yang meninggal yaitu dari Surabaya, Magetan dan Gresik.

Dengan begitu total kasus positif covid-19 di Jawa Timur yang harus kehilangan nyawa bertambah menjadi 7 orang.

Bonek Turun Tangun Bantu Risma Lawan virus Corona, Suporter Persebaya Lakukan Ini Jaga Surabaya

“Dari data ini kita bisa lihat sebaran covid-19 di Jawa Timur dan kita bisa mendapatkan kesdaran untuk kembali meningkatkan kewasapdaan dan kesiapsiagaan yang luar biasa,” tegasnya.

Untuk itu hari ini, Khofifah menyebut bahwa pihaknya juga melakukan rakor virtual dengan kapolda dan pangdam dan forkopimda seluruh Jatim guna mengkoordinasikan daerah-daerah yang sudah kedatangan warga yang mudik lebih awal.

“Bagi daerah yang ada masyarakatnya yang terlanjur mudik lebih awal maka kuta minta dibentuk titik titik check poin bersama RT TW Babinsa dan Babinkamtibmas sampai pada observasi berbasis daerah,” tegasnya.

IKUTI >> Update virus Corona

(*)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul UPDATE virus Corona di Surabaya Masuk Zona Sangat Merah, Perlu Karantina Wilayah? ini Kata Khofifah!, https://surabaya.tribunnews.com/2020/03/30/update-virus-Corona-di-surabaya-masuk-zona-sangat-merah-perlu-karantina-wilayah-ini-kata-khofifah?page=all
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved