Liga Italia
Bukan Antonio Conte, Legenda AC Milan Dinilai Lebih Layak Jadi Suksesor Jose Mourinho di Inter Milan
Bukan Antonio Conte, Marco Materazzi ungkap legenda AC Milan Leonardo dinilai lebih layak jadi suksesor pelatih Jose Mourinho di Inter Milan
TRIBUNKALTIM.CO - Bukan Antonio Conte, legenda AC Milan Leonardo dinilai lebih layak jadi suksesor pelatih Jose Mourinho di Inter Milan.
Era kepelatihan Jose Mourinho menjadi periode emas bagi Inter Milan yang sukses meraih treeble winners.
Setelah era Jose Mourinho, praktis Inter Milan kesulitan bersaing di papan atas Liga Italia Serie A.
Meskipun kini Inter Milan telah dilatih Antonio Conte, namun belum ada jaminan satu trofi bisa didapatkan musim ini.
Bahkan legenda Inter Milan, Marco Materazzi menilai bukan Antonio Conte yang layak jadi suksesor Jose Mourinho di kubu I Nerazzurri.
Sejatinya ada satu pelatih yang dianggap mampu menjadi suksesor Jose Mourinho di Inter Milan.
• Romelu Lukaku Lempar Kode Agar Lautaro Martinez Bertahan di Inter Milan, Barcelona Terus Mengintai
• Juara Liga Italia Bukan Juventus atau Lazio, Winger Inter Milan Ungkap Makna Scudetto Saat Ini
• Diego Milito Bongkar Soal Pemain Incaran Inter Milan, Bisa Bikin Lautaro Martinez Bertahan
Eks pemain Inter Milan, Marco Materazzi, mengungkap satu mantan pelatihnya mampu meneruskan filosofi Jose Mourinho yang hengkang pada tahun 2010.
Usai meraih treble winners, Inter Milan ditinggal oleh pelatih yang menangani mereka pada musim 2009-2010, Jose Mourinho.
Setelah ditinggal Jose Mourinho, terdapat dua pelatih yang menangani Marco Materazzi dan kolega sebelum akhirnya sang bek hengkang dari Inter Milan pada Juli 2011.
Kedua juru taktik itu adalah eks pelatih Liverpool, Rafael Benitez, dan Leonardo Araujo, mantan arsitek tim klub rival sekota Inter Milan, AC Milan.
Marco Materazzi pun berpendapat jika ada satu dari kedua pelatih tersebut yang mampu meneruskan filosofi Jose Mourinho saat melatih Inter Milan.
Melalui obrolan yang dilakukan dengan mantan pemain Inter Milan lainnya, Sebastian Frey, via Instagram Live, Marco Materazzi mengatakan jika Leonardo Araujo yang direkrut Inter Milan pada Desember 2010 adalah sosok pelatih tersebut.
Sosok Leonardo bukanlah orang asing di Liga Italia Serie A.
Pasalnya ia merupakan legenda AC Milan yang sukses di Liga Italia Serie A era 90an akhir.
"Sangat sulit untuk mengikuti jejak Jose Mourinho ketika menangani Inter Milan," ungkap Marco Materazzi dilansir BolaSport.com dari Football Italia.

• Ketimbang Striker Inter Milan Lautaro Martinez, Legenda AC Milan Minta Barcelona Pulangkan Sosok Ini
"Namun, Leonardo benar-benar cerdas karena pada dasarnya dia meniru dan menerapkan apa yang telah dilakukan oleh Mourinho."
"Begitu dia tiba, kami berhasil mengejar jarak sebesar 19 poin dari AC Milan."
"Jika kami tidak kalah pada pertandingan derbi (Derby della Madonnina) pada bulan April, kami pasti bisa menyalip mereka," ucap pria berusia 46 tahun itu menambahkan.
Di musim 2010-2011, Inter Milan hanya meraih posisi kedua di bawah rival sekota mereka, AC Milan, yang meraih gelar juara Liga Italia.
I Nerazzurri yang diasuh oleh Leonardo selama enam bulan hanya tertinggal enam angka dari sang pemuncak klasemen akhir Serie A dengan koleksi 82 poin.
Namun di musim tersebut, Leonardo tetap membawa Inter Milan meraih trofi, Coppa Italia setelah mengalahkan Palermo di partai puncak.
Sosok Leonardo pernah membesut AC Milan di musim 2009 sebelum setahun setelahnya merapat ke Inter Milan.

• Inter Milan & AC Milan Kompak Lirik Gelandang Potensial Bayern Muenchen Asal Prancis
Saat menukangi AC Milan, Leonardo hanya mampu membawa Alessandro Nesta dan kolega duduk di peringkat ketiga klasemen akhir Liga Italia Serie A.
Sedangkan saat masih aktif bermain untuk AC Milan, Leonardo mencatatkan 124 penampilan dengan torehan 30 gol dan 9 assist.
Ia juga sukses mempersembahkan sejumlah gelar prestisius bagi AC Milan.
Diantaranya Scudetto musim 98/99 dan Coppa Italia musim 2002/2003.
Di level Timnas, Leonardo pernah merasakan trofi juara dunia World Cup 1994 bersama skuad Brasil.

Ungkap Sosok Pelatih yang Paling dibenci
Selain mengungkapkan sosok Leonardo, legenda Inter Milan, Marco Materazzi, juga mengungkapkan satu pelatih I Nerazzurri yang tidak disukainya.
Eks pemain tim nasional Italia, Marco Materazzi, bermain untuk berbagai klub sebelum akhirnya didatangkan Inter Milan pada tahun 2001.
Bermain sebagai bek selama satu dekade, Marco Materazzi berhasil menemukan performa terbaiknya di Inter Milan dengan mencatatkan 20 gol dalam 276 laga di semua kompetisi.
Memperkuat Inter Milan pada selang 2001-2011, pria berusia 46 tahun itu telah mencicipi banyak pengalaman bersama sejumlah pelatih yang pernah menangani I Nerazzurri.
Dalam sebuah kesempatan, Marco Materazzi membeberkan satu pelatih yang tidak disukainya saat melatih klub berjulukan La Beneamata itu.

• Romelu Lukaku Lempar Kode Agar Lautaro Martinez Bertahan di Inter Milan, Barcelona Terus Mengintai
Juru taktik asal Spanyol, Rafael Benitez, disebut Marco Materazzi sebagai pelatih yang tidak cocok dengannya kala membela Inter Milan.
Pendapatnya tersebut disampaikan oleh Marco Materazzi melalui obrolan yang dilakukan di Instagram Live dengan mantan pemain Inter Milan lainnya, Sebastian Frey.
"Orang-orang mengatakan saya marah dengan pelatih yang menjadi suksesor Jose Mourinho (Rafael Benitez)," kata Materazzi dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
"Namun, saya dan Benitez tidak bisa cocok karena berbeda dari Jose Mourinho, dia tidak konsisten," ujar Marco Materazzi menambahkan.

Legenda I Nerazzurri, Marco Materazzi tidak menyukai Benitez dikarenakan mantan pelatih Liverpool itu dinilai tidak mampu menunjukkan penampilan yang konsisten bersama Inter Milan.
Hal itu berbanding terbalik jika dibandingkan dengan pelatih asal Portugal yang mampu meraih treble winners bersama Inter Milan pada musim 2009-2010, Jose Mourinho.
"Konsistensi adalah hal yang paling penting dan Jose Mourinho mampu menunjukkan hal itu," tutur bek yang dadanya ditanduk Zinedine Zidane dalam laga final Piala Dunia 2006 antara Italia dan Prancis ini.
(*)
IKUTI >> Update Liga Italia