Liga 1
Legenda Persija Bambang Pamungkas Sindir Persib? Tak Ingin Klub Kebanggaan Bobotoh Disebut Rival
Legenda Persija Jakarta Bambang Pamungkas sindir Persib Bandung ? tak ingin klub kebanggaan Bobotoh Itu disebut rival, berkaca jumlah kemenangan
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO - Legenda Persija Jakarta Bambang Pamungkas sindir Persib Bandung ? tak ingin klub kebanggaan Bobotoh Itu disebut rival, berkaca jumlah kemenangan.
Belum lama ini, Bambang Pamungkas memberi statemen yang cukup menohok terkait duel panas Persija Jakarta melawan Persib Bandung.
Bahkan Bambang Pamungkas terang-terangan tak ingin deisebut laga Persija Jakarta vs Persib Bandung itu disebut rival.
Sebagai legenda Persija Jakarta, menghadapi klub kebanggaan Bobotoh itu selalu terasa spesial.
Idola The Jak Mania ini memberi pengakuan soal duel Persija Jakarta melawan Persib Bandung di dalam blog pribadinya.
Diketahui dua klub raksasa Liga 1 2020, Persija Jakarta dan Persib Bandung, tak pernah lepas dari gengsi tiap kali bertemu.
• Anak Asuh Dragan Djukanovic di PSIS Semarang Ini Ngebet Ikuti Jejak Bek Persib dan Persija Jadi WNI
• Jika Jakarta Lockdown Cegah Virus Corona, Pemain Persija Ini Ungkap Situasi Bakal Semakin Parah
• Legenda Persija Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan Adu Mulut, hingga Marc Klok Rindu The Jak Mania
Antusias pencinta sepak bola Tanah Air selalu tinggi tiap kali klub berjuluk Macan Kemayoran ( Persija ) bertemu dengan Maung Bandung (julukan Persib ).
Banyak kalangan berpendapat bahwa duel Persija vs Persib ataupun sebaliknya merupakan laga klasik.
Namun, bagi manajer Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, pertarungan kedua tim tersebut bukan laga klasik.
Bahkan, kata pria yang akrab disapa Bepe, disebut rival pun belum tentu benar.
Melansir Kompas.com, pernyataan tersebut dia tuangkan dalam blog pribadi Bambang Pamungkas berjudul "Persija Vs Persib: Bukan Laga Klasik".
"Saya tentu memiliki alasan mengapa menilai Persija Vs Persib bukanlah laga klasik.
Jangankan diberi label 'Laga Klasik', kedua tim disebut 'Rival' saja rasanya kok juga kurang pas," tulis Bambang Pamungkas dalam blognya tersebut.
Alasannya, lanjut pria yang akrab disapa Bepe ini, laga klasik seharusnya disematkan dalam pertandingan dengan animo tertinggi di Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Misalnya duel PSMS Medan vs Persib Bandung pada 23 Februari 1985. Kala itu, jumlah penonton yang hadir sekotar 150.000 orang.
"Besarnya antusiasme masyarakat untuk menyaksikan laga 'ulangan' final dua tahun sebelumnya tersebut, membuat pertandingan hampir saja tidak dapat digelar."
"Penonton yang meluber hingga sisi lapangan, membuat pihak keamanan mengalami kesulitan untuk dapat mengontrol keadaan."
• Reaksi Pemain Persija dan Persib Soal Pemotongan Gaji Imbas Virus Corona, Ada yang Tak Berani Jawab
"Pada era perserikatan pertemuan kedua tim memang selalu ditunggu, dan dinantikan oleh seluruh pecinta sepak bola di Indonesia," ungkap Bambang Pamungkas.
Oleh sebab itu, Bambang Pamungkas menilai laga Persija vs Persib bukanlah laga klasik.
Kemudian, lanjut idola The Jak Mania ini, Macan Kemayoran dengan Maung Bandung bukanlah rival.
Menurut pemilik angka 20 di Persija saat menjadi seorang pemain, kata rival cocok disandingkan jika kedua tim merupakan sama-sama pemilik kemenangan yang hampir imbang.
Faktanya, pada pertemuan di Liga 1 2018, jumlah kemenangan Persib dengan Persija jauh berbeda.
Hal ini jelas menyindir Persib Bandung yang jumlah kemenangannya terpaut jauh dari Persib Bandung.
"Bagaimana bisa disebut 'Rival' jika salah satu tim mendominasi hasil di atas lapangan.
16 kemenangan ( Persija ) berbanding 6 kemenangan ( Persib ) tentu tidak dapat dikatakan dekat," ungkap mantan striker timnas Indonesia.
"Saya lebih setuju jika Persija Vs Persib diberi label laga 'Sarat Gengsi'."
"Iya sarat gengsi dan ego dari mereka yang suka memelihara kebencian dalam hati mereka, dan mendapat keuntungan dari perseteruan yang terjadi di luar lapangan," ujarnya melanjutkan.
Bagi bapak tiga anak itu, melawan Maung Bandung merupakan laga spesial.
Total, sembilan gol sudah dia cetak di jala klub asal Ibu Kota Jawa Barat itu selama berkarier sebagai pemain profesional.
"Sejak pertama kali berseragam Macan Kemayoran pada musim 1999, setiap kali melawan Persib adalah sebuah kesempatan emas bagi saya."
"Kesempatan untuk dapat berjibaku dan menimba ilmu dari bek-bek tangguh kelas satu yang menjaga pertahanan Persib Bandung," ungkap dia.
• Anak Asuh Dragan Djukanovic di PSIS Semarang Ini Ngebet Ikuti Jejak Bek Persib dan Persija Jadi WNI
Layak jadi legenda Asia Tenggara
Manajer Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, dinilai layak menjadi salah satu legenda sepak bola Asia Tenggara oleh media vietnam.
Termasuk Bambang Pamungkas, konfederasi sepak bola Asia (AFC) baru saja merilis lima pemain yang merupakan legenda sepak bola Asia Tenggara.
Tentu pengakuan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Bambang Pamungkas.
Selain Bepe, sapaan akrab Bambang Pamungkas, terdapat empat nama lain yang disebutkan oleh AFC.
Mereka adalah Neil Etheridge (Filipina), Soh Chin Aun (Malaysia), Kiatisuk Senamuang (Thailand), dan Le Cong Vinh (Vietnam).
Keempat pemain tersebut menempati posisi yang berbeda-beda saat masih bermain.
Hal ini sebagaimana diunggah dalam instagram resmi AFC pada Selasa (24/3/2020).
Bepe menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalam daftar tersebut.
Sontak, unggahan AFC tersebut mendapatkan dukungan dari media Vietnam, Zing.vn.
Mantan bomber timnas Indonesia itu dinilai layak menjadi legenda Asia Tenggara.
"Dengan kontribusi mereka di masa lalu, ketiganya Le Cong Vinh, Kiatisuk, dan Bambang pantas masuk dalam daftar legendaris ini," tulis Zing.vn.
Benar saja, Bepe merupakan pemain dengan caps terbanyak di timnas Indonesia.
Selain itu, ia juga telah mengantongi banyak gelar di tim yang dibelanya.
Bepe mengantarkan Persija meraih empat titel juara yaitu Liga Indonesia 2001 dan 2018, Piala Presiden 2018, serta Boost Sport Fix Super Cup 2018..
Selain itu, Bambang Pamungkas juga berhasil menyabet top scorer Liga Indonesia (1999), pemain terbaik Liga Indonesia (2001), serta Copa Indonesia (2007).
• Legenda Persija Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan Adu Mulut, hingga Marc Klok Rindu The Jak Mania
Pemain kelahiran Semarang tersebut pun memiliki penampilan apik ketika berseragam Selangor FA yang bermain di Liga Malaysia.
Bersama Selangor FA, Bepe meraih treble winner pada tahun 2015 yaitu Malaysia Premier League, Malaysia FA Cup, dan Malaysia Cup.
Dirinya pun juga berhasil meraih penghargaan individu di Malaysia diantaranya pencetak gol terbanyak Malaysia Premier League (2015), pemain terbaik Malaysia Cup tahun 2015, dan top scorer FA Cup Malaysia 2015.
Sejauh ini Bepe menjadi pemain Indonesia pertama yang bisa meraih treble winner di era baru Liga Malaysia.
(*)
IKUTI >> Update Liga 1