Kabar Artis
Dentuman Misterius Dirasakan Enzy Storia hingga Desta Panik Tiba-tiba Suara Aneh Menghilang
Dentuman misterius di Jakarta turut dirasakan Enzy Storia hingga Desta panik tiba-tiba suara aneh menghilang, penjelasan Gunung Anak Krakatau erupsi
TRIBUNKALTIM.CO - Dikabarkan terjadi dentuman misterius di Jakarta yang turut dirasakan Enzy Storia hingga Desta panik tiba-tiba suara aneh menghilang, penjelasan soal Gunung Anak Krakatau erupsi.
Tak sedikit warga Jakarta yang terkejut dengan dentuman misterus yang terdengar Jumat 10 April 2020 malam.
Kerasnya bunyi dentuman misterius itu sempat membuat warga Jakarta dna sekitarnya heboh.
Hal ini turut dirasakan host dan co-host Tonight Show, Desta dan Enzy Storia.
Artis dan model Enzy Storia bahkan kaget mendegar kerasnya dentuman misterius itu.
Sedangkan Desta panik, tiba-tiba suara aneh tersebut menghilang perlahan.
• Terungkap Asal Dentuman Misterius di Jakarta Sabtu Dini Hari, Tak Berhubungan dengan Anak Krakatau
• Dentuman Misterius di Jabodetabek Setelah Meletusnya Gunung Anak Krakatau Ini Penjelasan Lapan RI
• Suara Dentuman di Bogor Bukan Berasal dari Erupsi Anak Krakatau, Ini Penjelasan Kabid PVMBG
Sementara itu Enzy Storia mengaku mendengar dentuman.
"Ini rumah gue daritadi kaya kedengeran suara dentuman dentuman.. ya Allah ada apa lagi," tulis Enzy Storia melansir Tribun Wow yang mengutip Twitter.
Kemudian Enzy Storia merepost pemberitaan media online disertai keterangan singkat dan emoji menangis.
"Astaghfirullah all adzim," tulisnya di akun @EnzyStoria.
Sedangkan pembawa acara dan penyanyi Desta Mahendra juga mendengar suara dentuman pada Sabtu (11/4/2020) dini hari.
"Suara apa itu td? Skrg perlahan mulai ilang..," tulis Desta.
Saat itu, Desta masih mempertanyakan suara aneh yang didengarnya.
Selain itu, Sutradara film Yowis Ben, Fajar Nugros juga mengungkapkan pengalamannya mendengar suara dentuman misterius.
"Itu suara gludug dari luar? Kirain dari atas si ruang kereta, tiwas aku lari masuk kamar," tulisnya di akun @fajarnugros.
• FAKTA Gunung Anak Krakatau Meletus, Dentumannya Terdengar Sampai Bogor, Warga Ngungsi ke Gunung
Penjelasan PVMBG
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau.
"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, erupsi gunung yang terletak di Selat Sunda dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, itu hanya mengeluarkan semburan dengan ketinggian berkisar 500 meter.
Ia menyebut letusan yang terjadi pada Jumat malam juga bukan merupakan letusan eksplosif dan hanya semburan.
"Biasanya dalam jarak dua kilometer, kedengaran hanya suara desis saja," ujarnya pula.
Sebelumnya diberitakan, setelah erupsi Gunung Anak Krakatau, warganet ramai membahas dentuman di media sosial yang mereka duga ada hubungannya dengan erupsi tersebut.
Warga Bogor juga mengaku mendengar suara dentumas keras saat Anak Krakatau meletus.
Salah satunya Vina Trisna Widiatie yang mengaku mendengar suara dentuman sekitar pukul 02.30 WIB Sabtu dini hari.
Awalnya Ia mengira bahwa suara tersebut adalah guntur pertanda hujan.
"Iya jam 2 tadi, lagi begadang nonton film. Nah, kedengaran suara gitu, saya kira dari tadi geluduk, mau hujan.
Ternyata info teman, Krakatau meletus," ujar Vina warga Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/4/2020).
Mendengar suara tersebut, Vina ketakutan dan tidak berani keluar rumah untuk memastikan kebenaran suara dentuman itu.
Warga Pancasan, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Ayda Parlina, mengatakan, suara dentuman terdengar sampai ke rumahnya.
Ia pun tak menyangka lantaran sebelumnya Bogor diguyur hujan yang cukup deras.
"Suaranya jelas banget, aku pikir mah memang karena mau hujan enggak jadi," ungkapnya.
Meski begitu, ia mengaku tak merasakan getaran yang ditimbulkan suara tersebut.
Namun, kata dia, suara itu membuat dirinya takut sehingga tidak dapat istirahat.
• Terungkap Asal Dentuman Misterius di Jakarta Sabtu Dini Hari, Tak Berhubungan dengan Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau erupsi
Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan, Anak Krakatau mengalami erupsi delapan kali, Sabtu (11/4/2020) pagi.
Erupsi terjadi mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WIB.
Lontaran debu material vulkanik diperkirakan mencapai 2.000 meter.
"Kondisi gunung masih aktif, ada erupsi, dan semburan debu vulkanik. Namun, sore ini asap di gunung itu mulai menipis," katanya saat dihubungi dari Bandar Lampung, Sabtu.
Andi menjelaskan, bau belerang dari gunung itu masih tercium. Sebelumnya diberitakan, Jumat pukul 22.35 WIB, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan pantauan kamera pengawas pada pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.
PVMBG menyebutkan, tingkat aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda itu berada pada level II atau waspada.
PVMBG mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari Gunung Anak Krakatau.
Soal suara dentuman yang terdengar sebagian warga Jakarta, PVMBG menjelaskan bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau.
• Suara Dentuman di Bogor Bukan Berasal dari Erupsi Anak Krakatau, Ini Penjelasan Kabid PVMBG
"Saya sudah konfirmasi petugas pos pengamatan, mereka tidak mendengar karena letusannya juga kecil," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Hendra Gunawan saat dihubungi di Jakarta, dikutip dari Antara, Sabtu.
Menurut dia, erupsi gunung ini hanya mengeluarkan semburan dengan ketinggian berkisar 500 meter.
Ia menyebutkan, letusan yang terjadi pada Jumat malam juga bukan merupakan letusan eksplosif dan hanya semburan.
"Biasanya dalam jarak dua kilometer, kedengaran hanya suara desis saja," ujarnya pula.
(*)