Bermula dari Salah Paham Bentrokan antara TNI dan Polri Terjadi Hingga Tewaskan 3 Anggota Polisi
bentrokan tak terhindarkan dan menyebabkan 3 anggota Polisi tewas setelah mengalami luka tembak
TRIBUNKALTIM.CO - Bentrokan antara anggota TNI dan Polri terjadi di Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020) pagi.
Kejadian ini diduga bermula dari kesalahpahaman yang terjadi di lapangan.
Hingga akhirnya bentrokan tak terhindarkan dan menyebabkan 3 anggota Polisi tewas setelah mengalami luka tembak
Bentrok terjadi antara anggota Polres Mamberamo Raya dengan Satgas Yonif 755 di Distrik Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu (12/4/2020) pagi, bentrok terjadi karena adanya kesalahpahaman.
Akibat bentrok tersebut, tiga anggota Polres Memberamo Raya tewas setelah mengalami luka tembak.
• Ingin Serang Satgas Yonif 755 TNI, Anggota Sabhara dan Reskrim Polisi Ini Justru Tewas Tertembak
• Kabar Duka, Kronologi 3 Polisi Anak Buah Idham Azis Tewas, Jadi Korban Bentrok Yonif TNI dan Polri
Ketiganya yakni, Briptu Alexander Ndun, Briptu Marcelino Rumaikewi dan Bripda Yosias.
Selain itu, ada juga dua polisi yang mengalami luka tembak.
Pasca-bentrok tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih dan Kapolda Papua sedang menurunkan Tim Gabungan untuk menyelidiki penyebab terjadi bentrok tersebut.
Berikut fakta selengkapnya yang Kompas.com rangkum:
1. Bentrok berawal dari kesalahpahaman
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, bentrokan terjadi berawal dari kesalahpahaman.
"Memang betul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan dua anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," kata Waterpauw, saat dihubungi, Minggu.
Dikutip dari Antaranews.com, menurut Waterpauw, insiden yang terjadi Minggu dini hari itu sebetulnya sudah diselesaikan pada Sabtu (11/4/2020) sekitar pukul 23.00 WIT.
"Dari laporan yang diterima, terungkap bahwa anggota yang meninggal itu bersama empat rekannya pada Minggu dini hari menyeberang ke Kasonaweja dan berupaya menyerang," katanya dikutip dari Antaranews.com.
Sambungnya, Kapolres Mamberamo Raya sedang berupaya menyelesaikan masalah tersebut dengan Dandim 1702/Sarmi.