Virus Corona
Ke UAS, Sosok Berpengaruh Ini Jadikan Jakarta Contoh PSBB Tak Maksimal, Anies Baswedan Diminta Tegas
Ke UAS, sosok berpengaruh ini jadikan Jakarta contoh PSBB tak maksimal, Anies Baswedan diminta tegas
Jusuf Kalla mengakui tingkat kedisiplinan masyarakat Indonesia termasuk rendah.
"Baru bisa jalan apabila ada sanksi. Yang dilakukan Pemerintah baru imbauan, sanksi keras belum.
Tapi soal kedisiplinan ini juga terjadi di negara-negara lain, Amerika juga begitu. Faktor disiplin dan keterlambatan mengambil kebijakan," kata JK.
Ketua Umum PP Dewan Masjid Indonesia ( DMI) ini mengibaratkan pandemi Virus Corona seperti deret ukur.
Makin lambat penanganannya, makin besar akibatnya.
"Jadi, kita berjuang degan waktu. Setiap hari bertambah karena semakin tidak disiplin," ujar Jusuf Kalla.
"Apa kekhawatiran terdalam, Pak JK?" tanya UAS.
"Apabila penyelesaiannya lambat, akibatnya kepanikan masyarakat.
Masalah sosial, orang menganggur, tidak kerja, kemiskinan yang banyak. Secara bersamaan ekonomi kita rusak, bisa mengakibatkan hal lain, perilaku masyarakat contohnya.
Maka kita harus berupaya keras agar tidak menjalar jauh virus ini," jawabnya.
• Bukan Andi Taufan, Stafsus Milenial Jokowi Pilih Mundur Usai Ruang Guru Jadi Mitra Kartu Pra Kerja
Tetap Azan di Masjid
Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia ( DMI) Jusuf Kalla (JK) menyerukan agar seluruh Masjid tetap mengumandangkan adzan di tengah wabah Virus Corona.
Pernyataan itu juga disampaikan Jusuf Kalla saat meladeni tanya jawab dengan Ustadz Abdul Somad melalui siaran langsung di akun YouTube dan Facebook UAS, Selasa (14/4/2020) malam.
Awalnya, Ustadz Abdul Somad bertanya soal program Dewan Masjid Indonesia selama pandemi Virus Corona atau covid-19.
"Musim wabah Virus Corona ini apa saja program Dewan Masjid, pak?" tanya UAS melalui video call.