Liga 1
Beda dengan Idola Bonek di Persebaya, Legiun Asing Arema FC & Mario Gomez Pilih Tetap di Indonesia
Beda dengan Idola Bonek di Persebaya Surabaya, legiun Amerika Latin milik Arema FC & Mario Gomez tetap bertahan di Malang, Indonesia
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Beda dengan Idola Bonek di Persebaya Surabaya, legiun Amerika Latin milik Arema FC & Mario Gomez tetap bertahan di Indonesia.
Aktivitas klub Liga 1 2020 saat ini terhenti seiring ditangguhkannya kompetisi Liga 1 2020 akibat pandemi Virus Corona.
Tak sedikit para pemain asing di klub Liga 1 2020 yang memanfaatkan momen ini untuk mudik ke negara asalnya.
Tak terkecuali para pemain idola Bonek di Persebaya Surabaya sepeprti David Da Silva, Mahmoud Eid dan Aryn Williams yang memilih pulang ke kampung halamannya.
Hal berbeda justru terjadi pada legiun Amerika Latin milik Arema FC, Elias Alderete, Jonathan Bauman, Matias Malvino, termasuk pelatih Mario Gomez dan staf pelatih Marcos Gonzales serta Felipe Americo.
Legiun asing idola Aremania ini pilih tetap bertahan di Indonesia meski saat ini pandemi Virus Corona masih mengancam.
• Suporter Persebaya Surabaya Bonek dan Klub Idola Aremania, Arema FC Kompak Lawan Virus Corona
• Tak Ingin Seperti Arema FC, Persebaya Surabaya Tetap Tegaskan Ini ke Pemainnya Meskipun Terkendala
• Glenn Fredly Punya Tempat Khusus di Hati Arema FC, Ajarkan Singo Edan Indahnya Jatuh Cinta
Diektahui legiun Amerika Latin milik Arema FC tetap bertahan di Malang walau kompetisi Liga 1 2020 ditiadakan.
Pelatih Arema FC, Roberto Carloz Mario Gomez, membeberkan alasan kenapa ia memilih menetap di Malang dan tak pulang ke kampung halaman di tengah covid-19.
Pandemi wabah Virus Corona ( covid-19 ) yang menyerang dunia membuat sang juru taktik Arema FC, Mario Gomez, bertahan di Malang.
Mario Gomez memilih bertahan di Malang walaupun pihak manajemen Arema FC sudah lama meliburkan segala aktivitas klub terkait adanya pandemi virus corona.
Meski tim berjulukan Singo Edan itu telah meliburkan aktivitas, para pemain tetap diwajibkan untuk berlatih mandiri.
Pihak manajemen Arema FC juga telah mengizinkan para pemain asingnya pulang ke kampung halamannya masing-masing.

• Arema FC dan Persib Jadi Tim Liga 1 Paling Menderita, Ulah Aremania dan Bobotoh Penyebabnya
Begitu pula dengan sang arsitek tim, Mario Gomez, diizinkan untuk pulang ke negara asalnya, Argentina.
Namun, pelatih berusia 63 tahun itu tak bisa mudik ke Argentina walaupun ia memiliki kesempatan pulang kampung.
Hal itu tak lepas dari lockdown atau pembatasan wilayah yang dilakukan oleh Argentina untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Bukan hanya Mario Gomez yang menetap di Malang, staf pelatih asing seperti Marcos Gonzales dan Felipe Americo juga menetap di Malang.
“Saya bersama Marcos dan Felipe tidak pulang.
Sekarang saya masih di Malang.
Saya tidak bisa pulang ke Argentina karena di sana lockdown,” kata Mario Gomez sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Surabaya Tribunnews.
Selain itu, tiga pemain yang menetap adalah Matias Malvino, Jonathan Bauman, dan Elias Alderete, yang memilih bertahan di Malang meski kompetisi Liga 1 2020 dihentikan sementara.
“Kami masih akan melihat perkembangannya seperti apa,” ucapnya.
Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, pun membenarkan bahwa tiga pemain asingnya memutuskan untuk tetap di Malang.
“Hanya Oh In-kyun yang kembali ke Korea Selatan karena dia minta pulang dan jaraknya relatif dekat dari Indonesia,” ujar Ruddy Widodo.
“Tujuh jam perjalanan ke Korea. Yang lain tetap tinggal di Malang,” tutur Ruddy Widodo.
• Wander Luiz jadi Pemersatu Persib dan Arema FC, Kedua Klub Saling Dukung Lawan Corona
Rindu pimpin latihan
Tim pelatih Arema FC mengaku sudah rindu dan ingin kembali melatih para pemain Singon Edan seperti sebelum adanya wabah Virus Corona di Indonesia.
Keberadaan Virus Corona di Indonesia menyebabkan banyak orang harus mengurangi aktivitas di luar ruangan.
Hal itu berlaku juga bagi Arema FC, yang terpaksa meliburkan agenda tim dan meminta para pemainnya melakukan latihan mandiri di rumah masing-masing.
Tidak adanya latihan tim yang dilakukan bersama-sama memunculkan kerinduan dalam hati tim pelatih Arema FC.
Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto, mengaku sudah rindu untuk kembali melatih anak asuhnya seperti sebelum adanya wabah covid-19.
Menurutnya, hal yang paling dirindukan adalah momen ketika dirinya memberikan instruksi kepada para pemainnya dalam suasana latihan.
• Ulah Bobotoh dan Mario Gomez, Persib Bandung dan Arema FC Disanksi Ini dari PSSI, 2 Klub Ini Juga
"Ya pastinya sudah rindu suasana latihan.
Tidak hanya dengan staf pelatih, tentunya juga dengan seluruh elemen," ucap Charis Yulianto dilansir Bolasport.com dari Tribun Jatim.
"Apalagi sebagai pelatih yang biasanya memberikan instruksi pada saat latihan maupun briefing," katanya pada Senin (13/4/2020).
Guna melepas rasa rindu itu, Charis menyatakan bahwa dirinya sering bertukar komunikasi dengan tim pelatih dan pemain lewat grup WhatsApp.
Selain bertanya tentang kabar masing-masing, Charis dan para pelatih Arema FC lain juga sering membahas program latihan yang akan diberikan kepada pemain di masa jeda Liga 1 2020.
"Komunikasi dengan Coach Mario Gomez dan staf pelatih terus kami lakukan," ujarnya menambahkan.
Hal senada juga disampaikan oleh pelatih kiper Arema FC, Felipe Americo.
• Mario Gomez Terapkan Cara Unik untuk Latihan Mandiri, Pemain Arema FC Mengaku Canggung dan Grogi
Pelatih kiper asal Brasil itu mengaku kangen melatih empat anak asuhnya di skuad Singo Edan.
Akan tetapi, Felipe sangat memaklumi keadaan saat ini yang memaksa timnya untuk tidak menggelar latihan bersama di ruang terbuka.
"Tentu semua ingin kembali berlatih bersama.
Namun pemerintah serta federasi telah mengeluarkan kebijakan dan saya rasa itu keputusan yang tepat untuk saat ini.
Karena keselamatan jauh lebih penting," katanya menandaskan.
(*)
IKUTI >> Update Liga 1