Virus Corona
Di Samarinda Kena PHK, Saat Pulang Kampung Pria Ini Diusir Warga, Dianggap Bawa Virus Corona
Di Samarinda kena Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ), saat pulang kampung pria ini diusir warga, dianggap bawa virus Corona atau covid-19.
"Kalau karantina mandiri di rumah, kami sudah siap rumah. Sebagai orangtua, kami juga takut, apalagi anak kami bukan apa datang dari daerah wabah. Kami juga takut tinggal bergabung, jadi lepas di satu rumah kecil sendiri," ungkap Lambertus kepada sejumlah awak media di Kampung Waipare, belum lama ini.
Ia menambahkan, anaknya terpaksa pulang kampung karena sudah diberhentikan dari perusahaan sawit tempat ia bekerja.
Daripada tinggal di Samarinda dengan kondisi menganggur, lebih baik pulang kampung membantu orangtua.
"Kami jual satu ekor babi dan belikan dia tiket pulang dari Samarinda ke Maumere. Sampai di sini, dia diusir warga kampung. Kami kecewa juga. Kami harap ada upaya dari pemerintah untuk menangani soal ini," ujar Lambertus.
Sementara itu, Camat Kangae, Aqualinus mengimbau warga agar tidak main hakim sendiri, apalagi mengusir sesama.
Ia meminta warga kampung dan keluarga Yohanes tetap tenang.
"Jangan main hakim sendiri, ikuti arahan dari pemerintah. Kalau main hakim sendiri begini, kacau balau nanti. Saya harap ini peristiwa pertama dan terakhir," ujar Aqualinus.
• Donald Trump Bekukan Dana Perang virus Corona WHO, Pemerintah Jokowi Bereaksi, Retno Marsudi Dukung
• Ternyata Bahan Dapur ini Bisa Menjernihkan Minyak Goreng Bekas, Salah Satunya Kulit Pisang
Perawat Diusir Tetangga
Kejadian serupa juga dialami oleh tenaga medis yang kini tengah berjuang di garda terdepan melawan virus Corona.
Di tengah perjuangan merawat para pasien covid-19, banyak cerita-cerita mengharukan dan menyedihkan dari tenaga medis.
Salah satunya sikap diskriminatif dari masyarakat.
Sehingga ada tenag medis yang diusir tetangganya karena dianggap pembawa virus Corona.
Para staf medis, termasuk perawat dan dokter RSUP Persahabatan sempat mendapat perlakuan diskriminatif dari lingkungan sekitarnya di tengah pandemi covid-19.
Mereka sempat diusir tetangga di sebuah indekos dekat Rumah Sakit Umum Pusat / RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.
Ada yang memilih menginap sementara waktu di rumah sakit karena tak punya tempat pulang.