Virus Corona
Ditolak Mudik Keluarga Karena Pandemi Corona, Seorang Pria Coba Bunuh Diri Minum Cairan Sabun Cuci
Seorang pria asal Surabaya nyaris mengakhiri hidupnya gara-gara ditolak keluarga saat akan mudik
• Detik-detik Najwa Shihab Tertunduk Menangis di Mata Najwa, Sopir Jenazah covid-19 Sebut Bulan Puasa
Dilansir TribunWow.com dalam Youtube KompasTV, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sudah melakukan sosialisasi dan survei terkait tingkat persentase keinginan masyarakat untuk mudik.
Berdasarkan hasil survei tersebut, terdapat 24 persen masyarakat yang masih berkeinginan untuk mudik.
Itu artinya angka tersebut terbilang masih tinggi.
Sedangkan yang sudah mudik sendiri mencapai 7 persen.
"Jadi kita sudah sosialisasi jangan mudik atau tidak menganjurkan mudik," ujar Luhut.
"Namun dari hasil survei itu masih 24 persen yang ingin mudik."
"Atas dasar itu dalam rapat terbatas tentang pembahasan antisipasi mudik, pemerintah memutuskan untuk melakukan pelarangan mudik pada saat Ramadan 1441 Hijriah maupun hari raya Idul Fitri untuk wilayah Jabodetabek dan wilayah-wilayah lain yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar dan juga wilayah yang masuk zona merah Virus Corona," jelasnya.
Luhut menegaskan akan melakukan pembatasan untuk akses keluar dan masuk ke dan dari wilayah Jabodetabek.
Hal itu untuk mengantisipasi adanya masyarakat yang tetap nekat melakukan mudik.
Menurut Luhut, larangan mudik ini akan berlaku efektif mulai Jumat (24/4/2020) mendatang.
Pemerintah juga telah menyiapkan sanksi untuk diberikan kepada mereka yang melanggar.
Meski begitu, sanksi tersebut tidak bisa langsung diterapkan sejak larangan mudik diberlakukan.
Namun baru mulai efektif dan akan ditegakan pada 7 Mei 2020.
"Larangan mudik ini berlaku efektif terhitung sejak hari Jumat, 24 April 2020," beber Luhut.