Kuliner Legendaris di Jakarta Sudah Ada Sejak Tahun 1957, Berikut Fakta Unik Bakmi Gang Kelinci

Kuliner legendaris di Jakarta sudah ada sejak Tahun 1957, Berikut fakta unik Bakmi Gang Kelinci

Editor: Nur Pratama
Instagaram @everymienute
Bakmi Gang Kelinci 

TRIBUNKALTIM.CO -  Kuliner legendaris di Jakarta sudah ada sejak Tahun 1957, Berikut fakta unik Bakmi Gang Kelinci 

Lagu Lilik Suryani yang berjudul Gang Kelinci seolah menggambarkan Gang Kelinci yang sejak dulu sudah ramai.

“Rumahku di salah satu gang, namanya Gang Kelinci”. 

Demikian sepenggal kalimat dalam liriknya.

Di Gang Kelinci ini terdapat bakmi legendaris dari Jakarta, yaitu Bakmi Gang Kelinci.

Bakmi Gang Kelinci sudah ada sejak tahun 1957.

DI ILC, Rizal Ramli Sebut Prabowo, tak Ada Suaranya tapi Dia Tidak Tanda Tangani Proyek Alutsista

Kabar Terbaru SKB CPNS: Kata BKN Soal Opsi Ditiadakan hingga Kelulusan Cukup Pakai Ranking SKD Saja

Dari awal buka hingga kini, bakmi legendaris tersebut beralamat di Jalan Kelinci Raya Nomor 1-3.

Restoran ini tidak beranjak dari tempat awal mula berdiri yang bermula dari warung sederhana.

Kini Bakmi Gang Kelinci sudah membuka 10 cabang baru. Namun, Bakmi Gang Kelinci  Pasar Baru masih terlihat dipenuhi pengunjung walaupun jam makan siang sudah berlalu.

Saat saya tiba, sudah lepas jam makan siang, tetapi sejauh mata memandang pelanggan yang datang merupakan pelanggan dari berbagai kalangan umur. Mulai dari anak kecil, remaja, hingga orang tua.

Hesti penanggung jawab dari restoran Bakmi Gang Kelinci pusat itu menceritakan, bagaimana awal mula perjalanan bakmi legendari itu.

“Kalau sejarahnya dulu dia belum jadi restoran, masih pakai gerobak. Di Jalan Kelinci Raya ini, dulu tempat pertama buka di belakang gedung ini. Jadi terus berkembang dan jadi gedung sekarang,” jelas Hesti saat ditemui di pusat restoran Gang Kelinci, Selasa (28/11/2019).

Sejarah Bakmi Gang Kelinci

Awalnya, Bakmi Gang Kelinci hanya berupa warung sederhana yang dikelola langsung oleh pendirinya, Nyonya Fatmawati.

Perempuan keturunan Tiongkok itu dengan ulet meracik bumbu-bumbu bakmi sendiri.

Resep tersebut masih dipertahankan hingga kini.

“Dulu Nyonya jualan dibantu suaminya. Sampai sekarang bakminya resepnya masih sama. Ada racikan Nyonya. Paling bumbu dia, kayak kecap asin, minyak sayur,” paparnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved