Virus Corona
Viral Beda Mudik dan Pulang Kampung, Pengamat Menilai Pernyataan Jokowi Bisa Jadi Alasan Pemudik
Pernyataan Presiden Joko Widodo yang membedakan mudik dan pulang kampung dinilai pengamat dapat dimanfaatkan pemudik untuk mengelabuhi petugas.
Lalu, Najwa masih membantah pendapat Jokowi soal mudik dan pulang kampung itu berbeda.
Menurut Najwa, mudik maupun pulang kampung sama-sama merupakan kegiatan orang dari suatu daerah ke daerah asal untuk bertemu keluarga.
"Tapi itu kan hanya perbedaan timing Bapak Presiden, tapi aktivitasnya sama, mereka pulang dan kemungkinan membawa virus ke rumah itu juga sama," kata Najwa.
Jokowi menyebut ada banyak orang yang tinggal berdesakan dengan keluarganya dan kehilangan pekerjaan saat virus Corona melanda.
Tidak diterapkannya physical distancing diketahui bisa meningkatkan risiko penularan virus Corona.
"Coba dilihat juga di lapangan, ini kita lapangan juga yang dilihat. Di Jakarta mereka menyewa ruang 3x3 atau 3x4 isinya 8 orang-9 orang mereka di sini tidak bekerja."
"Lebih berbahaya di mana? Di sini di dalam ruangan dihuni sembilan delapan orang atau pulang ke kampung tetapi di sana sudah disiapkan isolasi dulu oleh desa saya jelaskan semua desa sudah menyiapkan isolasi ini yang pulang dari Jakarta, lebih bahaya mana?," jelas Jokowi.
Sehingga, Jokowi meminta agar semua pihak bisa melihat detail permasalahan sebelum memberlakukan keputusan terkait masala wabah tersebut.
"Saya kira kita harus melihat lebih detail lapangannya, kita harus melihat lebih detail angka-angkanya," ucap dia.
Lihat videonya mulai menit ke-10:53:
Potongan video wawancara Presiden Jokowi dalam acara Mata Najwa ini seketika viral di media sosial.
IKUTI >> Update Virus Corona
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Bedakan Mudik dan Pulang Kampung, Pemudik Dinilai Bisa Bohongi Petugas", https://nasional.kompas.com/read/2020/04/23/12252551/jokowi-bedakan-mudik-dan-pulang-kampung-pemudik-dinilai-bisa-bohongi-petugas?page=all#page3.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Bayu Galih