Learning From Home, Pengamat Pendidikan Uniba Minta Pemerintah Siapkan Internet Murah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud memutuskan agar para pelajar belajar di rumah. Pembelajaran dilakukan melalu daring atau online

Penulis: Heriani AM | Editor: Mathias Masan Ola
zoom-inlihat foto Learning From Home, Pengamat Pendidikan Uniba Minta Pemerintah Siapkan Internet Murah
Dokumentasi pribadi
Pengamat pendidikan, Jepri Nainggolan

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud memutuskan agar para pelajar belajar di rumah. Pembelajaran dilakukan melalu daring atau online

Kemendikbud juga meniadakan ujian nasional pada tahun ini. Mendukung penerapan social dan physical distancing untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.

Alhasil, pembelajaran via daring pun dilakukan. Meski merupakan hal yang baru bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Kebijakan ini menuntut masyarakat untuk melek teknologi. Dunia kini sudah berubah, masyarakat pun dituntut untuk belajar hal-hal baru. Keputusan ini diambil agar hak pendidikan tetap terpenuhi.

Pengamat pendidikan, Jepri Nainggolan mengatakan, pandemi covid-19 juga memukul dunia pendidikan. Pembelajaran daring pun dipilih, namun hanya sebagai penolong.

"Pembelajaran daring itu hanya sebagai auxiliary, bantuan. Keberadaan guru atau dosen di ruang kelas merupakan sesuatu yang krusial, sangat penting," ujar pria yang juga Dekan Fakultas Sastra Universitas Balikpapan ( Uniba ) ini.

Tersedia Buku Digital, Siswa Kaltara Bisa Buka Portal Kemendikbud Ini untuk Belajar Online di Rumah

Sambut HUT RI, Telkomsel Promo Internet Murah, 25 Gb Hanya Rp 100 Ribu, Hanya Hari Ini

Belajar dari Rumah Bisa Berlangsung Sampai Akhir Tahun, Kemendikbud Siapkan Skenario

Pembelajaran daring, lanjutnya, tidak bisa digunakan sebagai solusi dalam jangka panjang. Jika hal ini terus dilakukan akibat pandemi covid-19 yang tidak diketahui kapan akan berakhir, maka metode pembelajaran ini akan merugikan dunia pendidikan.

Menurutnya, di Indonesia, harga internet itu masih sangat mahal. Bahkan paling mahal se Asia. Olehnya itu ia menyebut pemerintah harus mengambil kebijakan.

"Kebijakan tersebut berupa penurunan harga internet. Ini perlu agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati internet untuk pembelajaran daring," lanjutnya.

Ia mencontohkan, mahasiswa-nya yang harus membeli kuota tambahan karena perkuliahan daring yang memakan waktu 90 menit. Sehingga subsidi atau internet murah sangat dibutuhkan para pelajar.

"Meski merupakan solusi jangka pendek, pemerintah seharusnya memberikan subsidi internet. Apalagi, jika sistem daring menjadi satu-satunya solusi agar pembelajaran tetap berjalan di tengah pandemi," tegasnya

"Jangan memberikan bantuan kuota, namun berikan subsidi atau penurunan harga atau biaya internet jika sistem daring ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Kalau kuota yang diberikan habis, mereka akan kebingungan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved