Begini Upaya BI Balikpapan Minimalisir Dampak Covid-19 Terhadap UMKM
Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pihak yang paling merasakan dampak pandemi Covid-19.
Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pihak yang paling merasakan dampak pandemi Covid-19.
Data yang dilansir dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) pada 27 Maret 2020 lalu, setidaknya terdapat 949 laporan dari pelaku koperasi serta UMKM terdampak virus Corona.
Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto menyebut, dalam tataran Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pihaknya juga telah melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir dampak negatif pandemi covid-19 khususnya menjaga kinerja UMKM.
Yakni dengan meluncurkan Program UMKM Bangkit, kepanjangan dari Balikpapan Go Kreatif & Inovatif, Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) Tematik serta penguatan Gerakan Wanita Matilda untuk menopang penghasilan keluarga.
Program UMKM Bangkit meliputi, mendorong kualitas produk dan manajemen UMKM melalui program UMKM Digital Academy, mendorong penjualan dan promosi melalui program UMKM Connect dengan flagship event Balikpapan Popline (Pop Up Online Culinary Market)
dan flagship UMKM Go Online, serta menfasilitasi dan mendampingi UMKM terdampak covid-19 sekaligus membantu menghubungkan dengan perbankan untuk restrukturisasi pembiayaan usaha melalui program UMKM Care Center.
Baca Juga
Puncak Corona Diprediksi Bulan Juli, Bank Indonesia Susun Skenario Terburuk serta Pencegahannya
Bank Indonesia Bocorkan Kondisi Pasar Keuangan Dalam Negeri, Begini Kenyataannya
Bank Indonesia Wilayah Kota Balikpapan Mengambil Sejumlah Langkah Sikapi Virus Covid-19
"Program PSBI Tematik kita adalah bantuan sumut bor dalam klaster bawang merah di Desa Rintik, Penajam Paser Utara yang merupakan sentra produksi bawang merah untuk membantu kendala pengairan di masa kemarau dan membantu menekan biaya produksi komoditi itu," jelas Bimo.
Sedang Penguatan Gerakan Wanita Matilda, Bank Indonesia Balikpapan melakukan penguatan urban farming dan hilirisasi produk pada 6 kelurahan melalui bantuan bibit cabai, sayuran, dan online learning. Serta virtual campaign belanja bijak dan pengelolaan keuangan keluarga khususnya masa pandemi ini.
"Untuk menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian harga, kami dan Pemerintah Kota Balikpapan juga telah bersinergi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Balikpapan atau TPID dalam menetapkan Strategi Pengendalian Inflasi Kota Balikpapan sebagai upaya mengantisipasi risiko inflasi ke depan," terangnya.
TPID Balikpapan menerapkan strategi 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersedian Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif.
Bank Indonesia senantiasa berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk dapat memitigasi dampak covid-19 terhadap perekonomian dan mengawal kebijakan yang telah ditetapkan agar dapat berjalan secara optimal. (*)