Virus Corona
Kisah Pilu Dokter di New York Bunuh Diri, Sempat Terinfeksi Virus Corona dan Tangani Pasien Covid-19
kisah pilu Dokter Lorna Breen di New York, Amerika Serikat bunuh diri, sempat terinfeksi Virus Corona dan tangani pasien covid-19, dianggap pahlawan
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini kisah pilu Dokter di New York , Amerika Serikat bunuh diri, sempat terinfeksi Virus Corona dan tangani pasien covid-19, hingga dianggap pahlawan.
Di tengah tingginya kasus Virus Corona di Amerika Serikat, kabar buruk datang dari seorang Dokter yang turun langsung menangani pasien covid-19.
Diketahui seorang Dokter terkenal di kota New York, tewas mengenaskan akibat bunuh diri.
Padahal Dokter tersebut sempat berada di garis depan upaya melawan Virus Corona di Amerika Serikat.
Belakangan Dokter tersebut malah terinfeksi covid-19 hingga akhirnya meninggal dunia, bunuh diri.
• Walikota Tanjungpinang Wafat, Tak Cuma Istri & Dokter Positif Corona, Ini Nasib 25 Anggota Keluarga
• Kabar Mengejutkan, Dokter Beber Pasien Sembuh Virus Corona Bisa Tularkan covid-19, Sebabnya Sepele
• Kontroversial, Donald Trump Usul Obati covid-19 dengan Suntik Disinfektan dan Sinar UV, Sikap Dokter
Dokter Lorna Breen, direktur medis departemen gawat darurat di rumah sakit New York-Presbyterian Allen di Manhattan, meninggal akibat luka yang dibuatnya sendiri pada hari Minggu (26/4/2020), kata polisi.
Ayah sang Dokter, Dokter Philip Breen, mengatakan kepada New York Times, "Dia mencoba melakukan pekerjaannya dan hal itulah yang membunuhnya."
Di New York sejauh ini tercatat 17.500 orang yang meninggal dunia akibat terpapar Virus Corona, sementara total kematian di Amerika Serikat tercatat 56.000 jiwa.
Dokter Philip Breen mengatakan putrinya yang berusia 49 tahun tidak memiliki riwayat penyakit mental.
Dia tutup usia di Charlottesville, Virginia, tempat dia tinggal bersama keluarganya.
Ayahnya berkata, Dokter Lorna Breen sendiri sempat jatuh sakit akibat terinfeksi Virus Corona selama menekuni pekerjaannya dan kembali bekerja setelah sekitar satu setengah minggu menjalani proses pemulihan.
Pihak rumah sakit telah memintanya agar pulang, sebelum akhirnya keluarganya "turun tangan" untuk membawanya ke Charlottesville, ujar sang ayah.
Dia mengatakan ketika mereka terakhir berbicara, putrinya tampak "tidak nyambung" dan menceritakan bagaimana pasien-pasien covid-19 sudah sekarat sebelum mereka dapat dikeluarkan dari ambulans.
Puluhan pasien telah meninggal karena Virus Corona di rumah sakit berkapasitas 200 tempat tidur di Manhattan itu.
"Dia benar-benar berada di dalam parit dan berada di garis depan," kata ayahnya kepada New York Times.