Liga 1
PT LIB dan PSSI Sudah Siapkan Skema Terburuk Kelanjutan Liga 1 2020, Ini Respon Bos Arema FC
PT LIB dan PSSI sudah siapkan skenario terburuk kelanjutan Liga 1 2020, ini respon bos Arema FC, Ruddy Widodo
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - PT LIB dan PSSI sudah siapkan skenario terburuk kelanjutan Liga 1 2020, ini respon bos Arema FC.
Nasib kelanjutan Liga 1 2020 hingga saat ini belum menemui titik terang.
Meski demikian, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru ( PT LIB ) telah menyiapkan skenario terburuk tentang kelanutan Liga 1 2020.
Bos Arema FC, Ruddy Widodo juga merespon tentang skenario kelanjutan Liga 1 2020.
Menurutnya Arema FC punya pandangan tersendiri soal nasib Liga 1 2020 jika harus dilanjutkan kembali maupun dihentikan permanen.
Sebelumnya, Direktur Operasional PT LIB Sudjarno mengatakan bahwa pihaknya sudah skenario terkait masa depan kompetisi Liga 1 2020 termasuk Liga 2.
• Kabar Gembira Buat Bonek, Persebaya Surabaya Rilis Jersey Baru, Ada Sentuhan Warna Emas
• Ada Apa Pelatih Persija Sergio Farias Susul Striker Persib Wander Luiz ke Brasil? Ini yang Terjadi
• Arema FC Terang-terangan Balas Pelatih Persib Robert Rene Alberts Soal Gaji dan Janji Palsu
Sudjarno menyampaikan, PT LIB sudah menyiapkan beberapa opsi, termasuk jika nanti kompetisi Liga 1 2020 dan Liga 2 memang harus dihentikan total.
Meski demikian, opsi-opsi yang disiapkan PT LIB tersebut masih sebatas pembicaraan tak resmi.
"Kami sudah menyiapkan opsi-opsi.
Misalnya, jika memang (liga) dihentikan total, kira-kira kapan bisa membuat turnamen," ujar Sudjarno melansir Kompas.com yang mengutip Antara, Rabu (29/4/2020).
"Namun, masih dibahas dalam pembicaraan tak resmi," imbuhnya.
Menurut Sudjarno, PSSI sebagai federasi akan memberikan keputusan akhir terkait format Liga 1 2020 dan Liga 2 jika kompetisi dilanjutkan.
Namun jika kompetisi musim ini ditiadakan, PT LIB juga akan menunggu keputusan PSSI terkait konsep turnamen pengganti.
"Nanti PSSI mempunyai rencana seperti apa, apakah (kalau menggulirkan kompetisi pengganti) nanti menugaskan PT LIB sebagai operator atau dikelola PSSI sendiri," kata Sudjarno menjelaskan.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan telah menginstruksikan LIB untuk merinci bagaimana kelanjutan Liga 1 2020 dan Liga 2 setelah pandemi Covid-19 berakhir.
"Seperti apa rencana PT LIB selaku operator, apakah melanjutkan liga atau bagaimana kalau tidak dilanjutkan.
Lalu bagaimana rencana bisnis setelah vakum beberapa bulan ini dan lain-lain," tutur Mochamad Iriawan.
Sebelumnya, Mochamad Iriawan menyatakan bahwa ia akan menunggu hingga akhir Mei terkait kelanjutan kompetisi Liga 1 2020.
Mochamad Iriawan mengungkapkan, ia tidak ingin mengambil keputusan secara terburu-buru sol kelanjutan kompetisi musim ini.
• Pemain Ini Jadi Jimat Persib di Liga 1 2019, Maung Bandung tak Pernah Kalah Jika Dimainkan
"Menurut saya, pilihan menunggu status darurat bencana ini sampai akhir Mei adalah pilihan yang paling realistis saat ini," kataMochamad Iriawan, Sabtu (25/4/2020).
Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan kompetisi Liga 1 2020 dan Liga 2 akan kembali bergulir.
Melalui surat keputusan tertanggal 18 Maret 2020, PSSI memutuskan menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai dengan 29 Mei 2020.
Namun, jika pemerintah Indonesia memperpanjang masa tanggap darurat pandemi Covid-19 yang saat ini ditetapkan sampai 29 Mei 2020, ada kemungkinan Liga 1 2020 dan Liga 2 akan dihentikan secara permanen.
Respon bos Arema FC
General Manager Arema FC Ruddy Widodo bicara tentang skema yang bisa menjadi solusi untuk kelanjutan Liga 1 musim 2020.
Namun, dia menegaskan keputusan PSSI terkait kelanjutan kompetisi masih menjadi poin kunci untuk menentukan skema yang bisa digunakan nantinya.
Berdasarkan prediksi pribadinya, pencabutan masa darurat bencana akan terjadi pada Juli.
Artinya, kemungkinan kompetisi bisa kembali pada bulan Agustus atau bulan September.
Namun, setelah itu baru akan ditentukan apakah kompetisi tetap dilanjutkan atau dihentikan diganti dengan turnamen.
Masalahnya kedua pilihan ini sama-sama memiliki plus dan minus.
"Kalau kompetisi terus berjalan, oke bisa jadi.
Namun, apakah November Piala AFF tetap atau tidak.
Kalau tetap, maka harus off satu bulan, tidak bakal selesai kompetisi," kata Ruddy Widodo.
• Persebaya, Arema FC, Persib, dan Persija Punya Maskot dan Julukan Identik Hewan, Ini Penjelasannya
Selain itu, ada pula usulan dari pelatih agar kompetisi menggunakan sistem zona, timur tengah, dan juga barat.
Turnamen pengganti juga bisa menjadi solusi.
Namun, permasalahan ada pada gaji pemain.
Turnamen tentu memiliki kualitas yang berbeda dengan kompetisi utama seperti Liga 1 sehingga ada keberatan jika kontrak dibayarkan secara penuh karena sejak awal kontrak yang ditawarkan untuk level kompetisi bukan turnamen.
"Ini kan memang keadaan force majeure, kalau misalkan non-kompetisi dan hanya sekadar grade turnamen, tidak ada yang degradasi dan juara juga tidak menentukan wakil Indonesia ke Asia, imbasnya ke salary pemain,” ucap pria berkacamata itu.
"Karena tidak mungkin dengan salary penuh, sedangkan kualitas pertandingannya bukan kompetisi, melainkan hanya turnamen.
Namun, juga sudah bersepakat tidak sama dengan kompetisi sesungguhnya, yang penting pemain ada pemasukan," katanya.
• Suporter Persebaya Surabaya Bonek dan Klub Idola Aremania, Arema FC Kompak Lawan Virus Corona
Ruddy Widodo sudah menyiapkan beberapa skema yang mungkin bisa menjadi solusi.
Akan tetapi, usulan-usulan tersebut tidak bisa diajukan jika PSSI belum memberikan kejelasan soal lanjut tidaknya kompetisi Liga 1 2020.
"Namun, yang sekarang menjadi pikiran bagaimana jika tidak ada kompetisi dari Juli hingga Desember," tuturnya.
"Kami Arema FC sudah memiliki banyak usulan, tetapi tidak bisa (diajukan) karena kan belum diputuskan," katanya.