Viral di Medsos
Viral Video Cahaya Kecil yang Disebut Bintang Tsurayya, Pertanda Corona akan Berakhir? Ini Kata Ahli
Di medsos viral videp penampakan cahaya kecil yang disebut-sebut sebagai bintang Tsurayya atau Turaya, pertanda wabah Corona akan berakhir? Kata Ahli.
TRIBUNKALTIM.CO - Ramai beredar di media sosial hingga viral, video penampakan cahaya kecil yang disebut sebagai bintang Tsurayya, pertanda wabah Corona akan segera berakhir, ini penjelasan ahli
Video penampakan cahaya kecil ada yang menyebutnya sebagai bintang Turaya yang diklaim merupakan pertanda wabah pandemi covid-19 akan segera berakhir.
Benarkah cahaya kecil tersebut adalah bintang Tsurayya, simak penjelasan ahli berikut ini.
Cahaya kecil itu disebut-sebut sebagai bintang Turaya, serta diklaim sebagai pertanda bahwa wabah pandemi Covid-19 akan berakhir.
Video yang awalnya diunggah ke Twitter dan disebar di berbagai media sosial, termasuk akun Instagram @nenk_update, juga diikuti dengan narasi sebagai berikut:
"Subhanallah... Bintang TURAYA di pagi hari... benar yang di katakan Rosululah... akan habis Wabah Covid-19. apa bila ada Bintang di pagi hari. Itulah Bintang Turaya... Alhamdulillah. habis sudah sak wasanga manusia dengan adanya BUKTI. Bintang itu disaksikan byk orang."
• Catat Tanggal Fenomena Langit Selama Mei 2020, dari Supermoon Terakhir hingga Matahari di Atas Kabah
• Supermoon dan Penampakan Langka Merkurius, Catat Tanggalnya, 2 Fenomena Langit Bulan Februari 2020
• Mendung Gelayuti Langit, Proses Awal Fenomena Astronomi Sempat Terhalang, Setelah Itu Menakjubkan
• Fenomena Alam, Setelah Ribuan Cacing Muncul di Solo, Kini Ubur-Ubur Penuhi Sungai di Probolinggo
Subhanallah... Bintang TURAYA di pagi hari... benar yang di katakan Rosulullah... akan habis Wabah Covid-19.apa bila ada Bintang di pagi hari. Itulah Bintang Turaya... Alhamdulillah.Habis sudah sak wasangka manusia dg adanya BUKTI.
Bintang itu disaksi kan byk orang. pic.twitter.com/AAnM2p3KNu — Rasyad Khalifah (@RasyadKhalifah) April 29, 2020
Namun, benarkah cahaya kecil yang tertangkap lensa kamera masyarakat itu adalah bintang Turaya atau Tsurayya?
Menanggapi hal itu, astronom amatir Marufin Sudibyo berkata bahwa cahaya kecil yang beredar di foto dan video itu bukanlah bintang Turaya.
"Bukan ( bintang Turaya ). Kemungkinan besar itu Mars, kalau benar difoto pada saat pagi hari sebelum matahari terbit," kata Marufin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/4/2020).
Marufin pun menjelaskan apa itu bintang Turaya yang mungkin dimaksudkan oleh netizen tersebut.
Dia berkata bahwa bintang yang dimaksud mungkin adalah bintang Tsurayya atau ats-Tsuaya yang merupakan nomenklatur Arab untuk Pleiades.
"Secara astronomis ia (bintang Tsurayya) dikenal sebagai Pleiades atau Messier 45 (M45)," jelas dia.
Pada saat ini, Pleiades masih berada di langit barat, tepatnya di bawah Venus.
Oleh karena itu, secara teknis Pleiades akan bisa dilihat setelah terbenamnya matahari, meski kedudukannya yang sangat rendah akan membuatnya sulit untuk diamati secara langsung.
"Pleiades akan berada di langit timur mulai pertengahan Juni mendatang, tatkala terbit lebih dulu ketimbang matahari," ujar dia.
Berikut ini 5 fakta bintang Tsurayya
1. Bukan bintang tunggal Bintang Tsurayya ini bukanlah bintang tunggal, melainkan sebuah gugus bintang terbuka yang beranggotakan sekitar 1.000 bintang yang saling terikat secara gravitasional.
Namun, hanya sekitar 14 saja yang bisa disaksikan dengan mata kita.
2. Bintang muda Mayoritas bintang dalam gugus ini merupakan bintang muda atau bintang biru, dengan temperatur permukaan rata-rata jauh lebih panas ketimbang matahari.
3. Berjarak 440 cahaya Bintang Tsurayya ini merupakan bintang yang jarak rata-ratanya adalah 440 tahun cahaya dari Bumi.
4. Bintang tujuh dara
Bintang ini dikenal juga sebagai Seven Virgin atau Tujuh Dara, karena secara kasat mata terdiri atas tujuh bintang yang saling berkumpul menjadi satu, tepat di sisi barat rasi bintang Taurus.
"Al-Qurán menyebut bintang ini dalam satu suratnya yaitu surat an-Najm," tutur dia.
5. Dikaitkan dengan banyak kisah daerah.
Bintang Tsurayya banyak dikaitkan dengan legenda-legenda manusia.
Di Jawa, misalnya, bintang ini dikaitkan dengan legenda Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari yang turun dari langit.
Marufin juga berkata bahwa bintang Tsuraya membentuk salah satu entitas budaya Jawa melalui tari Bedhaya Ketawang yang melambangkan tujuh bintang, serta berguna pula bagi dunia pertanian sebagai penanda masa Kapitu.
Sementara itu, orang Jepang menyebut bintang ini dengan Subaru dan menjadi perlambang dalam banyak hal.
Fenomena langit selama Mei 2020
Catat tanggal fenomena langit selama Mei 2020, dari Supermoon terakhir, bulan baru atau hilal penanda Idul Fitri, hingga Matahari di atas Kabah.
4-5 Mei 2020: Hujan meteor eta Aquarids
Hujan meteor menjadi fenomena yang banyak ditunggu masyarakat dan juga para astronom.
Kali ini, Anda dapat menyaksikan hujan meteor bernama eta Aquarids pada tanggal 4-5 Mei mendatang.
"Paling baik disaksikan dari belahan bumi selatan, termasuk Indonesia," kata Marufin.
Untuk diketahui, meteor eta Aquarids ini berasal dari debu-debu halus yang dilepaskan oleh komet Halley.
Marufin menyebutkan, kita bisa menyaksikan meteor ini dari wilayah mana saja di Indonesia, dengan kondisi cuaca yang mendukung dalam keadaan gelap.
7 Mei 2020: Supermoon terakhir tahun ini
Supermoon atau bulan purnama perigean kali ini akan terjadi pada tanggal 7 Mei mendatang.
Anda mungkin harus menyiapkan diri, karena Marufin menyebutkan bahwa bulan purnama perigean ini adalah yang terakhir pada tahun 2020.
Adapun puncak dari bulan purnama perigean ini akan terjadi pada pukul 18.00 WIB, sehingga mudah disaksikan dari Indonesia bagian timur dan tengah.
Untuk diketahui, bulan purnama perigean adalah bulan purnama yang terjadi pada waktu yang berdekatan dengan Bulan menempati titik perigee (titik terdekat Bulan ke Bumi).
23 Mei 2020 bulan baru
Bulan baru atau dikenal dengan hilal menjadi fenomena langit yang rutin terjadi setiap bulannya.
Namun, kali ini hilal menjadi yang dinantikan banyak orang karena sekaligus bertepatan dengan penanda hari raya Idul Fitri 1 Syawwal 1441 Hijriah bagi umat Islam.
Di Indonesia, bulan baru atau hilal ini akan terjadi pada 23 Mei mendatang, pada saat maghrib di seluruh Indonesia.
Fenomena bulan baru adalah keadaan ketika bulan akan berbentuk lengkungan sabit yang sangat tipis dengan tinggi antara 6 derajat hingga 9 derajat di atas ufuk barat pada saat Matahari terbenam.
28 Mei 2020: Matahari di atas Kabah yang pertama
Fenomena matahari tepat di atas Kabah ternyata juga bisa dilihat dari Indonesia.
Di Indonesia, kondisi matahari yang tepat berada di atas Kabah tersebut akan terjadi pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 16.18 WIB, sehingga dapat disaksikan dari Indonesia bagian barat hingga tengah.
"Adalah fenomena tahunan di mana Matahari berkedudukan tepat di atas Kabah sehingga bayang-bayang benda apa pun yang terpasang tegak lurus paras Bumi akan tepat berimpit dengan arah kiblat setempat," ujar dia.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Bintang Turaya Pertanda Corona Akan Berakhir, Ini Penjelasan Ahli", https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/01/170400323/viral-bintang-turaya-pertanda-corona-akan-berakhir-ini-penjelasan-ahli?page=all#page4.
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Shierine Wangsa Wibawa