Gaya Hidup
Nasib Pendidikan Kala Virus Corona Mewabah, Belajar via Online Banyak Guru tak Melek Teknologi
Nasib Pendidikan Kala Virus Corona Mewabah, Belajar via Online Banyak Guru tak Melek Teknologi
Penulis: Heriani AM |
"Seperti yang kita ketahui banyak orangtua yang selama ini bekerja, mungkin tidak melakukan pendampingan kepada anak yang menyerahkan semua ke guru agak kaget. Menganggap tugas anak sangat banyak untuk dikerjakan, waktunya juga singkat, sehingga terjadi mis antara orangtua dan satuan pendidikan," jelasnya.
"Menganggap anaknya itu diberikan tugas yang berat-berat dan sangat banyak, padahal kalau pembelajarannya ini normal atau tatap muka semuanya biasa-biasa saja, berjalan dengan normal," tambahnya.
Diakui Muhaimin, tahun ajaran kali ini, target satuan pendidikan memang tidak tercapai.
Seperti pelaksanaan ujian nasional, ujian kenaikan kelas dan lainnya.
Pun banyak agenda satuan pendidikan yang keteteran.
Tahun 2020, sesuai edaran Kementerian Pendidikan, dianggap proses pembelajaran menyesuaikan kondisi dan situasi.
Pria yang juga penulis buku ini berharap, pandemi Covid-19 segera berlalu. Agar tahun ajaran baru pada 13 Juli mendatang, peserta didik sudah bisa belajar seperti sedia kala.
Ia juga berharap, jika memang situasi belum membaik, agar orangtua siswa mempercayakan proses pendaftaran siswa baru pada 17 - 22 Juni mendatang, kepada penitia sekolah, dan menjalankan protokol kesehatan dengan melakukan pendaftaran secara online.
"Kita berharap, tahun ajaran baru nanti, anak-anak kita sudah bisa belajar seperti sediakala, belajar tatap muka karena saya yakin anak-anak, para siswa kita rindu dengan gurunya. Begitupun guru dengan siswanya. Suasana hati dan kebatinan mereka pasti sangat terasa. Mereka tidak bertemu hampir dua bulan ini," pungkasnya.
Rindu Keceriaan Murid
Baldwine Honest Gunarto, Guru/Owner PAUD Handayani 4 Balikpapan berharap pandemi Covid-19 ini segera berlalu.
Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka yang rutin ia lakukan, terpaksa tidak dilaksanakan demi keselamatan bersama.
Alhasil, rindu pun tidak bisa ia bendung.
"Semoga, kondisi sudah normal memasuki tahun ajaran baru nanti. Kangen dengan murid-murid, tawa dan tangis mereka. Kangen mereka ceria berlari-lari," ungkap perempuan yang juga merupakan Dosen Program Studi PAUD Universitas Mulia, serta Wakil Dekan Fakultas Humaniora dan Kesehatan Universitas Mulia Balikpapan.
Penulis buku 'Setiap Anak itu Cerdas' dan 'Mindful Parenting' ini menyebut, sebagai perangkat satuan pendidikan, pihaknya mengikuti arahan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang mengeluarkan edaran berisi imbauan pelaksanaan Learning From Home (LFH).