Viral Penampakan Cahaya Kecil yang Disebut Bintang Tsurayya, Tanda Wabah Berakhir? Penjelasan Lapan
Di media sosial viral penampakan cahaya kecil yang disebut bintang Tsurayya, benarkah pertanda wabah berakhir? Penjelasan Lapan
Penulis: Aro | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNKALTIM.CO - Di media sosial viral penampakan cahaya kecil yang disebut bintang Tsurayya, dianggap sebagai pertanda wabah segera berakhir, ini penjelasan Lapan.
Viral dibahas di media sosial mengenai penampakan cahaya kecil di langit yang kemudian disebut-sebut sebagai bintang Tsurayya, yang merupakan pertanda wabah segera berakhir.
Benarkah penampakan tersebut adalah bintang Tsurayya, begini penjelasan Lapan ( Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ), Bandung.
Dikutip dari kompas.com, beberapa video beredar, merekam penampakan langit pada pagi hari yang masih berwarna biru gelap dengan sedikit semburat jingga.
Dalam video yang beredar, disebutkan ketika itu tidak ada satu pun bintang yang terlihat. Hanya ada satu bintang yang terekam ada di langit.
Bintang itu disebut sejumlah pengunggah video itu sebagai bintang Turaya/Tsurayya yang kemudian dikaitkan dengan keyakinan.
• Catat Tanggal Fenomena Langit Selama Mei 2020, dari Supermoon Terakhir hingga Matahari di Atas Kabah
• Supermoon dan Penampakan Langka Merkurius, Catat Tanggalnya, 2 Fenomena Langit Bulan Februari 2020
• Mendung Gelayuti Langit, Proses Awal Fenomena Astronomi Sempat Terhalang, Setelah Itu Menakjubkan
• Fenomena Alam, Setelah Ribuan Cacing Muncul di Solo, Kini Ubur-Ubur Penuhi Sungai di Probolinggo
Benarkah penampakan cahaya kecil yang foto dan videonya itu beredar adalah bintang Tsurayya.
Nama bintang Tsurayya atau ada yang menyebut bintang Turaya dianggap sebagai pertanda bahwa pandemi atau wabah akan segera berakhir.
Namun benarkah penampakan cahaya kecil tersebut adalah bintang Tsurayya atau benda langit lainnya?
Video yang awalnya diunggah ke Twitter dan disebar di berbagai media sosial, termasuk akun Instagram @nenk_update, juga diikuti dengan narasi sebagai berikut:
"Subhanallah... Bintang TURAYA di pagi hari... benar yang di katakan Rosululah... akan habis Wabah Covid-19. apa bila ada Bintang di pagi hari. Itulah Bintang Turaya... Alhamdulillah. habis sudah sak wasanga manusia dengan adanya BUKTI. Bintang itu disaksikan byk orang."
Subhanallah... Bintang TURAYA di pagi hari... benar yang di katakan Rosulullah... akan habis Wabah Covid-19.apa bila ada Bintang di pagi hari. Itulah Bintang Turaya... Alhamdulillah.Habis sudah sak wasangka manusia dg adanya BUKTI.
Bintang itu disaksi kan byk orang.
Namun, benarkah cahaya kecil yang tertangkap lensa kamera masyarakat itu adalah bintang Turaya atau Tsurayya?
Belum diketahui pasti mengenai penampakan bintang itu.
Secara keilmuan, adakah bintang Turaya atau Tsurayya?
Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Bandung, Dr Emannuel Sungging Mumpuni, mengatakan, istilah Turaya/Tsuraya berasal dari hikayat lokal.
Adapun dalam ilmu antariksa, bintang yang dimaksud adalah Pleiades.
"Nama bintang tersebut berasal dari hikayat lokal ya. Kalau yang dimaksud itu, sebagai Pleiades. Sepanjang tahun siklus (Pleiades) di langit selalu bisa ditentukan," kata Sungging saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/5/2020) pagi.
Ia menyebutkan, waktu munculnya bintang Pleiades itu adalah pada saat-saat ini.
"Pleiades itu diasosiasikan dengan musim dingin bagi masyarakat barat di utara, karena akan mudah diamati pada November-Desember di malam hari dan jelang musim semi mulai terbit di pagi hari.
Bagi masyarakat kita mungkin diasosiasikan dengan akhir musim penghujan," jelas dia.
Namun, Sungging tidak bisa memastikan apakah bintang yang direkam netizen itu merupakan Pleiades atau bukan. Alasannya, belum diketahui secara pasti waktu pengambilan video dan arah keberadaan bintang tersebut.
"Kemarin kapan, jam berapa, di arah mana, barangkali itu obyek lain. Jadi perlu kami telusuri. Kalau Pleiades memang saat-saat ini terbit saat pagi hari," ujar Sungging.
Ia menekankan, pihaknya tak bisa berkomentar soal keyakinan masyarakat atas makna di balik munculnya bintang itu.
"Tapi, kami di Lapan tidak mengaitkan fenomena tersebut dengan wabah, karena Pleiades itu fenomena yang selalu ada di langit sejak dahulu kala.
Sedangkan wabah terjadi baru di masa sekarang," kata Sungging.
Ia mengatakan, hingga saat ini Lapan belum memiliki riset khusus soal Pleiades.
Akan tetapi, pada sebuah unggahan di akun Twitter Lapan, ada gambar yang bisa menunjukkan seperti apa Pleiades itu.
Foto tersebut merupakan Gugus Terbuka Pleiades (M45) yang diamati dari Gunung Timau, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Sungging menyebutkan, bintang ini sangat mudah disaksikan dengan mata telanjang, bahkan lanskap yang ditampilkan bagus untuk dijadikan obyek fotografi.
Bukan Bintang Tsurayya
Sementara, terkait cahaya di langit yang disebut masyarakat sebagai bintang Tsurayya, astronom amatir Marufin Sudibyo berkata bahwa cahaya kecil yang beredar di foto dan video itu bukanlah bintang Turaya.
"Bukan ( bintang Turaya ). Kemungkinan besar itu Mars, kalau benar difoto pada saat pagi hari sebelum matahari terbit," kata Marufin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/4/2020).
Marufin pun menjelaskan apa itu bintang Turaya yang mungkin dimaksudkan oleh netizen tersebut.
Dia berkata bahwa bintang yang dimaksud mungkin adalah bintang Tsurayya atau ats-Tsuaya yang merupakan nomenklatur Arab untuk Pleiades.
"Secara astronomis ia (bintang Tsurayya) dikenal sebagai Pleiades atau Messier 45 (M45)," jelas dia.
Pada saat ini, Pleiades masih berada di langit barat, tepatnya di bawah Venus.
Oleh karena itu, secara teknis Pleiades akan bisa dilihat setelah terbenamnya matahari, meski kedudukannya yang sangat rendah akan membuatnya sulit untuk diamati secara langsung.
"Pleiades akan berada di langit timur mulai pertengahan Juni mendatang, tatkala terbit lebih dulu ketimbang matahari," ujar dia.
Berikut ini 5 fakta bintang Tsurayya
1. Bukan bintang tunggal Bintang Tsurayya ini bukanlah bintang tunggal, melainkan sebuah gugus bintang terbuka yang beranggotakan sekitar 1.000 bintang yang saling terikat secara gravitasional.
Namun, hanya sekitar 14 saja yang bisa disaksikan dengan mata kita.
2. Bintang muda Mayoritas bintang dalam gugus ini merupakan bintang muda atau bintang biru, dengan temperatur permukaan rata-rata jauh lebih panas ketimbang matahari.
3. Berjarak 440 cahaya Bintang Tsurayya ini merupakan bintang yang jarak rata-ratanya adalah 440 tahun cahaya dari Bumi.
4. Bintang tujuh dara
Bintang ini dikenal juga sebagai Seven Virgin atau Tujuh Dara, karena secara kasat mata terdiri atas tujuh bintang yang saling berkumpul menjadi satu, tepat di sisi barat rasi bintang Taurus.
"Al-Qurán menyebut bintang ini dalam satu suratnya yaitu surat an-Najm," tutur dia.
5. Dikaitkan dengan banyak kisah daerah.
Bintang Tsurayya banyak dikaitkan dengan legenda-legenda manusia.
Di Jawa, misalnya, bintang ini dikaitkan dengan legenda Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari yang turun dari langit.
Marufin juga berkata bahwa bintang Tsuraya membentuk salah satu entitas budaya Jawa melalui tari Bedhaya Ketawang yang melambangkan tujuh bintang, serta berguna pula bagi dunia pertanian sebagai penanda masa Kapitu.
Sementara itu, orang Jepang menyebut bintang ini dengan Subaru dan menjadi perlambang dalam banyak hal.
(*)