Virus Corona
34 Ribu WNI Pekerja Migran Bakal Pulang ke Indonesia, Jokowi Minta Protokol Kesehatan harus Ketat
Umumkan 34 ribu WNI pekerja migran bakal pulang ke Indonesia antara Mei - Juni 2020 ini, Presiden Jokowi minta protokol kesehatan harus ketat
TRIBUNKALTIM.CO - Bulan Mei - Juni 2020 ini, akan ada 34 ribu WNI pekerja migran yang bakal pulang ke Indonesia, umumkan hal ini, Presiden Jokowi minta protokol kesehatan harus ketat.
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengumumkan sebanyak 34 ribu Warga Negara Indonesia ( WNI ) pekerja migran akan pulang ke Indonesia antara bulan Mei - Juni 2020 ini.
Tak lupa, Jokowi juga menyinggung soal kesiapan protokol kesehatan ketika puluhan ribu WNI pekerja migran tersebut pulang ke Tanah Air.
Jokowi meminta agar kepulangan WNI itu dipersiapkan dengan baik dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Menurut Jokowi, sekitar 34 ribu WNI pekerja migran itu pulang ke Indonesia karena masa kontrak kerja mereka di luar negeri telah habis.
• Kurva Covid-19 Indonesia Disebut Melandai, Ada Salah Data? Ahli Biostatistika: Bukan Kurva Standar
• Termasuk Italia, 7 Negara telah Lewati Puncak Pandemi Corona, Kapan Covid-19 di Indonesia Berakhir?
• Mata Merah, Ruam Kaki hingga Kesemutan Bisa Jadi Tanda Infeksi Covid-19, Kenali Gejala Selain Batuk
• Sikap Tegas Khofifah Wajibkan Perusahaan Bayar THR, Jangan Gunakan Alasan Covid-19
Jokowi melanjutkan, 34 ribu pekerja migran itu berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia.
Antara lain dari Jawa Timur 8.000 orang, Jawa Tengah 7.400 orang, Jawa Barat 5.800 orang, NTB 4.200 orang, Sumatera Utara 2.800 orang, Lampung 1.800 orang dan Bali 500 orang.
"Agar betul-betul diantisipasi, disiapkan, ditangani proses kedatangan mereka di pintu pintu masuk yang telah kita tetapkan dan diikuti pergerakannya ke daerah," ujarnya.
Persiapan pemulangan WNI itu juga termasuk penyediaan tempat Karantina bagi mereka.
"Sekali lagi saya tegaskan agar diberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan memobilisasi sumberdaya yang kita miliki dan juga dipastikan tempat Karantina bagi pekerja migran tersebut," terangnya.
Dalam Ratas tersebut, Jokowi juga menyoroti sejumlah hal terkait penanganan covid-19.
Di antaranya soal pengujian tes Corona melalui PCR yang menurut Jokowi belum sesuai dengan target yang ia tetapkan yakni 10.000 tes per hari.
"Saya baru dapat laporan kemampuan pengujian PCR 4.000 sampai 5.000 per hari, saya rasa ini masih jauh dari target, 10 ribu per hari," kata Jokowi.
Hal lainya, Jokowi juga menyinggung soal kapasitas lab pengujian Corona.