Akui Pakai Jimat Untuk Perdayai Korban, Pelaku Curanmor Bawa Kabur 25 Motor dari Bontang dan Kutim

Berbagai cara dilakukan penjahat demi memuluskan aksinya, salah satunya pakai amalan atau jimat, seperti dilakukan Nuryadi Supriyatno alias Agus Timur

TRIBUNKALTIM.CO/M FACHRI RAMADHANI
Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena didampingi Kasatreskrim AKP Makhfud dan Kabag Humas AKP Suyono saat gelar konferensi pers pengungkapan kasus penggelapan motor, Senin (11/5/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Berbagai cara dilakukan penjahat demi memuluskan aksinya, salah satunya pakai amalan atau jimat, seperti dilakukan Nuryadi Supriyatno alias Agus Timur (40), tersangka penggelapan puluhan motor TKP Kutim dan Bontang.

Usai ditangkap Tim Rajawali Polres Bontang, Minggu (10/5/2020) tadi malam, ia mengaku menggunakan amalan atau jimat dari Banjarmasin untuk mempedayai puluhan korban.

Dengan mudah, ia membawa kabur 25 motor korban selama beraksi di Kutai Timur dan Bontang yang dilakukan dalam kurun waktu 4 tahun belakangan, tanpa ada catatan kekerasan, apalagi paksaan.

Ia membawa lari motor korban. Modusnya pinjam motol, bermodal alasan ada keperluan.

"Pengakuan dia (tersangka) punya amalan, tapi sudah dibuang. Amalan itu yang dia pakai, korban atau orang lain jadi tunduk dengan keinginan pelaku," kata Kapolres Bontang, AKBP Boyke Karel Wattimena didampingi Kasat Reskrim AKP Makhfud Hidayat, Senin (11/5/2020).

Lebih lanjut, ia menerangkan, dengan amalan yang jadi pegangan tersebut, membuat tersangka lebih percaya diri melancarkan aksi kriminalnya.

Bila korban berhadapan dengannya, entah bagaimana bisa mereka percaya semua yang dikatakan tersangka.

"Bahasa kerennya hipnotis. Yang terakhir kita tangani perkara, dia pinjam motor di bengkel (Bontang). Sisanya pengakuannya, dia punya kemampuan meyakinkan orang sehingga percaya sama dia," tuturnya.

Perwira polisi 2 bunga di pundak tersebut membeberkan modus operandi tersangka. Bagaimana cara tersangka membuat puluhan korbannya menyerahkan kunci sepeda motornya dengan cuma-cuma.

"Pelaku datang ke bengkel motor. Sampaikan motor yang pernah diperbaiki di sana rusak. Dengan alasan itu pelaku meminjam motor di bengkel untuk pulang ke rumah. Pemilik bengkel percaya, dipinjamkan motor itu, namun pelaku pergi dan tak pernah kembali," ucapnya.

Modus lainnya, tersangka menginap di rumah korban. Tersangka mudah memancing empati dan simpati para korbannya.

Tak butuh waktu lama ia dapat kepercayaan dari orang lain. Bahkan sampai bisa bermalam di rumah korban.

• BREAKING NEWS Bocah 6 Tahun di Tarakan Positif Covid-19 Akibat Kontak Erat Jamaah Tabligh Gowa

• Pria di Samarinda Ditemukan Meninggal di Depan Kamar Hotel, Petugas Evakuasi Jenazah Pakai APD

• Sempat Duduki 10 Teratas Kasus Covid-19, Tujuh Negara Ini Lolos dari Puncak Pandemi Corona

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved