Pelaku Berusaha Sogok Korban Pemerkosaan Rp 1 Miliar Lewat Anggota DPRD di Gresik
Bahkan terduga pemerkosanya masih berkeliaran dan coba sogok Rp 1 miliar lewat perantara anggota dewan.

TRIBUNKALTIM.CO-Terduga pelaku pemerkosaan terhadap MD (16) yang dilakukan pelaku SG (50) di kandang ayam di Kabupaten Gresik, Jawa Timur sampai sekarang belum diproses.
Bahkan terduga pemerkosanya masih berkeliaran dan coba sogok Rp 1 miliar lewat perantara anggota dewan.
Selain itu, IS ibu MD jatuh sakit karena sakit darah tingginya kumat. Ia stres memikirkan pelaku hingga kini belum juga ditahan oleh polisi.
"Kasihan, ibu sampai sakit mikir terduga pelaku belum ditahan," ungkap C, kakak MD, Senin (11/5/2020).
Hingga saat ini SG masih bebas berkeliaran di desa. Pria paruh baya yang telah memiliki istri dan dua anak itu masih terlihat riwa-riwi.
C mengakui tak ada ancaman dari SG untuk keluarganya. "Tapi percobaan penyuapan agar keluarga mencabut laporan," terang dia.
Baca Juga
Polisi Karantina di Sekolah Sendirian, Wanita India Ini Malah Diperkosa Tiga Pria
NEWS VIDEO Pemuda 19 Tahun Bunuh dan Perkosa Siswi SMP, Pura-pura Latihan Pramuka Saat Sekolah Libur
Pemuda 19 Tahun Bunuh dan Perkosa Siswi SMP, Pura-pura Latihan Pramuka Saat Sekolah Libur Covid 19
Saat terduga pelaku dalam kasus ini belum jelas proses hukumnya, muncul usulan uang sogokan Rp 1 miliar untuk membungkam korban dan pelaku tidak diproses hukum.
Semula, uang sogokan tersebut berjumlah Rp 500 juta namun keluarga menolak. Usulan soal uang damai ini disampaikan oleh anggota Fraksi Nasdem, Nur Hudi.
C menjelaskan, rumah kontrakannya kedatangan Nur Hudi pada Jumat (1/5/2020) siang. Tamunya ini menawarkan uang Rp 1 miliar kepada IS, ibu korban.
Harapannya, dengan uang tersebut korban mencabut laporan tentang kasus pencabulan yang melibatkan SG di Polres Gresik dan masalah ini selesai secara kekeluargaan.
"Pak Nur Hudi ke rumah saya sendiri menemui ibu. Malah dinaikkan Rp 1 miliar kalau ibu mau langsung adik saya diajak ke notaris katanya," ucap C.
"Itu uang pelaku katanya, tapi lewat pak Nur Hudi niatnya memberi solusi. Bilangnya begitu," C menambahkan.
Sebelumnya, Nur Hudi mengakui mengajak penyelesaian masalah SG dan MD secara kekeluargaan. Karena opsi ini dianggap solusi yang bijaksana.
Sebab, bayi yang dikandung oleh gadis tersebut merupakan anak SG.
"Itu inisiatif saya sendiri untuk memikirkan masa depan korban dan dan bayinya, karena kondisi ekonomi korban dan keluarga sangat memprihatinkan. Belum punya rumah dan tinggal di rumah kontrakan," beber dia.
"Itupun kalau korban setuju, kalau tidak ya tidak apa-apa, kita hanya sampaikan solusi. Masalah hukum pencabulan anak di bawah umur itu masuk hukum khusus walaupun ada kesepakatan damai antar keluarga ya tetap diproses."
"Mungkin sifatnya hanya meringankan hukuman tersangka, kami pun paham masalah hukum tersebut," ia menambahkan.
"Saya selaku wakil rakyat juga bertujuan yang sama membantu korban dari sisi sosial dan ekonomi, supaya nasib korban dan bayinya punya masa depan."
"Dengan publikasi seperti ini di harapkan kita bisa memberikan pendidikan hukum kepada masyarakat kita," papar Nur Hudi.
Disinggung uang Rp 500 juta yang rencananya akan diserahkan kepada korban sebagai bentuk kekeluargaan, Nur Hudi menyebutnya uang pribadi.
"Itu rencana tak mintakan tanahnya SG, kalau SG setuju dan korban setuju. Kalau tidak setuju keduanya ya biarkan saja."
"Kita hanya bantu carikan solusi saha untuk membantu ekonomi korban dan meringankan hukuman tersangka," ucap pria yang disapa Ki Ageng ini.
Pengacara korban angkat bicara
Sementara itu, pengacara korban, Abdullah Syafi'i, angkat bicara terkait rencana sogokan Rp 500 juta yang diucapkan anggota DPRD Fraksi Nasdem, Nur Hudi.
Syafi'i menyebut sudah memiliki bukti chat WhatsApp dan rekaman saat pihak pelaku mendatangi ibu korban dengan iming-iming uang ratusan juta.
Menurut Syafi'i, klarifikasi yang dilakukan Nur Hudi adalah inisiatif sendiri.
"Yang menjadi pertanyaan itu uang siapa? Usut punya usut uang tersebut adalah pembagian waris dari terduga pelaku. Dengan kata lain, klarifikasi anggota dewan adalah hal yang mengada-ngada dan berbohong," ucap Syafi'i.
"Bagaimana inisiatif sendiri tapi bukan uangnya dia. Kalau uangnya dia, bangunkan saja rumah," sambung dia.
Sementara itu, sampai saat ini penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Reskrim Polres Gresik terkesan lambat menangani kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur ini.
Sudah sepekan lebih kasus ini keluarga korban laporkan, penyidik masih berkutat pada pemeriksaan saksi. Sementara terduga pelaku SG belum dipanggil.
Abdullah Syafi'i, kuasa hukum untuk korban MD, mengaku sampai bingung, sudah dua minggu terduga pelaku SG belum dipanggil penyidik.
"Hampir dua minggu ya," ucap Syafi'i kepada Surya.co.id, Sabtu (9/5/2020).
Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik, Aipda Slamet Mujiono, belum dapat berbicara banyak kapan terduga pelaku SG akan dipanggil.
"Masih proses, periksa saksi-saksi," terang Slamet saat dikonfirmasi terpisah.
IS, ibu korban, sampai sakit memikirkan nasib perut putrinya yang terus membesar, sementara SG belum juga dimintai keterangan.
Ia baru mengetahui kehamilan putrinya pada Rabu (22/4/2020). Sejak hamil itu MD yang biasa periang malah jadi pemurung.
Sang ibu curiga melihat gelagat MD aneh karena kerap mengenakan pakaian dengan ukuran lebih besar dan jika tidur menggunakan sarung.
"Anak saya ngaku telah dihamili oleh SG. Hati saya terpukul, itu saudara sendiri kenapa tega melakukan itu ke anak saya yang masih kecil," kata IS suatu hari.
IS tambah murka ketika SG mengakui perbuatannya dan siap bertanggungjawab untuk menggugurkan kandungan MD.
Baca Juga
Kenal di Media Sosial Lalu Bertemu di Lapangan, Siswi SMA Ini Diperkosa Lima Pria di Solok
Pria yang Ancam Culik dan Perkosa Shifa Hadju Dibekuk, Ternyata Salah Satu Penggemar, Apa Modusnya?
Gagal Perkosa Istri Prajurit TNI, Pria Ini Terancam Hukuman 175 Kali Cambuk dan Denda 1,2 Kg Emas
"Saya tidak mau. Ini sudah dosa masak mau dosa lagi," ucap wanita berhijab ini.
MD bukannya enggan melaporkan kasus ini di awal, namun ia menahan dini karena SG kerap mengancam akan menghabisi nyawa ibunya.
Ancaman yang sama selalu SG pakai jika MD menolak ajakan untuk berhubungan badan dan itu sudah enam kali sejak Maret 2019.
"Kalau saya menolak, dia mengancam akan membunuh ibu saya," kata MD.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Anak Tetangga Hamil 7 Bulan, Terduga Pelaku Titip Uang Damai Rp 1 Miliar Lewat Anggota Dewan, https://jakarta.tribunnews.com/2020/05/11/anak-tetangga-hamil-7-bulan-terduga-pelaku-titip-uang-damai-rp-1-miliar-lewat-anggota-dewan?page=all