Virus Corona

Dibongkar FBI Soal Hacker Vaksin Covid-19, China Tak Tinggal Diam, Serang Balik Amerika Serikat

Dibongkar FBI soal hacker data vaksin covid-19, China tak tinggal diam, serang balik Amerika Serikat

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / freepik.com
Dibongkar FBI Soal Hacker Vaksin Covid-19, China Tak Tinggal Diam, Serang Balik Amerika Serikat 

Peringatan itu muncul setelah Presiden Donald Trump menuding China sudah memberikan dunia sebuah informasi keliru.

Tak hanya mengenai tingkat keparahan dari wabah Virus Corona yang mulai terdeteksi di Wuhan, dan menyebarkan propaganda beberapa bulan kemudian.

Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa Pemerintah Xi Jinping sudah melancarkan propaganda dan penyebaran informasi sesat di tengah pandemi.

Menurut Christopher Krebs, Direktur Keamanan Infrastruktur dan Keamanan Siber menerangkan, fokus para hacker dan mata-mata itu adalah vaksin.

" China punya sejarah panjang dalam berperilaku buruk dalam dunia maya sejauh yang didokumentasikan," kata Krebs dalam wawancara.

Karena itu, dia mengaku tidak terkejut mereka akan mengincar organisasi penting yang terlibat dalam respons penanganan covid-19.

"Kami dan organisasi yang kami kelola akan mempertahankan kepentingan kami secara agresif," lanjut Krebs.

Reaksi China

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menolak tuduhan tersebut.

Dia mengatakan, China dengan tegas menentang semua serangan dunia maya.

"Kami memimpin dunia dalam pengobatan covid-19 dan penelitian vaksin Virus Corona.

Adalah tidak bermoral menargetkan China dengan rumor dan fitnah tanpa adan bukti," tegas Zhao seperti dikutip Channelnews.com.

Peringatan itu sekaligus menambah serangkaian laporan yang menuduh para peretas yang mendapat dukungan Pemerintah di Iran, Korea Utara, Rusia, dan China melakukan kegiatan jahat terkait pandemi Virus Corona.

Adapun aksi jahat yang dilakukan termasuk memompa berita palsu hingga menargetkan pekerja dan ilmuwan.

The New York Times mengatakan, itu bisa menjadi awal serangan balik yang disetujui secara resmi oleh agen-agen Amerika Serikat yang terlibat dalam perang siber, termasuk Komando Siber ​​Pentagon dan Badan Keamanan Nasional.

Setelah Tuding China Biang Kerok Virus Corona, Amerika Serikat Cium Aroma Konspirasi dengan Rusia

Temuan Baru China, Sperma Pasien Positif Covid-19 Mengandung Virus Corona dan Risiko Hubungan Badan

Kasus Virus Corona Kembali Muncul di Wuhan Padahal China Sudah Lockdown Ketat, Sempat Nol Covid-19

Halaman
123
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved