Virus Corona
Dokter Ungkap Virus Corona Sanggup Bertahan di Smartphone, Jangan Sepelekan, Segera Lakukan Ini
Dokter ungkap Virus Corona sanggup Bertahan di gadget termasuk smartphone, jangan anggap sepele, segera lakukan bersihkan secara berkala
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Jadi anjurannya kami tentu saja berhenti merokok, supaya bila terkena virus dampaknya tidak jauh lebih buruk karena rokok," pungkas Nuvi Nusarintowati.
Simak videonya selengkapnya:
• Termasuk China dan AS, Negara di Dunia Bakal Diterpa Hal Mengerikan Imbas Virus Corona, PBB Mengakui
Sinar Far-UVC bisa bunuh virus
Upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona baru, SARS-CoV-2 yang menyebabkan covid-19 terus diteliti.
Salah satunya pemanfaatan sinar ultraviolet jauh atau Far-UVC.
Sinar ultraviolet C (UVC) dengan panjang gelombang 222 nanometer ( Far-UVC ) telah terbukti mematikan bakteri tanpa membahayakan kulit mamalia.
Sinar Far-UVC ini juga mencoba dimanfaatkan para peneliti di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT-UI) yang berkolaborasi dengan Ikatan Alumni FTUI (ILUNI FTUI) mengembangkan Bilik Disinfeksi Cepat (BDC)-04 sebagai bentuk sumbangsih UI dalam mengurangi dampak penularan covid-19.
"Cara kerja BDC-04 ini adalah dengan proses penonaktifan mikroorganisme, bakteri dan virus dengan menggunakan sinar ultraviolet yg dikenal dengan Far-UVC, yang memiliki panjang gelombang 207-222 nm, akan dengan cepat membunuh virus dan aman bagi tubuh manusia," tutur Dekan FTUI Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng, seperti melansir Kompas.com.
Pada sebuah uji coba yang dilakukan para peneliti di Center for Radiological Research, Columbia University Medical Center, New York telah menunjukkan sinar tersebut dapat mematikan virus H1N1.
Dalam makalah yang dilansir dari Nature, Sabtu (2/5/2020), sebelumnya, penelitian sinar Far-UVC (207-222 nanometer) secara efisien mampu menonaktifkan bakteri tanpa membahayakan kulit mamalia yang menjadi objek uji coba.
Sebab, adanya daya serap yang kuat pada bahan biologi, sinar far-UVC tidak dapat menembus lapisan luar kulit atau mata manusia.
Sejumlah ilmuwan pun berhasil menunjukkan bukti, jika gelombang sinar UVC dapat memberi efek serupa pada virus, seperti dipaparkan dalam makalah di Scientific Reports yang dipublikasikan pada Februari 2020 lalu.
Bakteri dan virus berukuran mikrometer atau memiliki dimensi yang sangat kecil, far-UVC dapat menembus dan menonaktifkannya.
Penyakit yang disebabkan oleh mikroba umumnya menyebar melalui udara, seperti influenza dan tuberkulosis.