Virus Corona
Dokter Ungkap Virus Corona Sanggup Bertahan di Smartphone, Jangan Sepelekan, Segera Lakukan Ini
Dokter ungkap Virus Corona sanggup Bertahan di gadget termasuk smartphone, jangan anggap sepele, segera lakukan bersihkan secara berkala
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Pendekatan langsung untuk mencegah penularan melalui udara yakni dengan inaktivasi patogen di udara dan potensi antimikroba udara dari sinar UVC telah lama diterapkan.
Namun, penggunaan secara luas dalam pengaturan publik masih terbatas mengingat sumber cahaya UVC konvensional bersifat karsiogenik dan katarakogenik.
Far-UVC berhasil non-aktifkan virus H1N1 Dosis far-UVC yang digunakan untuk mematikan virus sangat rendah yakni dengan 2mJ/cm2 dari 222 nm cahaya dapat mematikan lebih dari 95 persen virus influenza H1N1 di udara.
Cahaya UVC dosis rendah, kata penulis, dengan dosis yang sangat rendah di lokasi ruang publik dalam ruangan adalah cara yang menjanjikan untuk mengnonaktifkan virus.
Penemuan ini juga diklaim aman dan cara yang murah untuk mengurangi penyebaran penyakit mikroba yang dimediasi udara.
Studi sebelumnya berhasil menunjukkan manfaat sinar Far-UVC untuk mengekspos bakteri yang diradiasi pada permukaan atau dalam suspensi.
"Kami telah mengembangkan pendekatan sterilisasi berbasis sinar UV menggunakan Far-UVC dengan panjang gelombang tunggal yang dihasilkan oleh exilamps yang difilter," jelas penulis.
Secara selektif, sinar UV ini menonaktifkan mikroorganisme, tetapi tidak memberi kerusakan biologis pada sel dan jaringan mamalia yang terpapar.
Pendekatan ini didasarkan pada prinsip biofisik dalam sinar far-UVC yang dapat melintasi dan menonaktifkan bakteri dan virus yang biasanya berukuran mikrometer atau lebih kecil.
Peneliti mengklaim keuntungan utama dari pendekatan berbasis UVC, yang sangat kontras dengan pendekatan vaksinasi, adalah bahwa sinar UV ini cenderung efektif terhadap semua mikroba di udara.
"Untuk pertama kalinya, kami menunjukkan far-UVC secara efisien menonaktifkan virus aerosol di udara," tulis penulis dalam makalah tersebut.
Hasil penelitian ini diklaim dapat menjadi cara yang mudah dalam pencegahan dan pengurangan infeksi virus melalui udara tanpa membahayakan kesehatan manusia yang melekat pada lampu UVC germicidal konvensional.
Jika hasil ini dikonfirmasi dalam skenario lain, maka penggunaan lampu UVC tingkat sangat rendah di lokasi publik dapat mewakili metodologi yang aman dan efisien untuk membatasi transmisi dan penyebaran penyakit mikroba yang dimediasi udara melalui udara. Lokasi umum seperti rumah sakit, kantor dokter, sekolah, bandara dan pesawat terbang dapat dipertimbangkan di sini.
Pendekatan ini dapat membantu membatasi epidemi influenza musiman, penularan TBC, serta pandemi besar.
Salah satunya kemungkinan untuk menerapkan sinar Far-UVC pada upaya pengurangan dampak penularan infeksi virus corona baru yang menyebabkan covid-19, seperti yang dilakukan para peneliti FT-UI.
(*)