Kenapa Novel Baswedan Tak Dibunuh Sekalian? Ini Alasan Terdakwa Pilih Siram Air Keras, Ada Tujuannya
Terdakwa Rahmat Kadir Mahulette lebih memilih menyiramkan air keras ketimbangan membunuh Novel Baswedan, alasannya terkuak
"Dia hanya dilihat di televisi. Dia lihat orang ini kok dia tidak suka."
"Petantang-petenteng itu bahasa dia."
"Sok suci, dia sendiri ngorbanin sendiri anak buahnya kok di kasus sarang burung walet."
• Dicecar Refly Harun, Terkuak Perasaan Sandi Habis Rp 1 Triliun di Pemilu, Menyesal & Ogah Maju Lagi?
• Jawab Blak-blakan Sandiaga Soal Pilih Duet Anies atau AHY di Pilpres 2024, Siap Lawan Prabowo-Puan?
"Kok dia tega dan malah institusi Polri dia bonyokan terus."
"Saya benci dan saya muak. Dan itu menjadi obsesif bagi dia. Dan dia pikirin terus," ungkap Hamdi meniru ucapan Rahmat Kadir.
Dalam perspektif kepribadian, sosok Rahmat Kadir memang berkepribadian agresif dan impulsif.
Orang seperti Rahmat Kadir dinilai tidak mudah berpikir panjang.
"Kalau Rahmat itu lebih impulsif, agresif, berani, sosialisasi dengan nilai kekerasan lebih besar."
"Dia ingin melampiaskan."
"Pada titik tertentu, orang berpikir pendek seperti Rahmat itu dia tidak antisipasi bahwa punya dampak panjang bisa merusak kesatuannya," ulas Hamdi.
Bukan Anti Sosial dan Psikopat
Pengadilan Negeri Jakarta Utara kembali menggelar sidang lanjutan kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Kamis (28/5/2020).
• Refly Harun Beber Sandiaga Uno Capres 2024 Bermodal Terbanyak, Singgung Anies, Khofifah, dan Ganjar