Terkendala Jaringan & Gadget Sulit Menerapkan Pembelajaran Daring di Pedesaan Kutai Kartanegara
Pandemi virus corona yang melanda hampir seluruh dunia, berdampak terhadap hampir seluruh sendi kehidupan, termasuk di sektor pendidikan.
"Guru-guru juga kangen dengan murid, dengan sekolahan. Mereka ingin ketemu langsung, tatap muka di kelas. Murid juga ingin sekolah di ruang kelas, bukan di rumah, mereka jenuh kami juga jenuh dengan kondisi seperti ini," tuturnya.
Rojali mengaku ada hal yang berbeda ketika tidak mengajar langsung dengan tatap muka di ruang kelas. Bahkan, sebagai pengajar dirinya seperti merasa bersalah ketika tidak turun ke sekolah untuk mengajar.
"Rasa berbeda dengan kondisi seperti ini, tidak turun ke sekolah seperti ada rasa bersalah. Ya, semoga ada tindaklanjut dari keadaan seperti ini," ungkapnya.
Terkait dengan persiapan pihaknya dalam penerapan skenario new normal, Rojali mengaku telah menganggarkan bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahap kedua untuk membuat tempat mencuci tangan, serta bilik disinfektan di sekolahan.
"Kita anggarkan dari dana Bos tahap kedua," pungkasnya. (cde)