New Normal di Kukar

Buka Kembali Untuk Umum, Pantai Panrita Lopi Muara Badak Kukar Terapkan Protokol Kesehatan

Perlahan lahan aktivitas masyarakat kembali menggeliat setelah sempat beberapa bulan terhenti akibat wabah virus Corona

Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Budi Susilo
HO/PEMKAB KUKAR
Pemeriksaan suhu tubuh di depan pintu masuk pantai Panrita Lopi, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Perlahan lahan aktivitas masyarakat kembali menggeliat setelah sempat beberapa bulan terhenti akibat wabah virus Corona.

Salah satu yang paling terdampak yakni pada sektor pariwisata, sejumlah lokasi wisata terpaksa ditutup guna mencegah penyebaran virus Corona atau covid-19.

Namun, belakang ini sejumlah lokasi wisata sudah mulai beroperasi, seperti di pantai Panrita Lopi, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Walaupun kembali dibuka untuk masyarakat, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat oleh pengelola pantai.

Baca Juga: Permintaan Swab Mandiri Meningkat, RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Tambah Satu Alat Uji

Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Tarakan, Ada Pertambahan PDP di Tarakan, Pasien Mengeluh Pilek Sesak Nafas

Daeng Lompo, pengelola pantai Panrita Lopi menjelaskan, selama pantai kembali dibuka untuk umum, pihaknya tetap menjelankan anjuran Pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pihaknya pun menyediakan sejumlah tempat mencuci tangan, termasuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada pengunjung di pintu masuk pantai. Tidak hanya itu, pihaknya juga menerapkan aturan wajib menggunakan masker selama berada di lingkungan pantai.

"Kalau ada pengunjung suhu tubuhnya masuk dalam indikasi virus Corona, maka akan kita tahan dulu sekitar 10 menit, kita persilahkan istirahat dulu. Setelah itu kita cek lagi, kalau tidak ada perubahan, maka kita minta pengunjung itu untuk pulang," tuturnya.

"Ya, pengunjung yang ke pantai juga wajib pakai masker, dan jangan dilepas selama berada di pantai. Kita minta mereka agar tetap jaga jarak dan jaga kebersihan diri," sambungnya.

Baca Juga: Tidak Lagi Merah, Surabaya jadi Zona Hitam dalam Pandemi Covid-19, Simak Fakta Apa yang Terjadi

Baca Juga: Bisakah Virus Corona Menular Melalui Hubungan Badan? Geger Temuan Covid-19 dalam Sperma

Masih Daeng Lompo menjelaskan, selama pantai tersebut ditutup, banyak mitra kerjanya, seperti pemilik perahu yang tidak memiliki penghasilan.

Karena selama ini warga yang memiliki perahu mengandalkan penghasilan dari mengatarkan warga ke pantai.

"Saat pantai tutup, teman mitra kita yang punya perahu tidak punya penghasilan lagi. Jadi, mereka beralih menjadi pengantar pemancing, itu pun masih kurang untuk kebutuhan hidup, dan jika tidak ada pemancing, ya mereka sendiri yang pergi mancing untuk sambung hidup," ungkapnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved