Virus Corona
PSBB Dicabut, Khofifah Blak-blakan Akui Surabaya Belum Aman, Paparan Pakar dari FKM Unair Diungkap
Setelah PSBB tahap ketiga, ketiga daerah Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya sepakat untuk tidak memperpanjang.
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan keputusan dihentikannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) adalah kewenangan kepala daerah.
Seperti diketahui, wilayah Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya sebelum ini menerapkan PSBB untuk memutus penyebaran virus Corona (covid-19).
Setelah PSBB tahap ketiga, ketiga daerah tersebut sepakat untuk tidak memperpanjang.
Meskipun begitu, angka kasus positif di ketiga wilayah ini masih tinggi, dengan jumlah kasus positif di Sidoarjo mencapai 775, Gresik sebanyak 219, dan Surabaya 3.360 per Senin (8/6/2020).
• Peringkat Terbaru Elektabilitas Partai Politik, Partai Megawati Terjun Bebas, Partai Berkarya Naik
• Usia Peserta yang Lewat 35 Tahun Gara-gara SKB CPNS Ditunda Gugur atau Masih Bisa Ikut? Ini Kata BKN
• Khofifah Beber Wilayah Risma Lebih Parah dari Daerah Anies, Ungkap Alasan Akhiri PSBB Surabaya Raya
• Pasangan PNS yang Pingsan Tanpa Busana di Mobil Sudah Punya Keluarga, Sosok Istri Sahnya Terungkap
Dilansir TribunWow.com, Khofifah menyebutkan keputusan untuk tidak memperpanjang PSBB adalah pertimbangan masing-masing kepala daerah.
Sebagai gantinya, daerah-daerah tersebut akan menerapkan protokol kesehatan tertentu.
"Mereka akan menyiapkan format yang menurut mereka akan memiliki efektivitas di dalam pemutusan mata rantai penyebaran covid-19," jelas Khofifah, dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Senin (8/6/2020).
"Misalnya di Gresik mereka menyiapkan penegakan protokol kesehatan," lanjutnya.
Sebelumnya para kepala daerah yang bersangkutan telah mengadakan rapat dengan Tim Gugus Tugas covid-19.
Dalam rapat tersebut, ditetapkan Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya tidak akan melanjutkan PSBB.
"Ini tadi pada saat rapat sore Wali Kota Surabaya Bu Risma hadir, Bupati Gresik hadir, Bupati Sidoarjo hadir," kata Khofifah.