Talk Show di Kota Raja Channel Masih Bahas Pendidikan di Era New Normal, Guru Dituntut Lebih Kreatif
Guru penggerak bersama KIM Web Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ) kembali hadir pada talk show yang disiarkan di youtube Kota Raja Channel,
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Mathias Masan Ola
Baca juga; Kementerian Agama Terbitkan Panduan Layanan Menikah di Situasi New Normal Covid-19
Sementara itu, dari tatanan siswa SMA, Novian Andri menjelaskan, penyesuaian harus dilakukan saat ini, mengingat pandemi virus corona berlangsung cukup panjang dan belum diketahui kapan akan berakhir.
Perubahan rutinitas dan interaksi sosial siswa pun turut berubah. Biasanya siswa melakukan interaksi langsung dengan temannya maupun guru. Ketika wabah melanda, agar interaksi sosial tidak putus, siswa melakukannya dengan virtual.
"Sekarang jauh berubah, interaksi maupun rutinitas siswa berubah," tuturnya.
Menurutnya, kunci berhasilnya proses belajar mengajar dikondisi saat ini yakni disiplin, seperti yang dilakukan Vietnam, kedisiplinan menjadikan negara tersebut terhindar dari kasus kematian akibat virus corona.
"Hampir tidak ada kasus meninggal dunia di Vietnam, karena mereka disiplin," ucap Novian.
Masih dirinya menjelaskan, sesuai hasil survei yang diketahuinya, mayoritas orangtua menolak anaknya kembali belajar di sekolah disaat wabah masih terjadi.
"Orangtua menolak, artinya orangtua punya kekhawatiran luar biasa mengenai keselamatan anak-anaknya."
Tiga hal yang harus disiapkan oleh guru pada proses belajar dari rumah agar pembelajaran berjalan maksimal, yakni disiplin, kreativitas dan motivasi.
Menurutnya, disiplin merupakan kunci keberhasilan proses belajar mengajar dan juga untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
"Kita tidak bisa bayangkan jika disiplin diabaikan, siswa maupun guru-guru terpapar virus corona, dan muncul klaster baru," ungkapnya.
Lalu kreativitas, dengan kondisi siswa belajar dari rumah, guru tidak boleh hanya memberikan tugas setiap kali pertemuan. Dengan banyaknya tugas yang diberikan, membuat psikis siswa bisa terganggu.
"Ini pengaruhnya ke psikis, siswa bisa jenuh, jengah dan stres. Bahkan, orangtua juga bisa protes, karena mereka ini perwakilan kita di rumah," jelasnya.
"Dalam artian, pelibatan orangtua harus dilakukan, bukan berarti orangtua yang kerjakan tugas anak ya. Baiknya, orangtua juga ada feedback ke guru, karena mereka yang tahu kondisi anaknya," sambungnya.
Baca juga; Bertambah Dua Kasus, Satu di Antaranya Warga Kampung Baru Terscreening dari Rapid Test Massal