Kisah ABK yang Sembuh dari Covid-19, Sempat Stres Jalani Tes Swab Hingga 8 Kali

Kabar itu datang dari keempat pasien yang telah dinyatakan sembuh setelah mendapat dua kali hasil swab negatif secara berturut-turut.

TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Hendricus, salah seorang pasien covid-19 yang sembuh hari ini setelah lama menjalani masa perawatan di RSUD Kanujoso Djatiwibowo. 

Menurut penuturan Hendricus, satu temannya itu memanglah rajin mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, dan menaati protokol kesehatan lainnya.

Berbeda jauh dengan dirinya dan kelima teman lainnya yang dinyatakan positif. Mereka justru tidak mengindahkan imbauan itu dengan sering berkumpul dan tidak menjaga jarak.

"Saya bilang waktu itu, ini satu orang benar-benar nurut sekali sama pemerintah. Sangat anti sekali rupanya dia, wah ini juga benar-benar pencegahan," ujarnya.

Namun pada akhirnya setelah ia terpapar covid-19, ia pun mengakui apa yang dilakukan temannya itu adalah benar. Intinya diimbau untuk selalu mencuci tangan dan pakai masker.

Sementara satu kawan ABK yang sehat tidak tertular ini merupakan seorang koki di kapal.

Saat di Makasar, temannya ini memang sudah melihat teman ABK lainnya yang mengalami lemas namun tidak didapati gejala batuk dan pilek.

"Dua hari itu ada yang lemas tapi dia hanya masuk OTG saja, dan kita perhatikan teman saya yang tidak terkena itu selalu cuci tangan dengan lama. Ternyata waktu ada satu dinyatakan positif semua kaget dan trauma," ujarnya.

Kecurigaan itu pun benar sehingga membuat keenam ABK dalam satu kapal itu terjangkit covid-19.

Dari ceritanya, mereka sampai-sampai tak bisa tidur, alhasil obat tidur menjadi jalan keluar bagi mereka untuk beristirahat.

"Saya sudah rasa, diswab bertahap. Hasil swab pertama negatif, kedua positif lagi, saya down lagi. Obat tidur yang tadinya hanya satu langsung jadi dua baru bisa tidur," katanya.

Ia pun telah merasakan berkali-kali tes swab. Sebab setiap sekali hasil negatif pada swab selanjutnya dinyatakan kembali positif, dan begitu seterusnya hingga delapan kali proses pengambilan swab.

Baca juga: Live Streaming Gerhana Matahari Cincin Minggu 21 Juni 2020 di bmkg.go.id/GMC, Langsung dari 19 Titik

Baca juga: Jokowi dan Menkominfo Banding Putusan Blokir Internet Papua, Ini yang Disayangkan Penggugat

Melihat ini, pada akhirnya ia pun dipisah tersendiri di satu ruang isolasi yang telah disediakan. Ketika dalam perawatan agar bisa sembuh, ia pun diimingi satu makanan kesukaannya oleh dokter yang merawat.

"Saya waktu itu selalu dibawakan oleh dokter cemilan favorit saya. Dan sebetulnya virus ini tidak kena di fisik, justru menyerang mental. Di rumah sakit saya liat televisi, saya kepikiran terus kapan bisa keluar," ucapnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved