Polemik Shin Tae-yong - PSSI, Yeyen Tumena Singgung Gaji dan Fasilitas, Indra Sjafri Beber Kronologi

Masalah ini pun membuat Yeyen Tumena angkat bicara dan Indra Sjahri pun membeberkan kronologi konflik yang terjadi.

PSSI.ORG
Pelatih sekaligus manajer timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berunding dengan Indra Sjafri saat memimpin latihan timnas U-19 Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO – Polemik Shin Tae-yong dan PSSI belum berujung. 

Perseteruan antara PSSI dan manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pun turut menyeret nama Indra Sjafri.

Masalah ini pun membuat Yeyen Tumena angkat bicara dan Indra Sjahri pun membeberkan kronologi konflik yang terjadi.

Bahkan Yeyen Tumena juga menyinggung soal gaji dan fasilitas Shin Tae-yong dan stafnya. 

 Kabar Gembira Jawa Timur, Meski Jadi Zona Merah covid-19, Tito Karnavian Beri Khofifah Penghargaan

 Andai Bertemu John Kei, Nus Kei akan Ambil Posisi Ini, Beber Filsafat Suku Kei Maluku Satu Kesatuan

 Kebiasaan John Kei Tiap akan Digerebek Polisi, Ketua RT Sebut Sikapnya Berbeda Saat Peristiwa Itu

 Tinggal di Perumahan Bekasi, John Kei Peringatkan Anak Buah Tak Ganggu Tetangga, Ketua RT: Dia Ramah

Yeyen Tumena pun geleng-geleng kepala, terlebih saat dirinya mendengar sikap tak profesional Shin Tae-yong dari Indra Sjafri.

Mulai dari menyepelekan meeting penting hingga sikap tak menghargai orang.

“Kalau kita lihat beberapa statement Indra Sjafri terkait dua kali meeting yang tidak dianggap oleh Shin Tae-yong, saya pikir ya dia tidak profesional,” kata Yeyen Tumena saat dihubungi Tribunnews, Selasa (23/6/2020).

“Meeting pertama sambil nyetir mobil, meeting kedua Shin Tae-yong batalkan karena alasannya mau cari apartemen atau apa gitu. Seharusnya sebagai profesional dia harus prioritaskan pekerjaannya lah, malah kaya tidak menghargai orang,” sambungnya.

Sikap yang dilakukan Shin Tae-yong pun juga membuat Yeyen Tumena mempertanyakan komitmennya dalam menangani Timnas Indonesia dari Timnas U-16 hingga Timnas senior.

Bahkan, eks pelatih interim Timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 itu juga membeberkan gaji Shin Tae-yong dan empat asisten pelatihnya yang melebihi dari Luis Milla, namun tak sebanding dengan kinerjanya.

“Kalau tidak apa gunanya dia dibayar mahal, bawa staf banyak lagi. Kalau kita lihat gaji yang ia terima dengan stafnya itu lebih besar dari gaji Luis Milla dan stafnya,” kata dia.

“Saya pernah komunikasi dengan orang PSSI kalau dihitung-hitung, fasilitas yang dia terima beda mobilnya, pesawatnya dari pelatih kepala sampai asisten harus first class. Hotel harus bintang lima dan segala macam,”pungkasnya.

Seperti diketahui, polemik Shin Tae-yong dengan PSSI berawal dari curahan Shin Tae-yong di media-media Korea Selatan.

Shin Tae-yong kecewa dengan sikap PSSI yang tak bisa mengikuti arahannya salah satunya mengadakan TC di Korea Selatan.

Shin Tae-yong
Shin Tae-yong (Tribunnews/Jeprima)

Ucapan Shin Tae-yong pun langsung ditanggapi oleh PSSI yang tak ingin mengikuti kemauan Shin Tae-yong.

PSSI justru bersikeras meminta kepada Shin Tae-yong untuk kembali ke Indonesia dan menjalankan programnya.

 Paling Disorot, Momen John Kei Tenang Ditanya Kapolda Metro Jaya Usai Konpers, Bahu Sempat Ditepuk

 Tahun Ini PNS Terima Insentif Sampai 9 Bulan, Asisten III Setkab PPU Sebut Akibat Rasionalisasi

 Amarah Zidane saat Real Madrid Kudeta Barcelona di Liga Spanyol, Dituding Berbau Kontroversi Wasit

 Isi Pesan John Kei pada Anak Buahnya Dibongkar, Ada Perintah dan Rencana Pembunuhan Nus Kei

Kronologi Konflik

Kritik yang dilontarkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong ke PSSI meruncing pada perseteruan pelatih asal Korea Selatan itu dengan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri.

Indra Sjafri belakangan buka suara terkait kritik yang dilayangkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, kepadanya.

Baru-baru ini, kepada media Korea Selatan, Shin Tae-yong menyebut Indra Sjafri indisipliner.

Shin Tae-yong mengatakan, Indra Sjafri pulang lebih dulu tanpa izin dari pemusatan latihan Timnas U19 Indonesia.

Padahal, posisi Indra Sjafri saat itu masih sebagai asisten pelatih Shin Tae-yong, belum menjadi Direktur Teknik.

Proses Indra Sjafri Masuk Timnas

Indra Sjari pun menjelaskan secara rinci kronologi masuknya dirinya di dalam tim kepelatihan Timnas.

Pada Desember 2019, Indra Sjafri bertemu Shin Tae-yong di Hotel Mulia, Jakarta.

Saat itu, setelah SEA Games di Manila, Indra Sjafri diminta PSSI mendampingi Shin, karena memang dalam kontrak dipersyaratkan ada pelatih lokal di Timnas, agar nantinya ada transformasi ilmu kepelatihan.

"Shin setuju saya menjadi salah satu bagian tim kepelatihan Timnas. Bahkan saat saya meminta tambahan satu nama pelatih lokal lagi, yang kemudian saya rekomendasikan Nova Arianto, dia juga setuju," ucap Indra dalam press release PSSI dikutip dari Kompas.com.

Pada 28 Desember 2019, PSSI secara resmi memperkenalkan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia, didampingi Indra Sjafri, bersamaan dengan perhelatan final Liga 1 Putri di Stadion Pakansari, Bogor.

Shin Tae-yong bersama Indra Sjafri, Nova Arianto, Gong Oh Kyun dan tiga pelatih lain dari Korsel kemudian memimpin pemusatan latihan Timnas U19 di Cikarang, Jawa Barat, yang dimulai sejak 13 Januari 2020 dan diikuti 52 pemain.

"Selama waktu itu, tidak pernah satu detik pun saya tidak mendampingi Timnas U-19. Semua kegiatan saya ikuti, berlatih bersama dan menyemangati para pemain," tutur Indra mengklaim.

Sudah Minta Izin Hadiri Undangan Resepsi Pernikahan

Pada 1 Februari 2020, pesawat Thai Airways yang ditumpangi Timnas mendarat di Bandara Soekarno Hatta, pukul 17.55 WIB.

Saat pulang dari Thailand itulah, Indra meminta izin kepada staf Timnas untuk meninggalkan tim terlebih dahulu karena akan menghadiri resepsi pernikahan anak Rahmad Darmawan, koleganya sesama pelatih nasional.

Petang hari itu, putri sulung Rahmad, Febia Aldina Darmawan dipersunting oleh pemain PS Tira Persikabo, Herwin Tri Saputra, di Gedung Menara 165, Jakarta Selatan.

Indra sempat menunggu Shin Tae-yong menyelesaikan proses imigrasi.

Namun karena Shin Tae-yong tak kunjung keluar, Indra pun minta izin kepada dua staf Timnas untuk pergi dulu menghadiri resepsi Coach RD, sapaan akrab pelatih Madura United itu.

"Bagi orang dengan adat ketimuran seperti kita, datang ke acara seperti ini sangat penting sebagai bagian menghormati undangan dari kolega atau sahabat yang sudah dianggap sebagai kerabat," ucap Indra.

Minta Maaf

Pada 3 Februari 2020 di Kantor PSSI, Shin Tae-yong memimpin rapat evaluasi TC Timnas U19, termasuk menentukan nama-nama pemain untuk TC Timnas senior pada bulan yang sama.

Kala itu, Indra Sjafri sempat mendengar kabar bahwa Shin Tae-yong marah karena kepergiannya lebih awal pada Sabtu malam.

Merasa tak enak, Indra menyampaikan permohonan maaf kepada sang pelatih kepala

"Saya meminta maaf langsung kepada Shin atas kejadian itu, yang diterjemahkan oleh Yoo Jae Hoon, mantan kiper Persipura yang menjadi salah satu ahli bahasanya," kata Indra.

Pelatih sekaligus manajer timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berunding dengan Indra Sjafri saat memimpin latihan timnas U-19 Indonesia.
Pelatih sekaligus manajer timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berunding dengan Indra Sjafri saat memimpin latihan timnas U-19 Indonesia. (PSSI.ORG)

Diminta ke Luar dari Ruang Rapat

Namun, saat rapat dimulai, Shin Tae-yong menegaskan bahwa Indra Sjafri tak boleh lagi ada di ruangan.

Nama Indra Sjafri pun tak tercantum dalam susunan tim yang dipersiapkan untuk mengikuti pelatnas Timnas senior di Jakarta.

"Shin minta saya keluar ruangan. Saya pun ikuti permintaannya. Saya ke luar ruangan dan merenung di sana," ujar pelatih yang mengantarkan Timnas U19 juara Piala AFF 2013.

Indra menerima perlakuan Shin yang mengusirnya dari ruangan rapat Kantor PSSI, meski ia sudah minta maaf secara baik-baik.

"Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampingi dirinya sejak awal perkenalan di Hotel Mulia, lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong semua itu," kata Indra yang per 18 Februari 2020 diangkat menjadi Direktur Teknik PSSI.

Heran, Merasa Jadi Kambing Hitam

Karena itu, Indra mengaku semakin heran saat 21 Februari 2020, Timnas senior kalah 1-4 dalam uji coba melawan Persita Tangerang di Stadion Madya, Shin Tae-yong malah menyalahkan dirinya.

Shin mengatakan para pemain Timnas senior bukan pilihannya, tapi merupakan pilihan Indra Sjafri.

Indra Sjafri
Indra Sjafri (Kompas.com)

 Keputusan Resmi Arab Saudi, Ibadah Haji 1441 H Digelar, Fachrul Razi: Utamakan Keselamatan Jamaah

 Polisi Bongkar Peran John Kei di Rencana Pembunuhan Nus Kei, Hukuman Mati Jerat Godfather Jakarta

 Jadwal Acara TV Hari Ini Selasa 23 Juni, ANTV RCTI GTV SCTV TRANS Drakor, Premium Rush, & Film India

Tahun Ini PNS Terima Insentif Sampai 9 Bulan, Asisten III Setkab PPU Sebut Akibat Rasionalisasi

"Bagaimana mungkin saya dibilang menjadi penentu pemilihan pemain, sementara saat rapat penentuan pemain saya sudah diusir keluar?” kata Indra Sjafri.

Sebelum Shin mengungkapkan ceritanya kepada media Korea, Indra mengaku hubungannya baik-baik saja.

"Saya sampaikan bahwa 100 persen saya mendukung pekerjaannya di PSSI, termasuk mengusulkan agar pemain mendapatkan tambahan nutrisi dan vitamin saat program virtual training, tapi tiba-tiba dia membuat berita yang tidak perlu dan banyak bohongnya,” ungkap Indra.

Menurut pelatih kelahiran Sumatera Barat, 2 Februari 1963 ini, apa yang disampaikannya bukan semata mencari siapa yang benar atau salah.

"Kami harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya. Agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini," kata Indra.

(Nirmala Maulana Achmad/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Singgung Soal Gaji dan Fasilitas, Yeyen Tumena Anggap Shin Tae-yong Seperti Tak Menghargai Orang, https://www.tribunnews.com/superskor/2020/06/23/singgung-soal-gaji-dan-fasilitas-yeyen-tumena-anggap-shin-tae-yong-seperti-tak-menghargai-orang?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved