Wisata Puncak Samarinda Kalimantan Timur, Tawarkan 3 Sensasi Berkemah di Negeri Atas Awan

26 tahun lalu pria berpakaian nyentrik itu bercerita pernah bermimpi memiliki rumah di Bali. Inginnya di atas gunung.

TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI
Suasana Wisata Puncak Samarinda di Kalimantan Timur pada Minggu (20/6/2020) pagi. Fajar terbit. Matahari bersiap memancarkan sinarnya. Namun ia tampak malu-malu muncul. Awan kebetulan sedang tebal-tebalnya. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - 26 tahun lalu pria berpakaian nyentrik itu bercerita pernah bermimpi memiliki rumah di Bali. Inginnya di atas gunung. Sederhana. Baginya, puncak gunung akan menawarkan panorama yang memanjakan mata siapa saja.

Ungkapan itu ia sampaikan saat masih duduk di bangku kuliah semester III kira-kira tahun 1994, kepada salah satu seniornya di kampus. Namun sayang mimpi itu tak terwujud.

Namanya Catur Febrihananto. Sekarang ia punya rumah di puncak tertinggi Samarinda, Kalimantan Timur.

"Saya disadarkan dengan senior, bahwa dulu pernah cerita ingin punya rumah di puncak gunung di Bali. Memang gak kesampaian ( Bali ), tapi sekarang saya punya tempat di sini," ungkapnya kepada TribunKaltim.co.

Baca Juga: Keluhkan Biaya Rumah Sakit, Sopir di Terminal Batu Ampar Balikpapan Ikuti Rapid Test Covid-19 Gratis

Awalnya tak ada kepikiran untuk menyulap lahan seluas 1 hektare untuk dijadikan tempat wisata. Pada 2011 Catur mulai mendirikan rumah di lokasi tersebut.

Berbagai tanaman ia tanam, mulai dari pepohonan hingga bunga. Namun pria yang dulu aktif di kesenian teater kampus itu mengaku lebih suka dengan bunga. Hingga 2014 ia menata lahan tersebut sedikit demi sedikit.

Bekal kemampuan artistik dan manajemen berkesenian yang ia miliki sangat membantu dirinya menata rumah impiannya tersebut.

"Kalau versi saya, sekarang sudah ada surga ceri dan surga bunga. Ini dalam proses saya bangun surga kelinci," tuturnya.

Saban akhir pekan, ia kerap mengunjungi lokasi tersebut. Kadang dari Sabtu malam ia berkunjung sudah berada di rumah kayu.

Suasana Wisata Puncak Samarinda di Kalimantan Timur pada Minggu (20/6/2020) pagi. Fajar terbit. Matahari bersiap memancarkan sinarnya. Namun ia tampak malu-malu muncul. Awan kebetulan sedang tebal-tebalnya.
Suasana tempat berkemah di Wisata Puncak Samarinda di Kalimantan Timur pada Minggu (20/6/2020) pagi. Fajar terbit. Matahari bersiap memancarkan sinarnya. Namun ia tampak malu-malu muncul. Awan kebetulan sedang tebal-tebalnya. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI)

Sensasi diterpa angin paling kencang bisa dirasakan di lokasi tersebut. Kopi atau teh hangat disarankan jadi teman hangat menikmati suasana malam.

Pada suatu pagi buta, Catur terperangah. Beberapa kali ia mengucek matanya. Ia memastikan apa yang dilihat matanya itu bukan mimpi. Siapa yang tak kaget, apabila bangun dari tidur kemudian melihat keluar pemandangan, awan putih menyelimuti daratan.

Baca Juga: Kementerian Agama Terbitkan Panduan Layanan Menikah di Situasi New Normal Covid-19

Baca Juga: Cara Atasi Trauma Hilangkan Rasa Sedih ala Psikolog, Berangkat dari Curhatan Wanita Gagal Menikah

Catur merasa seperti kehilangan tempat berpijak. Kakinya melayang menginjak balutan awan yang menggulung. Seperti surga yang senantiasa didongengkan ibu-bapak di rumah.

Pikiran punya rumah di pegunungan Bali langsung lenyap, saat itu juga, sambil menggeleng-gelengkan kepala, ia mengaku bersyukur memiliki rumah di tempat terindah, Samarinda, Kalimantan Timur.

Walaupun belakangan diketahui bukan awan yang menyelimuti daratan itu melainkan kabut.

Tak ingin kebahagiaan itu dirasakan sendiri, akhirnya sejak 2015 ia memutuskan untuk membangun dengan serius rumahnya menjadi tempat wisata. Saat ini warga Samarinda bisa menikmati sensasi berada di 'Negeri di Atas Awan'.

"Tempat tertinggi, terdingin, terbaik dan terindah di Kota Samarinda. Bila punya mimpi sampaikan kepada siapa saja, ia yang bakal jadi saksi perjalanan hidupmu kelak," katanya.

Minggu (20/6/2020) pagi. Fajar terbit. Matahari bersiap memancarkan sinarnya. Namun ia tampak malu-malu muncul. Awan kebetulan sedang tebal-tebalnya. Kabut hadir memeluk hamparan lembah sejauh mata memandang. Bak berada di negeri di atas awan.

"Kita gak bisa pastikan, kapan waktu terbagus. Itu tergantung amal dan perbuatan. Bulan ketika hujan lagi banyak-banyaknya, itu yang bagus," tuturnya.

Keindahan pagi bening di puncak tertinggi rasanya makin lengkap dengan hamparan bunga warna-warni di salah satu area tempat wisata puncak ini. Beberapa pengunjung tampak tak melewatkan momen tersebut.

Suasana Wisata Puncak Samarinda di Kalimantan Timur pada Minggu (20/6/2020) pagi. Fajar terbit. Matahari bersiap memancarkan sinarnya. Namun ia tampak malu-malu muncul. Awan kebetulan sedang tebal-tebalnya.
Suasana Wisata Puncak Samarinda di Kalimantan Timur pada Minggu (20/6/2020) pagi. Fajar terbit. Matahari bersiap memancarkan sinarnya. Namun ia tampak malu-malu muncul. Awan kebetulan sedang tebal-tebalnya. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI)

Mereka mengambil smart phone dari dalam sakunya, lalu mengabadikan gambar. Ada yang berlagak bak model di tengah hamparan surga bunga. Latar belakang pemandangan tak hanya memanjakan mata, tapi kamera.

Puncak tersebut tingginya 260 MDPL. Konon sang pemilik berkata suhu terdingin bisa sampai 26 derajat. Lokasi wisata puncak Samarinda jadi titik lokasi paling dingin di Kota Samarinda.

Sekadar diketahui, sinar matahari pertama di Samarinda jatuh tepat di lokasi wisata puncak itu. Letak kawasan yang memanjakan mata dan pikiran itu berada di ujung Samarinda. Hanya berjarak kurang 2 kilometer dengan perbatasan Kutai Kartanegara.

Baca Juga: Resmi Hari Ini, Penumpang Tidak Bawa Surat PCR Swab Covid-19, Ditahan di Bandara SAMS Balikpapan

Dalam kesempatan berbincang dengan TribunKaltim.co, Catur membeberkan 3 pengalaman yang bisa didapat pengunjung di lokasi Wisata Puncak Samarinda.

"Saat ini kita berasa di lokasi Tertinggi, Terbaik dan Terindah di Kota Samarinda," ungkap alumnus Teater Yupa Universitas Mulawarman.

Sensasi Berdiri dan Tidur di Puncak Tertinggi

Diuraikan Catur, sensasi pertama yang bisa dirasakan pengunjung adalah berdiri dan tidur di puncak tertinggi ibu kota Kalimantan Timur, Samarinda

Mereka bisa melihat laut Badak, Kutai Kartanegara. Bahkan tak jauh dari lokasi wisata, juga bisa melihat Kota Tenggarong.

Sensasi pengalaman terbaik dapat dirasakan karena berada di pinggir jalan provinsi, juga di tengah jalur antar kota Bontang - Samarinda, serta Samarinda - bandara APT pranoto.

"Di sini bisa dibuat pusat bisnis, kuliner dan vila," tuturnya.

Kemudian dekat dengan objek wisata air terjun dan gua kelelawar, serta komunitas bugis. Bisa dibuat tempat main drone, off road motor dan mobil, rock climbing, flying fox, soft gun alam, outbond, motor ATV, berburu, foto rasi bintang, mancing.

Sensasi terindah, lantaran berkesempatan menyaksikan 'Negeri di Atas Awan" menjelang pagi. Ditambah sun rise pertama tanpa penghalang. Pemandangan pesawat naik-turun di bandara APT Pranoto.

Pengunjung bisa menikmati angin terkencang, cuaca terdingin se-Samarinda. Hingga menikmati surga bunga dan surga pohon seri, serta (rencana) surga kelinci dan kolam renang terindah.

Suasana Wisata Puncak Samarinda di Kalimantan Timur pada Minggu (20/6/2020) pagi. Fajar terbit. Matahari bersiap memancarkan sinarnya. Namun ia tampak malu-malu muncul. Awan kebetulan sedang tebal-tebalnya.
Suasana Wisata Puncak Samarinda di Kalimantan Timur pada Minggu (20/6/2020) pagi. Fajar terbit. Matahari bersiap memancarkan sinarnya. Namun ia tampak malu-malu muncul. Awan kebetulan sedang tebal-tebalnya. (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD FACHRI)

"Saya mencari investor yang berani. Bila di bibir sana ada kolam renang, itu akan jadi spot kolam renang paling indah di Kota Samarinda. Berenang sambil menikmati suasana asri gunung dan aktifitas penerbangan setiap hari," ungkapnya.

Ingin merasakan ketiga sensasi tersebut? Tak ada salahnya mencoba bermalam di lokasi wisata Puncak Samarinda. Butuh informasi sekaligus reservasi bisa hubungi 0853 2875 3999.

"Sebulan rata-rata 300 orang. Sejak 2019-2020 saya siapkan fasilitas camping ground. Kebanyakan pengunjung malah dari luar Samarinda, seperti Sangata, Bontang dan Balikpapan," katanya.

( TribunKaltim.co/Fachri )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved