Liga 1
PSSI Tegaskan Mulai 1 Oktober 2020, Liga 1 Bakal Berpusat di Jawa, Iwan Bule Beber Alasan
Ketua Umum PSSI tegaskan mulai 1 Oktober 2020, Liga 1 bakal berpusat di Jawa, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule beber alasan
lihat foto
TRIBUNKALTIM.CO - Ketua Umum PSSI tegaskan mulai 1 Oktober 2020, Liga 1 bakal berpusat di Jawa, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule beber alasan.
Setelah memastikan Liga 1 bakal kembali bergulir pada 1 Oktober 2020 mendatang, Iwan Bule juga memberikan kabar lain terkait venue.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengatakan kembali bergulirnya kompetisi pada 1 Oktober 2020, akan lebih efisien apabila Liga 1 dipusatkan di Pulau Jawa.
Disebut-sebut Yogyakarta menjadi pusat Liga 1 lantaran jaraknya relatif terjangkau dari mayoritas klub peserta lainnya.
Secara resmi PSSI memutuskan Liga 1 kembali bergulir dengan keluarnya Surat Keputusan (SK) tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020.
• Akhirnya PSSI Resmi Umumkan Liga 1 Bergulir 1 Oktober 2020, Ini Penjelasan Lengkap Iwan Bule
• Liga 1 Bergulir 1 Oktober 2020, Aji Santoso Tunjukkan Kesiapan Persebaya Pakai Pemain U20
• Songsong Piala Dunia 2021, Pemain U-20 Diwajibkan Berlaga di Liga 1, PSSI: Ada Aturan Tambahan
Akhir-akhir ini PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) tengah menggodok berbagai regulasi yang akan diterapkan di kompetisi, salah satunya mengenai laga Liga 1 yang akan berpusat di Pulau Jawa.
Seperti diketahui, sebelumnya Ketua Umum PSSI memberikan opsi agar kompetisi digelar berpusat di Pulau Jawa, dan beberapa klub pun menyambut positif hal tersebut.
Menurut Mochamad Iriawan rencana memang Liga 1 dipusatkan di Pulau Jawa, tetapi untuk saat ini masih terus dikomunikasikan dengan klub-klub di luar Jawa.
Lima klub yang berada di luar PulaU Jawa, yakni PSM Makasssar, Persipura Jayapura, Barito Putera, Borneo FC, dan Persiraja Banda Aceh.
Lima klub tersebut rencananya bakal berkandang di Yogyakarta, Jawa Tengah dengan alasan untuk memudahkan transportasi darat.
“Beberapa klub sudah setuju satu dua klub akan kami komunikasikan karena berkaitan dengan transportasi seperti Papua, sekarang kan masih minim,” kata Iwan Bule saat ditemui setelah konferensi pers yang turut dihadiri BolaSport.com, di kantor PSSI.
Untuk mewujudkan itu, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu berharap agar dalam dua bulan kedepan penerbangan dari berbagai daerah sudah beroperasi.
PSSI pun mengaku telah menyiapkan apa saja yang dibutuhkan klub, bahkan saat ini Iwan Bule juga berkomunikasi dengan pemilik hotel di Yogyakarta.
“Mudah-mudahan dua sampai tiga bulan penerbangan sudah menggeliat kembali.
Kami sudah akomodir dipusatkan mungkin nanti di Yogyakarta," ucapnya.
“Kami sedang berkomunikasi dengan beberapa pemilik hotel di sana dan mereka bersedia membantu kelancaran kompetisi,” ujar Iwan Bule.
Saat ditanya mengenai pemusatan tersebut, Iwan Bule menjelaskan bahwa faktor transportasi dinilai paling efisien untuk keadaan dengan adanya pandemi virus corona (Covid-19) ini.
Dengan dipusatkan di Pulai Jawa, transportasi yang akan digunakan fokus pada jalur darat.
Ini bertujuan meminimalisir bertemu banyak orang, seperti saat di bandara.
Apalagi saat ini menggunakan bus antar kota juga bisa dibilang lancar karena ada TOL (Tax on Location) Trans Jawa dan itu lebih memudahkan.
“Untuk Liga 1 ya ( di Yogyakarta ).
Liga 2 kan nanti sistem grup-grup.
Kalau Liga 1 mungkin karena sisanya di Jawa jadi kan transportasinya cukup pakai jalan darat,” ujar Iwan Bule
"Kan untuk Surabaya, Bandung, Jakarta dan Semarang bisa itu.
Jadi cukup efisien kan,” tutur Iwan Bule.
• Liga 1 akan Bergulir Lagi, Pelatih Persib Bandung Pantau Kondisi Fisik Pemain dalam Latihan Mandiri
Wajib Mainkan Pemain U20
Demi kepentingan Piala Dunia U-20, PSSI mengeluarkan regulasi yang mewajibkan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 memainkan pemain U20.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, dalam konferensi pers pada Minggu (28/6/2020), di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta Pusat, terkait kelanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
PSSI resmi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 bahwa kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dilanjutkan pada awal bulan Oktober mendatang.
Dalam SK tersebut belum disebutkan tanggal kepastian kick-off serta regulasinya, tetapi Mochamad Iriawan berharap kompetisi bisa dimulai 1 Oktober 2020.
Dengan dilanjutkannya kompetisi, PSSI pun mengeluarkan beberapa regulasi baru, di antaranya wacana memainkan pemain U20 di kompetisi lanjutan 2020.
Asosiasi Pelatih Sepak Bola seluruh Indonesia (APSSI) menyarankan agar regulasi pemain U20 diterapkan pada kompetisi musim ini.
Hal tersebut untuk mendukung kebutuhan timnas yang bakal berlaga di Piala Dunia U-20 2021 dengan Indonesia menjadi tuan rumah.
“Itu ada aturan tambahan nanti. Kewajiban bagi klub untuk mainkan pemain U20 dari pemain yang ada,” kata Mochamad Iriawan dalam konferensi pers yang turut dihadiri BolaSport.com, di Senayan, Jakarta Pusat.
Namun, untuk kepastian dan aturannya bakal dibahas kembali oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB).
“Kepastian regulasi akan dibahas LIB secara internal karena masih ada waktu dua tiga bulan sebelum kompetisi bergulir,” ucapnya.
Tak hanya itu, pemain yang bakal bermain di liga dan timnas bakal menyesuaikan dengan roadmap dari pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Dalam waktu satu sampai dua hari, Shin Tae-yong bakal memberikan roadmap kepada PSSI.
• Akhirnya PSSI Resmi Umumkan Liga 1 Bergulir 1 Oktober 2020, Ini Penjelasan Lengkap Iwan Bule
“Nanti kan disesuaikan dengan jadwal kompetisi tersebut. Nah, ini makanya satu dua hari ini Shin Tae-yong akan memberikan roadmap terbaru."
"Kami akan sesuaikan dengan itu, sehingga nanti maps ada, kepentingan klub juga terakomodasi, kepentingan timnas juga demikian,” ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule.
“Nanti dari pengiriman roadmap tersebut, kami akan diskusikan. Kami akan kirim ke Shin Tae-yong, sehingga mereka dengan tim kami harapkan pada bulan Juli, minggu pertama sudah bisa kembali ke Indonesia."
“Kemarin sudah rapat virtual dengan saya berdua, sudah disampaikan itu kepada kami, jadi kami atur itu nanti jadwal timnas dengan kompetisi yang ada,” tutur Iwan Bule.
(*)
