Virus Corona di Balikpapan
Sudah Sebulan Bantuan APD Macet, RSKD Balikpapan Sterilisasi Ulang Masker dan Baju Hazmat
Dalam satu bulan terakhir bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari pemerintah pusat macet.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Dalam satu bulan terakhir bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari pemerintah pusat macet.
Akibatnya sebagian rumah sakit di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur harus seminimal mungkin menggunakan APD.
Seperti halnya di salah satu rumah sakit rujukan yakni RSUD Kanujoso Djatiwibowo, dimana mereka menggunakan ulang APD yang sebelumnya telah dipakai.
Menurut Direktur RSKD Djatiwibowo, Eddy Iskandar, APD yang ada saat ini semakin menipis, karena pasien justru cenderung terus meningkat.
"Satu bulan tidak datang APD menipis, karena pasien bertambah terus. Tapi untungnya APD di RSKD masih tersedia di gudang penyimpanan," katanya, Jumat (3/7/20).
Simak juga: NEWS VIDEO KPK Dikabarkan Gelar Operasi di Kutai Timur, Kantor BPKAD Dijaga Polisi
Selama ini RSKD memang telah mengantisipasi jika terjadi hambatan dalam penyediaan APD yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan.
Ini dengan menggunakan ulang APD yang telah dipakai sebelumnya dengan cara mensterilkan APD agar bisa digunakan kembali hingga maksimal lima kali pemakaian.
"Kami sudah waspada, jadi APD selama ini di reuse. Mestinya memang sekali pakai, tapi kita tiga sampai lima pakai.
Kita sterilkan, kita hindari kalau terjadi hambatan dalam penyediaan dari pusat," ujarnya.
Sterilisasi APD ini dilakukan dengan cara masker maupun baju Hazmat dimasukkan dalam kantong, kemudian dimasukkan ke dalam mesin uap.
Setelah itu disterilkan dengan suhu panas sesuai dengan ketentuan sehingga virus dan bakteri yang ada bisa mati tak menempel di APD yang ada.
"APD ini tidak dicuci, sehingga besok bisa dipakai ulang. Dan APD ini kalau di Kanujoso Insya Allah masih cukup aman untuk satu bulan," bebernya.
Menurutnya, saat ini yang menjadi barang sangat langka ialah masker N95. Jika pesan dan membeli di pasaran, masker medis tersebut sudah tidak ada atau sangat sulit dicari.
Meski bantuan dari pemerintah pusat terhambat, namun APD yang tersedia saat ini masih bisa tercover dari donatur yang selalu memberi dalam jumlah banyak.