AHY Susul Ahok, Mencuat Masuk Bursa Menteri Baru Jokowi, Partai Demokrat Tak Tinggal Diam
Partai Demokrat tak tinggal diam saat AHY alias Agus Harimurti Yudhoyono susul Ahok mencuat masuk bursa calon Menteri baru kabinet Jokowi.
TRIBUNKALTIM.CO - Partai Demokrat tak tinggal diam saat Ketua Umumnya AHY alias Agus Harimurti Yudhoyono susul Ahok mencuat masuk bursa calon Menteri baru kabinet Joko Widodo ( Jokowi ).
Digadang-gadang Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), AHY bakal jadi Menteri saat Joko Widodo ( Jokowi ) reshuffle kabinet.
Nama AHY mencuat sebagai kandidat Menteri baru Jokowi di tengah isu reshuffle kabinet.
Sosok AHY dan Ahok dianggap layak masuk di dalam kabinet lantaran Jokowi membutuhkan kerja cepat Menteri di tengah situasi pandemi covid-19.
Bukan kali ini saja AHY ramai diprediksi bakal mengisi posisi Menteri di kabinet Jokowi.
• Arief Poyuono Dapat Bocoran WhatsApp Nama Menteri Baru Jokowi, Ada yang Singgung Nama Ahok dan AHY
• Selain Ahok, Muncul Nama Anak Mantan Presiden RI Bakal Jadi Menteri Andai Jokowi Reshuffle Kabinet
• Luhut Sebut Putra SBY, Adik AHY Anak Kolong, Menko Kemaritiman: Saudara Ibas, Saya Bangga Lihat Anda
Sebelumnya, AHY juga pernah diisukan menjadi Menteri pada awal pemerintahan Jokowi di periode 2019-2024.
Namun setelah pengumuman Menteri, nama AHY hilang tak teerdengar.
Terkait munculnya nama AHY sebagai calon Menteri baru itu turut direspons Partai Demokrat.
Dilansir tayangan YouTube KompasTV, Jumat (3/7/2020), hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Herman Khaeron.
"Kami sebenarnya tidak sampai ke arah sana ya, karena itu menjadi kebutuhan presiden."
"Kalaupun memang Demokrat diajak, tapi tentu sampai saat ini kami belum ada pembicaraan apapun," kata Herman.
Ia menegaskan, saat ini AHY tengah fokus mengurusi uruan partai Demokrat.
Apalagi masalah Menteri merupakan hak Presiden Jokowi.
" AHY masih fokus memimpin Demokrat untuk memberikan yang terbaik kepada rakyat, kembali saya sampaikan bahwa hak prerogatif adalah ada di presiden, sehingga urusan reshuffle dan rekrutmen ada di presiden," katanya.
Sementara itu untuk Ahok, banyak pro dan kontra muncul terkait rumor Ahok menjadi Menteri baru di kabinet Jokowi menggantikan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Satu di antara yang menolak Ahok jika menjadi Menteri adalah Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.
Mardani dengan tegas menolak Ahok jadi Menteri lantaran dianggap sosok yang kontroversial.
• Setelah Jokowi, Menkes Terawan Tiba-Tiba Blusukan di Wilayah Risma, Kunjungi Titik Keramaian Ini
Ia khawatir kehadiran Ahok justru berdampak buruk bagi Jokowi.
"Usul saya Pak Ahok ini masih kontroversi sayang Pak Jokowi kalau mengajukan Pak Ahok."
"Akan timbul banyak sekali respon yang itu nanti buruk terhadap modal sosial bangsa, mestinya Pak Jokowi lebih bijak," kata Mardani.
Setali tiga uang dengan Mardani, Pengamat Politik, M Qodari juga tidak setuju Ahok masuk kabinet.
Pasalnya, Ahok dinilai buruk dalam komunikasi publik.
Ia mengakui kerja Ahok memang bagus namun komunikasi bagi pejabat publik juga penting.
"Saya tidak setuju diangkat menjadi Menteri dalam reshuffle kabinet yang akan datang, karena Pak Ahok ini lemah dalam urusan komunikasi publik."
"Komunikasi publik itu penting bagi pejabat publik setingkat Menteri atau kepala daerah, kerja bagus itu sangat penting, wajib, tapi komunikasi publik juga sangat strategis," katanya.
Berikut jejak reshuffle kabinet Jokowi :
Tahun 2015
Menko Polhukam
Tedjo Purdijatno diganti Luhut Binsar Pandjaitan
Kepala Staf Kepresidenan
Luhut Binsar Pandjaitan diganti Teten Masduki
Menko Perekonomian
Sofyan Djalil diganti Darmin Nasution
Menteri PPN/Kepala Bappenas
Andrinof Chaniago diganti Sofyan Djalil
Menko Kemaritiman
Indroyono Soesilo diganti Rizal Ramli
Menteri Perdagangan
Rachmat Gobel diganti Thomas Lembong
Sekretaris Kabinet
Andi Widjajanto diganti Pramono Anung
Tahun 2016
Menko Polhukam
Luhut Binsar Pandjaitan diganti Wiranto
Menteri Kemaritiman
Rizal Ramli diganti Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Keuangan
Bambang Brodjonegoro diganti Sri Mulyani
Menteri Desa dan PDTT
Marwan Jafar diganti Eko Putro Sandjoyo
Menteri Perhubungan
Ignasius Jonan diganti Budi Karya Sumandi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Anies Baswedan dan Muhadjir Effendy
Kepala BKPM
Franky Sibarani diganti Thomas Lembong
Menteri Perdagangan
Thomas Lembong diganti Enggartiasto Lukita
Menteri Perindustrian
Salah Husin diganti Airlangga Hartanto
Menteri ESDM
Sudirman Said diganti Achandra Tahar
Menteri ESDM
Archandra Tahar diganti Luhut Pandjaitan (PLT).
Menteri ESDM
Luhut Pandjaitan (PLT) diganti Ignasius Johan
Menteri PAN-RB
Yuddy Chrisnandi diganti Asman Abnur
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Ferry Mursyidan Baldan diganti Sofyan Djalil
• Unggahannya Disorot, Begini Jawab Annisa Pohan Saat AHY Dikatain Nyesal & Salah Strategi Keluar TNI
2018
Menteri Sosial
Khofifah Indar Parawansa diganti Idrus Marham
Menteri Sosial
Idrus Marham diganti Agus Gumiwang Kartasasmita
Kepala Staf Kepresidenan
Tetan Masduki diganti Moeldoko
Menteri PAN-RB
Asman Abnur diganti Syafruddin
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
(*)