DPC Peradi SAI Kutai Timur Ajak Masyarakat Hargai Asas Praduga Tak Bersalah Terkait OTT KPK

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Keprihatinan yang mendalam atas kasus dugaan tindak pidana korupsi yang menjerat Bupati Ismunandar diungkapkan banyak pihak.

Pasca permasalahan tersebut muncul ke permukaan, laman media sosial dipenuhi ungkapan simpati dari berbagai kalangan. Baik dari lingkungan pegawai di Pemkab Kutai Timur, kalangan politisi, serta masyarakat umum.

DPC Peradi SAI Kutai Timur, organisasi para advokat yang baru saja menandatangani kerja sama dengan Pemkab Kutai Timur, ikut menunjukkan rasa simpatinya. Mereka yang diwakili Sekjen Kutim, Yulius Patanan menemui keluarga Bupati Ismunandar dan Encek UR Firgasih, yang diwakili menantunya, Muhammad Rodiansyah di Samarinda, Sabtu (4/7/2020).

“Banyak yang kami bicarakan. Utamanya kondisi Bapak Bupati dan Ibu di Jakarta. Sekaligus memberi dukungan moril serta psikologis pada keluarga Ismunandar,” ungkap Yulius.

Ia berharap sambil kasus tersebut berjalan, semua pihak tetap menghargai Bupati Ismunandar sebagai Kepala Daerah sekaligus tokoh masyarakat. Dengan mengedepankan azas praduga tak bersalah, selama proses hukum sedang berlangsung.

Baca juga; OTT KPK di Kutai Timur Disebut Bukti Politik Dinasti Rawan Korupsi, Ini Penjelasan SAKSI FH Unmul

Baca juga; Komentari OTT KPK, Ketua Nasdem Kaltim: Kurang Apa Lagi Coba jadi Bupati, Istri Ketua DPRD Kutim

“Kami harap masyarakat mengedepankan azas praduga tak bersalah, sebagaimana diatur dalam KUHAP dan UU kekuasaan kehakiman. Bahwa setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau dihadapkan di muka sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap,” ungkap Yulius.

Ia juga mengajak masyarakat Kutai Timur, turut mendoakan Bupati dan ibu agar selalu diberi kesehatan, kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.(sar)