Badminton

Lin Dan Resmi Pensiun, The Last Man Standing Generasi Taufik Hidayat, Lee Chong Wei, Peter Gade

Lin Dan resmi mengumumkan pensiun, dengan demikian inilah akhir generasi tunggal putra dunia generasi Taufik Hidayat, Lee Chong Wei, dan Peter Gade

Editor: Amalia Husnul A
bwfbadminton.com
Lin Dan, pemain Badminton asal China. Secara resmi, Lin Dan mengumumkan pensiun, inilah akhir generasi F4 Badminton dunia, bareng Taufik Hidayat, Lee Chong Wei dan Peter Gade. 

TRIBUNKALTIM.CO - Secara resmi, Lin Dan mengumumkan pensiun, inilah akhir generasi tunggal putra Badminton dunia generasi Taufik Hidayat, Lee Chong Wei dan Peter Gade, Super Dan The Last Man Standing.

Empat pemain bulutangkis tunggal putra dunia disebut generasi F4 Badminton dunia lantaran rivalitas mereka di kancah turnamen internasional di eranya.

Sabtu 4 Juli 2020, Lin Dan resmi mengumumkan gantung raket menyusul Peter Gade ( Denmark ), Taufik Hidayat ( Indonesia ), dan Lee Chong Wei ( Malaysia ). 

Legenda bulu tangkis China, Lin Dan, resmi mengumumkan dirinya gantung raket pada Sabtu (4/7/2020).

Berbagai medali dan penghargaan telah Lin Dan raih selama berkarier di dunia bulutangkis sekitar 20 tahun lamanya.

Memulai kariernya di dunia tepok bulu angsa pada usianya yang masih muda, 16 tahun, dia membantu mengibarkan bendera China di kancah dunia.

China Tanpa Lin Dan dan Li Xuerui pada Piala Sudirman 2019

Lin Dan Harus Realistis, Wajib Ungguli Shi Tuqi atau Chen Long untuk Menembus Olimpiade Tokyo 2020

Lin Dan Putuskan Mundur dari Singapore Open 2019, Dapat Cemoohan Fans, Begini Penjelasan Lengkapnya

UPDATE China Open 2018 - Anthony Ginting Sukses Taklukkan Lin Dan, Pastikan Lolos ke 16 Besar

Dengan keputusan ini, Lin Dan dipastikan tak ikut Olimpiade Tokyo 2020 yang akan bergulir pada tahun depan.

Pria 36 tahun itu merupakan pemain hebat bulu tangkis sektor tunggal putra.

Lin Dan sempat menguasai nomor tersebut selama satu dekade.

Dia juga pernah menyabet dua medali emas Olimpiade, yakni pada 2008 di Beijing dan 2012 di London.

Dua medali itu ia raih setelah dua kali mengalahkan Lee Chong Wei, rivalnya asal Malaysia yang sudah pensiun satu tahun lalu.

Akan tetapi, pencinta bulu tangkis tak bisa kembali melihat smash-smash keras khas pria yang dijuluki Super Dan.

Usia dan fisik menjadi salah satu faktor sang legenda memutuskan gantung raket.

"Saya selalu bilang 'tetap gigih' ke diri sendiri di setiap momen penderitaan, sehingga karier olahraga saya bisa semakin panjang," jelas dia di media sosial Weibo miliknya seperti dikutip AFP.

"Prinsip itu lebih baik daripada hanya mengejar ranking seperti yang saya selalu saat masih muda."

"Pada tahun-tahun belakangan saya hanya ingin menantang batas fisik seorang atlet tua dan menikmati spirit bahwa saya tak akan pernah menyerah."

"Namun, kemampuan fisik dan rasa sakit tak mengizinkan saya untuk terus bertarung bersama-sama rekan setim," jelas Lin Dan.

Rasa terima kasih juga diutarakan oleh Lin Dan kepada orang-orang terdekatnya selama dirinya memegang raket penuh rasa bangga.

"Keluarga saya, para pelatih, rekan setim, dan fans telah menemani saya melalui berbagai banyak puncak dan kesulitan.

Setiap lompatan bertenaga adalah gairah untuk menang," kata dia.

"Saya mendedikasikan semuanya untuk olahraga yang saya cintai," ungkap Super Dan.

Sebagai rival, Lee Chong Wei pun angkat bicara soal keputusan Lin Dan tersebut.

"Kita tahu hari ini akan tiba. Momen berat hidup kita," tulis Lee Chong Wei lewat akun Twitter-nya.

"Anda adalah raja di mana kita bertarung dengan kebanggaan," lanjut dia.

Jurnalis China Sports Insider, Mark Dreyer, mengatakan, pensiunnya Lin Dan ini merupakan kehilangan terbesar dalam sepak terjang bulu tangkis China.

"Akhir dari sebuah era. Lin Dan memenangkan medali emas tunggal Olimpiade pada 2008 dan 2012, dan berada di level domestik dengan Yao Ming dan Li Na," tulis Mark.

Sudah tak diperdebatkan lagi bahwa Lin Dan merupakan salah satu pebulu tangkis terbaik dalam sejarah olahraga ini.

Melansir BWF, sepanjang kariernya Lin Dan mencatatkan 666 kemenangan dengan hanya menelan 128 kekalahan.

Lin Dan yang memulai karier profesionalnya pada 2001 kini telah menorehkan 66 gelar, termasuk sejumlah raihan presitisius seperti juara Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.

Pria kelahiran Fujian, China, 14 Oktober 1983 itu merupakan dua kali juara Olimpiade pada edisi 2008 di Beijing dan 2012 di London.

Pebulu tangkis yang dijuluki Super Dan itu juga menorehkan tinta emas di Kejuaraan Dunia dengan raihan lima gelar juara.

Lin Dan meraih gelar juara dunia pada 2006, 2007, 2009, 2011, dan 2013.

Selain rangkaian gelar individunya, Lin Dan juga membantu timnas bulu tangkis China meraih trofi di turnamen beregu Piala Thomas dan Piala Sudirman. 

Berkat torehan prestasi itulah, Lin Dan menjadi satu-satunya pebulu tangkis dalam sejarah yang meraih Super Grand Slam, sebutan bagi atlet bulu tangkis yang menjuarai sembilan turnamen utama.

Sembilan gelar utama itu yakni Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Thomas, Piala Sudirman, Super Series Finals, All England, Asian Games, dan Kejuaraan Asia.

Selama puncak kariernya, Lin Dan termasuk dalam generasi F4 bersama tiga tunggal putra lainnya yakni Peter Gade (Denmark), Taufik Hidayat (Indonesia), dan Lee Chong Wei (Malaysia).

Kendati demikian, rivalitasnya dengan Lee Chong Wei lah yang paling disorot.

Kedua pebulu tangkis tunggal putra tersebut telah bertemu sebanyak 40 kali, dengan 22 pertandingan di antaranya terjadi di partai final.

Lin Dan tercatat memenangi 28 pertandingan dari 40 pertemuannya dengan Lee Chong Wei.

Salah satu rivalitas terbaik keduanya terjadi di dua final Olimpiade Beijing dan Olimpiade London yang dimenangi oleh Lin Dan.

Sementara itu, kesuksesan Lin Dan meraih sembilan gelar utama di usia 28 tahun dan jasanya di dunia bulu tangkis membuat sang legenda masuk dalam daftar 100 atlet pria terbaik abad ke-21 versi surat kabar olahraga asal Spanyol, Marca pada Juni 2020 lalu.

Melansir dari Give Me Sport, Lin Dan menempati peringkat ke-75 dalam daftar tersebut.

Lin Dan merupakan satu-satunya atlet bulu tangkis dan atlet asal China yang masuk dalam daftar tersebut.

Marca menyebut Lin Dan sebagai pebulu tangkis terhebat sepanjang masa karena prestasi dan konsistensinya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Lin Dan, Sang Predator Peraih Super Grand Slam di Bulu Tangkis","Alasan Lin Dan Pensiun: Fisik dan Rasa Sakit Tak Mengizinkan Saya", dan "Lin Dan Pensiun, Lee Chong Wei Berikan Komentarnya 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved