Berdampak Covid-19, Wakil Ketua DPRD Berau Ingin Nasib Guru PAUD Juga Diperhatikan

Pandemi Virus Corona juga berdampak pada para pengajar tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Berau.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/IKBAL NURKARIM
Wakil Ketua DPRD Berau Syarifatul Syadiah saat ditemui Tribun Kaltim.co, di gedung DPRD Berau, Senin (6/7/2020) 

TRIBUN KALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pandemi Virus Corona atau covid-19 yang mewabah di Indonesia termasuk di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur juga berdampak pada para pengajar tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Dampak tersebut sangat dirasakan, terutama yang tinggal diseputaran kota Tanjung Redeb, pandemi Virus Corona yang mewabah, membuat para murid terpaksa belajar dari rumah sehingga penghasilan para guru yang bergantung pada SPP murid menjadi tidak ada.

Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Berau Syarifatul Syadiah saat ditemui Tribun Kaltim.co, di gedung DPRD Berau, Senin (6/7/2020).

Menurut politisi Partai Golkar itu, para ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas guru PAUD luput dari sasaran pemerintah yang layak mendapat bantuan akibat terdampak covid-19.

Baca Juga

Kementan Bakal Produksi Massal Kalung Eucalyptus Antivirus Corona, IDI Masih Belum Yakin

Pesan Pria Ini 1 Hari Sebelum Meninggal 'Membuka Mata' Banyak Orang Soal Corona, Terkuak Penyesalan

WHO Turun Investigasi, China Akhirnya Mengaku Virus Corona Bukan dari Wuhan, Tapi dari Benua Ini

"Yang selama ini diperhatikan kan hanya masyarakat miskin dan pelaku UMKM yang terdampak tapi kita lupa bahwa ada guru PAUD atau TK yang bergantung dapa SPP murid juga terdampak," jelasnya.

"Kan tidak mungkin anak belajar di rumah kemudian orang tuanya dimintai untuk membayar SPP. Jadi mereka menyampaikan bahwa dia juga terdampak," tuturnya.

Wakil Ketua DPRD itupun mengungkapkan telah melakukan imventarisir guru PAUD yang memang layak mendapat bantuan dan selanjutnya diteruskan ke OPD teknis.

"Kami telah mengimvetarisir guru PAUD yang sudah diseleksi mana yang layak dan tidak, misal suaminya ASN atau polisi tentu tidak mungkin tapi mereka yang memang mata pencahariannya sebagai guru PAUD," tegasnya.

Syarifatul juga meminta mereka tetap bersabar dan mematuhi aturan yang ada karena pemberian bantuan untuk yang terdampak covid-19 sudah ada juknisnya.

Selain itu, Syarifatul mengungkapkan akan memperjuangkan nasib para guru PAUD untuk mendapat insentif seperti yang ada di kampung-kampung yakni Rp 1 juta.

"Ini yang akan terus kita perjuangkan insentif bagi guru PAUD ini, selama ini dinilai masih kurang khususnya yang di kota, berbeda kampung guru PAUD mendapat insentif dari ADK Rp 1 Juta, dan ini akan kita perjuangkan paling tidak bisa sama," tutupunya. (*)

Baca Juga

BREAKING NEWS Pandemi Corona, Warga Demonstrasi ke Gedung DPRD Balikpapan, Tolak RUU HIP

Bontang 2 Kali Nihil Pasien Corona Selama Pandemi, Ini yang Diminta Walikota Neni Moerniaeni

UPDATE Virus Corona di Kalimantan Timur, Balikpapan Dominasi Pasien Sembuh dari Covid-19

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved