Tanggapan Jubir Menhan Prabowo soal Klaim AS, Indonesia Pesan 8 Pesawat Angkut Militer MV-22 Osprey

Tanggapan Juru Bicara Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto soal klaim AS yang menyebutkan Indonesia pesan 8 pesawat angkut militer MV-22 Osprey

Penulis: Aro | Editor: Doan Pardede
US Marine Corps
Helikopter tiltrotor MV-22 Osprey yang dioperasikan oleh Marinir AS. Amerika Serikat ( AS ) menyebut Indonesia memesan pesawat angkut militer MV 22 Osprey, begini tanggapan jubir Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto 

- 20 AN/APN-194 radar altimeters,

- 20 AN/ARN-147 VHF omni­directional range (VOR) instrument landing system (ILS) beacon navigation systems,

OTT Bupati Kutim Ismunandar, Daftar Kantor di Kutai Timur yang Digeledah KPK Hari Ini, Ada Lagi?

• Ibu di Batam Lolos Percobaan Pemerkosaan Gara-gara Ucap Kalimat Singkat Ini, Sederhana Tapi Dahsyat!

- 40 ARC-210 629F-23 multi-band radios (Non-COMSEC), hingga

- 20 AN/ASN-163 miniature airborne global positioning system (GPS) receivers (MAGR).

Spesifikasi MV-22 Osprey Block C

MV-22 Osprey Block C merupakan pesawat yang dikembangkan oleh Bell-Boeing, perusahaan patungan (joint venture) antara Boeing dan Bell Helicopter.

Di Negeri Paman Sam, pesawat tersebut digunakan oleh korps Marinir untuk mendukung misi operasi mereka.

Dilansir dari Naval Technology, pesawat ini dapat mengangkut 24 personel, serta kargo internal seberat 9 ton atau 6,8 ton kargo eksternal.

Varian terbaru dari Block C ini juga dilengkapi dengan sistem radar cuaca yang dapat meningkatkan kemampuan navigassi dalam cuaca buruk, serta sistem pengkondisian lingkungan yang dirancang ulang untuk meningkatkan kenyamanan awak pesawat.

Dilansir dari Boeing, kapasitas dan efektivitas yang diperluas dibangun ke dalam sistem Electronic Warfare, termasuk dispenser sekam atau suar tambahan, untuk meningkatkan kemampuan pesawat ini dalam menghalau setiap ancaman, baik yang datang dari udara maupun dari darat.

Pesawat ini menerapkan teknologi gabungan, yaitu pesawat tempur multirole yang menggunakan teknologi tiltrotor untuk menggabungkan kinerja vertikal helikopter dengan kecepatan jangakauan pesawat sayap tetap.

Dengan nasel dan rotor di posisi vertikal, pesawat ini dapat lepat landas, mendarat, dan melayang seperti helikopter.

Namun, setelah mengudara, nasel tersebut dapat diputar untuk mentransisikan menjadi pesawat turboprop yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi.

Spesifikasi :

- Mesin : Two Rolls-Royce AE1107C, 6,150 shp (4,586 kW) each

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved