Blak-blakan, Ahmad Dhani Beber Gerindra Mirip Militer, Prabowo Harus Ditaati, Andre Rosiade Bereaksi
Blak-blakan, Ahmad Dhani beber Gerindra mirip Militer, Prabowo Subianto harus ditaati, Andre Rosiade bereaksi
TRIBUNKALTIM.CO - Blak-blakan, Ahmad Dhani beber Gerindra mirip Militer, Prabowo Subianto harus ditaati, Andre Rosiade bereaksi.
Musikus sekaligus politikus Gerindra Ahmad Dhani mengungkap hal mengejutkan di internal Partai Gerindra.
Suami Mulan Jameela itu menyebut Gerindra mirip Militer.
Di mana, Ketum Prabowo Subianto selaku Jenderal yang perintahnya wajib ditaati.
Musisi sekaligus kader Partai Gerindra, Ahmad Dhani, mengibaratkan ketua umum Prabowo Subianto sebagai jenderal di partai yang kata-katanya adalah titah yang harus dipatuhi.
Sementara itu, kata dia, dirinya saat ini masih belajar menjadi prajurit yang patuh dengan perintah pimpinan.
Hal itu disampaikan Ahmad Dhani saat berbincang bersama Deddy Corbuzier dalam sebuah video podcast berjudul
"Hampir Dibunuh Thn 2003, Ahmad Dhani Not Hoax?!".
• Mei Meleset, Jokowi Kembali Prediksi Puncak Kasus Virus Corona di Indonesia, Bukan Akhir 2020 Ini
• Polisi Beber Rekaman CCTV Pembunuhan Editor Metro TV, Hasilnya Mengejutkan, Ponsel Juga Diperiksa
• Soal Hagia Sophia, Yunani Beri Ancaman Serius ke Erdogan, Rumah Presiden Pertama Turki Jadi Target
• Polisi Beber Cara Predator Anak Asal Perancis Bunuh Diri di Penjara, Tak Bisa Dilakukan Tahanan Lain
Video itu diunggah di akun Youtube Deddy Corbuzier pada Rabu (8/7/2020).
Mulanya, Dhani berbicara soal kondisi Indonesia saat ini yang dianggapnya mengalami anomali.
Deddy kemudian menimpali, mengatakan bahwa Dhani saat ini juga bagian dari pemerintahan karena Partai Gerindra telah berkoalisi dengan partai-partai pemerintah.
"Indonesia memang anekdot, memang anomali," kata Ahmad Dhani.
"Tapi kan sekarang sudah koalisi?
Sudah jadi bagian dari pemerintah dengan adanya koalisi ini?" timpal Deddy.
Dhani pun menjawab, dirinya masih belajar menjadi prajurit yang patuh dengan perintah pimpinan.
Ia mengatakan, Prabowo Subianto merupakan jenderal di partai yang titahnya harus dipatuhi.
"Saya ini kan cuma soldier, Prabowo kan jenderalnya.
Saya harus belajar untuk benar-benar menjadi real soldier, apa kata jenderalnya kan.
• Bukan Soal Gaji ke-13 Belum Cair, Ini Penyebab Utama Pendapatan PNS Turun Saat Pandemi Virus Corona
• Mirip Surabaya, Kampung Halaman Jokowi Kini Zona Hitam Virus Corona, FX Hadi Rudyatmo Beber Alasan
Gue kan bukan real soldier, tapi di Partai Gerindra, partai ini mungkin satu-satunya partai yang aplikasinya seperti Militer.
Jadi, apa kata Prabowo itulah titah," tuturnya.
Ahmad Dhani mengatakan, seluruh anggota DPR diminta menandatangani surat pemecatan ketika dilantik.
Menurutnya, sang istri yaitu Mulan Jameela yang kini duduk sebagai anggota DPR juga meneken surat pemecatan itu.
"Bahkan semua anggota DPR, termasuk Mulan, waktu dilantik sekaligus tanda tangan pemecatan.
Jadi kalau PKS dulu niru seperti itu, Fahri Hamzah sudah dipecat pasti.
Tapi karena PKS tidak seperti Gerindra, memecat Fahri Hamzah susah banget.
• Pakar Beber Dampak Serius Istilah New Normal Terhadap Kasus covid-19, Achmad Yurianto Akui Salah
• Kabar Duka, Legenda Gudeg Jogja Mbah Lindu Meninggal Dunia
• Lagi, Virus Mematikan Muncul di China, 5 Orang Tewas, Menyebar Lewat Gigitan Kutu, Gejala Mirip DBD
Gerindra memecat anggota DPR-nya, sudah tanda tangan semua," ucap Ahmad Dhani.
Terkait surat pemecatan, Ketua DPP Gerindra sekaligus anggota Komisi III DPR, Habiburokhman, membantah pernyataan Dhani.
Habiburokhman mengaku hanya ingat pernah meneken pakta integritas yang isinya mengatur untuk taat pada AD/ART, program-program, dan keputusan partai.
"Kalau seperti militer dalam konteks disiplin mungkin ada benarnya.
Sebagaimana tercantum dalam Pasal 16 Anggaran Dasar, setiap kader wajib mematuhi kebijakan dan program partai.
Kalau tanda tangan surat pemecatan saya enggak tahu, mungkin yang dimaksud pakta integritas," katanya saat dihubungi, Senin (13/7/2020).
Dia menegaskan secara prinsip, tiap kader Partai Gerindra bebas menyampaikan usul dan pendapat sepanjang tidak berseberangan dengan keputusan partai.
Saat ditanya soal isi pakta integritas tentang poin pemecatan, Habiburokhman mengaku tidak mengingat secara persis.
"Saya juga lupa detailnya, tapi konsekuensinya memang berat kalau sampai melanggar pakta integritas," ujar Habiburokhman.
Diwawancara terpisah, anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra sekaligus anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade juga membantah soal surat pemecatan yang disebut Dhani.
Ia merasa tidak pernah meneken surat yang mengatur bahwa partai dapat memecatnya kapan saja.
• Fakta Baru Pembunuhan Editor Metro TV, Pemilik Warung Sempat Lihat 2 Pemuda Nongkrong
• Daftar Film, Foto & Biodata Hana Hanifah yang Disorot Karena Dikaitkan Kasus Prostitusi Artis FTV HH
• Update covid-19 Minggu 12 Juli, Anies Baswedan Akui Kasus Virus Corona di Jakarta Tertinggi
"Enggak ada, saya nggak ada tanda tangan surat pemecatan. Saya pastikan enggak ada," kata Andre Rosiade.
Andre Rosiade, senada dengan Habiburokhman, mengatakan Prabowo Subianto sebagai pimpinan partai bersikap demokratis.
"Arah kebijakan partai tentu ada di tangan ketua dewan pembina, yaitu Pak Prabowo, tapi Gerindra partai yang demokratis sehingga Pak Prabowo selalu mendengarkan masukan kader-kader beliau sebelum mengambil keputusan," tegasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahmad Dhani: Di Partai Gerindra, Apa Kata Prabowo Itu Titah", https://nasional.kompas.com/read/2020/07/13/18290141/ahmad-dhani-di-partai-gerindra-apa-kata-prabowo-itu-titah?page=all.