Gegara Pengelolaan Dana BOS, 64 Kepala SMP Ajukan Pengunduran Diri, Siswa Terancam tak Punya Ijazah
Gara-gara pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), membuat 64 kepala SMP di Kabupaten Inhu, Riau, mengajukan pengunduran diri
Namun, belum diputuskan apakah disetujui atau tidak.
"Apakah disetujui Bupati untuk pembebasan tugas itu tergantung pada Bupati nanti. Makanya saya sampaikan ke mereka jaga kondusifitas"
"Kemudian, sebelum keluar surat pembebasan tugas, saya mohon kepada mereka agar tetap bekerja, karena kasihan anak-anak kita. Tapi itu tergantung mereka lagi," kata Ibrahim.
Kepala Sekolah Tangerang Gadai Laptop Gara-gara Sering Terlambatnya Dana BOS
Satibi mencurahkan perasaan hatinya menjabat sebagai Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Putera Bangsa, Kota Tangerang.
Kegetiran pun dirasakannya ketika penyaluran dana bantuan sekolah (BOS) berlangsung seret dan ia pun terpaksa harus berhutang.
Realita memprihatinkan ini dialami Satibi selama bertahun - tahun. Dirinya meminjam uang agar kegiatan belajar mengajar di sekolahnya itu tetap berjalan.
"Sering terlambatnya dana BOS dari pemerintah pusat itu buat saya ketar-ketir," ujar Satibi saat dijumpai Warta Kota di SMP Putera Bangsa, Kota Tangerang, Kamis (13/2/2020).
Satibi harus memutar otak bagaimana agar operasional sekolah bisa berjalan. Meski anggaran dari pemerintah pun lama pencairannya.
"Saya harus mementingkan gaji guru, itu hal yang paling utama," ucapnya.
Baca Juga: Sosok Pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo Mulai Terjawab? Ahli Soroti Pisau Dibuang di Dekat Jasad
Baca Juga: Jokowi Terang-terangan Puji 5 Gubernur Ini, Terbaik Hadapi Covid-19, Tak Ada Anies, Khofifah, Ganjar
Menurutnya jika para guru tak kunjung diberikan gaji, kegiatan belajar mengajar pun akan tersendat. Dan guru - guru itu enggan mengajar bila upahnya telat diberikan.
"Pusing kan jadinya, kasihan juga guru - guru kalau tidak digaji. Sudah gajinya kecil, eh ini malah terlambat dibayarkan," kata Satibi.
Ia mengaku para guru di SMP Putera Bangsa, Kota Tangerang ini gajinya minim. Hanya sekitar Rp. 150 ribuan saja dalam sebulan.