Wakil Rektor Universitas Mulia: 20 Tahun lagi Universitas Mulia Jadi Kampus Technopreneur Klas Dunia

Wakil Rektor Universitas Mulia Yusuf Wibisono, MTI mengatakan, 20 Tahun lagi Universitas Mulia bakal menjadi Kampus Technopreneur Kelas Dunia.

Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim
Wawancara khusus bersama Wakil Rektor Bidang AKademik Universitas Mulia di Studi Youtube Tribun Kaltim Official. 

TRIBUNKALTIM.CO - UNIVERSITAS Mulia dikenal sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang sudah memiliki nama di Kalimantan, meskipun baru berusia tak lebih dari 2 tahun.

Untuk lebih mengenal Perguruan Tinggi yang kampus berada di Jl ZA Maulani, Balikpapan ini, Tribun Kaltim secara eksklusif mewawancarai Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulia, Yusuf Wibisono, M.TI. Termasuk bagaimana kesiapan Univesitas Mulia  menyongsong masa New Normal.

Sejarah awal mula berdirinya Universitas Mulia?

Kalau bicara sejarah, Universitas Mulia merupakan lembaga Perguruan Tinggi yang resmi mendapatkan izin menjadi Universitas pada Desember 2018, jadi belum dua tahun. Tetapi bukan kampus yang benar-benar baru berdiri.

Ada tiga kampus yang sudah lama terbentuk dan eksis, yakni STIMIK STIKOM Balikpapan dan ASMI, serta Sekolah Tinggi Manajemen Informatika STIMIK SPB (Sentral Pendidikan Bisinis) di Samarinda.

Kampus Universitas Mulia berdiri megah dengan ornamen Eropa Kampus Cheng Ho? Apa yang mendasari konsep kampus ala Eropa dan Cina?

Ini bentuk keragaman,  dan ingin sesuatu yang inspiratif, jadi bangunan di depan mengikuti national library di Singapore, Gedung putih atau dikenal White Campus.

Kemudian di belakang gedung yang agak mencolok itu Cheng Ho, untuk menginggat bagaimana kepahlawanan Panglima Cheng Ho.

Kenapa diberi nama Universitas Mulia? Mudah-mudahan kita menjadi orang mulia, itu pengabdian yang utama. Orang-orang yang di dalamnya harus bekerja dengan pengabdian. Namun, Mulia sendiri nama salah satu pendiri Universitas Mulia.

Kampus Universitas Mulia, Balikpapan di Jalan ZA Maulani, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur.
Kampus Universitas Mulia, Balikpapan di Jalan ZA Maulani, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur. (HO)

Universitas Mulia baru 2 tahun, namun sudah cukup dikenal. Sebelumnya dikenal dengan Sekolah Ilmu Komputer dan Informatika. Apakah ini menjadi unggulan, atau ada fakultas lain yang dikembangkan?

Ada salah satu momentum mendirikan universitas. Saat itu kita lagi senang-senangnya, baiknya industri dan masyarakat dunia dengan kehadiran Revolusi Industri 4.0.

Semangatnya kita masukkan basisnya Universitas Mulia menyiapkan kampus yang bisa mengoptimalkan menyongsong Industri 4.0. Kita masukan dalam konsep kurikulum kita.

Ada tiga fakultas. Tidak semua komputer, walaupun basisnya computer. Dari STIMIK menjadi program studi S1 Informatika, terdiri Prodi Teknologi Informasi, Sistem Informasi, dan D3 Sistem Informasi yang lebih ke arah trampil.

Dua fakultas lain yakni Fakulktas Ekonomi Bisnis, ada empat program studi, dua prodi Manajemen dan S1 Akuntasi. Leburan ASMI , Manajemen Industri, dan Administrasi Perkantoran. Dua falkustas baru bernama Humaniora dan Kesehatan, di dalamnya ada prodi Hukum, Farmasi, dan PD PAUD.

Target kami, Universitas Mulia menuju masyarakat yang ke depannya menerapkan Industri 4.0. maka prodi kita konsentrasinya arah ke sana.

Di wilayah-wilayah hukum kita ada konsentrasi Cyber Low, kalau di ekonomi dan bisnis harus juga diajarkan tentang Startup Digital. Kamin ingin menjadi kampus entrepreneur.

Saat ini sudah berapa mahasiswa di Universitas Mulia?

Angka mahasiswa kita belum spektakuler, sekarang berada di angka 2.000 mahasiswa. Tahun ini, mahasiswa baru terus menambah sekitar 500-an, dan akan bertambah signifikan saat akhir pendaftaran.

Selama masa pandemi Covid-19, dan tidak lama lagi masuk New Normal, bagaimana aktivitas di Universitas Mulia?

Ada yang perlu kita syukuri ketika kita sudah melewati munculnya Industri 4.0. Saya tidak bisa bayangkan ketika ini muncil lebih dini, pasti tidak mudah. Sisi mudahnya ketika ada sistem Work From Home, Online Learning itu punya ketergantungan dengan indusrti 4.0.

Dosen hanya menyiapkan materi, banyak teknologi yang tersedia, bisa pakai zoom, skype, dan lainnya pilihan banyak. Sangat mudah, kalau Industri 3.0 itu komputerisasi, maka revolusi 4.0 itu adalah antara ruang virtual dan ruang fisik.  Didukung dengan 9 pilar.

Banyak tersedia cara belajar, tetapi kalau mahasiswa diajak online terus teknologi itu tidak murah, yang bayar kuota datanya siapa.

Ketika mahasiswa semangat belajar tetapi di daerah rumahnya ternyata signalnya tidak bagus. Harus bekerja sama-sama, karena pandemi ini datang setelah revolusi 4.0, maka teknologi sudah tersedia, tidak ada yang imposible.

Artinya ketika pandemi datang, teknologi sudah tersedia tidak perlu menunggu hasil penelitian, kalau obat covid menunggu penelitian, tetapi teknolohginya sangat tersedia. Problemnya adalah mana yang ingin digunakan, yang paling cocok dengan kita.

Begitu pandemi datang kita melakukan kuliah online selama dua minggu. Setelah itu kita stop atau libur dulu, kita sebarkan kuesioner. Hampir 1.000 mahasiswa isi cepat kita dapatkan fakta yang menarik, salah satunya adalah bahwa mereka kita sodorkan pilihan.

Dari berbagai perkuliahan online mana yang mereka paling sukai, contoh pilihannya video conference, lewat email, google learning dan lainnya. 

Kebanyakkan menjawab video conference karena bisa langsung tanya jawab, tatap muka, walaupun melalui media. Tetapi ironisnya perkuliahan video conference itu yang paling memberatkan disisi biaya, harus punya kuota.

Dari evaluasi tadi, saat New Normal, apa sistem perkulihan yang dijalankan di Univertas Mulia?

Jadi setelah ada feedback tadi, kita bikin juknis, petunjuk teknis pelaksanaan online learning, contohnya kuliah melalui video conference maksimal 50 menit, sebab ini bicara kuotanya mahasiswa, kalau dua jam mahasiswa senang, abis itu tidak bisa ikut lagi.

Setelah itu lanjut dengan penugasan atau pembahasan lain. Kita sudah selesai UAS  2019 Genap, diangkatan baru yang akan dibuka pada awal September 2020, kita siap.

Modelnya ada beberapa skanerio, status kota seperti apa, kebijakkan Pemerintah seperti apa, kita terus mengikuti perkembangannya. Kebetulan dari Kemendikbud menyampaikan bahwa kemungkinan model belajar online akan dipermanenkan.

Kemendikbud saat telah mewacakan kebijakan merdeka belajar dan merdeka kampus. Mereka belajar diberikan pembebasan, bahwa pengayaan, pematangan intlektual mahasis itu dibentuk tidak hanya di kelas, itu membuat mahasiswa ketika lulus menjadi sarjana bisa lebih siap lagi.

Istilahnya sarjana plus. Konsep itu baru dan bagus, tapi pada pelaksanaanya perlu penyesuaian.

Secara selektif mencari model seperti itu untuk kampus Universitas Mulia?

Mahasiswa kita yang baru dua tahun, mungkin belum memikirkan skripsi, kecuali mahasiswa yang ikut dari awal.

Kita sudah melakukan penerapan, sekarang ini mahasiswa semester atas sulit mencari tempat  kerja praktek (KP), atau PKL, perusahaan saja karyawan saja work from home.

Dari sekian mahasiswa sulit diterima di perusahaan dan industri, ini yang kita sediakan program alternatif pengganti kerja praktik, atau PKL itu.

Bentuknya kita ambilkan dari merdeka belajar, satu mereka bisa mengajar sekolah secara online, atau membuat materi-materi pengajaran, atau video pengajaran, yang tentu kerja lapangan ini setara dengan empat SKS.

Saat ini kampus kami sedang bekerjasama dengan Pemkot Balikpapan membikin program Smart RT. Kalau bicara industri 4.0 itu bicara mengenai big data, dimana memiliki suatu ciri filo city (kecepatan), kecepatan pertumbuhan, percetapan perkembangan.

Data kependudukan itu berdasarkan BPS, Disdukcapil. Kalau kita ngomong BPS berdasarkan survey yang dilakukan setahun sekali, sementara Disdukcapil berdasarkan warga melapor, kalau tidak melapor tidak tahu.

Kita punya rencana besar untuk meng-smartkan RT, memberdayakan RT. Dari RT terintegrasi yang akan banyak aplikasi ditaruh di sana. Bagaimana memudahkan data dinamikan kependudukan warganya, dan memudahkan warga melapor.

Kembali ke kegiatan merdeka belajar tadi kita arahkan ke sana. Mahasiswa bisa melakukan pendataan dan penelitian, dan praktik langsung kepada RT. Selama ini skripsi mahasiswa kemana-mana, tapi belum tentu ada impect ke daerah.

Dengan big data kita yang notabennya mahasiswa meneliti bisa menghasilkan sesuatu untuk masyarakat. Program Tri Dharma Perguruan tingginya dapat, pengabdian kepada masyarakat.

Bagaimana dengan sistem belajar online yang dijalankan selama ini, efektifkah?

Kalau  kuliah biasa kan bisa melihat etika mahasiswa yang ada, tetapi kalau online tidak kelihatan lebih komplek masalah pengukurannya, kita melihat dengan cara mereka pada saat online, saat dia meminta izin, pada saat video conference.

Pertanyaan efektif atau tidak? Metodenya makin lama makin kita siapkan, kami berencana, bahwa kalau kondisi sudah membaik new normal, dan boleh turun kuliah, kita buat pertemuan fisik itu hanya delapan kali pertemuan.

Kalau kita biasanya ada 14 kali pertemuan di kelas, kita akan membuat pertemuan fisik delapan kali ketika sudah normal. Tetapi online kita akan pertahankan, 60 persen pertemuan tatap muka, selebihnya online. Karen regulasi mengizinkan itu Belajar Merdeka, dan membolehkan kita 49 persen online

Ke depan Universitas Mulia akan seperti apa?

Ada visi misi, kita puny green desain, tidak jalan begitu saja tanpa arah. Kita punya road map sampai 25 tahun ke depan, kita inginkan dengan tag line Global Technopreneurship Campus, gambarannya 25 tahun lagi Universitas Mulia harus menjadi Pendidikan Techno Preneur tingkat dunia.

Untuk mencapai ke sana, kita membuat rencana induk perkembangan yang setiap lima tahunan.

Lima tahun pertama kami fokus bagaimana memenuhi semua regulasi, lima tahun kedua kita fokus kepada peneliti, jadi sekarang banyak nulis, banyak publikasi yang dilakukan.

Semua penelitian benar-benar yang bermanfaat untuk melakukan akreditasi untuk penelitian bukan yang standar.

Lima tahun berikutnya berkiprah di nasional, dan lima tahun ke dua kita berkiprah di tingkat Asia,dan selanjutnya  kita di tingkat global.

Konsep kita menanam pohon, misalnya kalau ingin panen manga tahun depan, tanamnya bukan tahun depan kan?

Nah, walau ditahun selanjutkan kita berkiprah di tingkat Asia, tapi tidak menutup kemungkinan kita sudah berkomunikasi dengan pihak luar, sistemnya tanam pohon, minimal kepercayaan Universitas Mulia sudah ada. (siti zubaidah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved