Alasan Kenapa Postingan Soal Pelakor Bisa Viral di Media Sosial, Begini Analisis Psikolog
Psikolog keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan S Psi M Psi memberikan pandangan terkait maraknya postingan viral pelakor
TRIBUNKALTIM.CO - Psikolog keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan S Psi M Psi memberikan pandangan terkait maraknya postingan viral pelakor di media sosial.
Termasuk boleh atau tidaknya menyebarkan cerita ke publik jika dirinya menjadi korban pelakor.
Adib mencoba memberikan padangan komprehensif soal ini.
Ia menilai membagikan cerita korban pelakor di media sosial memiliki dampak positif dan negatifnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS Miliki Komorbid Jantung, Satu Pasien Covid-19 di Balikpapan Meninggal Dunia
"Tentu ada plus minus, plus-nya misalkan dia mendapatkan dukungan dari warganet lainnya," kata Adib kepada Tribunnews.
Sedangkan dampak negatifnya, menurut Adib apakah korban pelakor ini tidak malu dengan cerita yang ia bagikan.
"Memang kalau teori agama aib kan tidak boleh disebarkan dan masyarakat juga percaya jika aib memang untuk ditutupi."
"Artinya jika suami berselingkuh dan istri menyebarkan apa ya tidak malu? begitu pula sebaliknya," tegasnya.
Namun Adib juga tetap memberikan catatan, membagikan cerita korban pelakor ke media sosial merupakan kebebasan individu yang tidak bisa dilarang.
Alasan Kenapa Postingan Soal Pelakor Bisa Viral
Menurut Adib alasan kenapa masyarakat ikut memviralkan postingan tersebut berasal dari kekhawatirannya terhadap keberadaan fenomena pelakor ini.
"Harapan dari mereka ketika itu viral membuat pelakor semakin berkurang," katanya.l