Semakin Dapat Peran dari Jokowi, Eks Anak Buah SBY Sebut Erick Thohir Layaknya Perdana Menteri
Semakin dapat peran dari Jokowi, eks Menteri BUMN era SBY, Dahlan Iskan sebut Erick Thohir layaknya Perdana Menteri
TRIBUNKALTIM.CO - Semakin dapat peran dari Jokowi, eks Menteri BUMN era SBY, Dahlan Iskan sebut Erick Thohir layaknya Perdana Menteri.
Menteri BUMN Erick Thohir mendadak dapat sorotan setelah dipercaya Presiden Jokowi memimpin Komite Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Peran baru dari Jokowi itu membuat Erick Thohir memiliki kewenangan yang luas saat ini.
Melansir Kompas.com, di komite tersebut, Erick Thohir ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Ketua Pelaksana Komite dan mendapat bantuan dari Budi Gunadi Sadikin yang menjabat sebagai Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi dan Doni Monardo Ketua Satgas Penanganan Covid-19.
• Struktur Baru yang Dibentuk Jokowi Tangani Corona di Indonesia, Erick Thohir Bawahi Doni Monardo
• Jokowi Revisi Satgas Covid-19? Bukan Dipimpin Doni Monardo, Tunjuk Anak Buah Erick Thohir
• Bukan Oligarki Politik, Rocky Gerung Sematkan Istilah Baru Soal Majunya Putra Jokowi di Pilkada Solo
Hal ini disorot bekas anak buah SBY, Dahlan Iskan, yang menilai peran Erick Thohir mirip Perdana Menteri.
"Memang pembentukan tim ini (Komite Penanganan Covid-19) seperti menempatkan Erick Thohir sebagai mirip Perdana Menteri.
Tapi saya belum melihat apakah akan punya wewenang setinggi itu.
Saya belum tahu senjata apa yang diberikan padanya untuk bisa mem-by pass birokrasi resmi,” kata Dahlan dalam laman resminya, Disway.id yang dikutip Kompas.com, Kamis (23/7/2020).
Kendati begitu, Erick Thohir masih mempunyai atasan langsung dalam komite yakni Ketua Komite Kebijakan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Ada juga wakil ketua komite yang diisi oleh 6 menteri dengan 3 diantaranya adalah menteri koordinator.
“Bisa saja itu sebagai taktik semata.
Agar Presiden tidak memandulkan Menko Perekonomian dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Bisa juga kedudukan para Menko itu sebagai mirip dewan komisaris. Sedang Erick Thohir adalah Dirutnya,” ucap Dahlan Iskan.
Menurut Dahlan Iskan, agar tim ini bisa bergerak dengan cepat, para Menteri Koordinator harus menurunkan egonya masing-masing.
Dengan begitu, kerja Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional lebih mudah.
• Erick Thohir Diam-diam Datangi KPK, Mengaku Terkait Kasus PT Garuda Indonesia
Dahlan Iskan menilai pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional oleh Presiden Joko Widodo sudah tepat.
Apalagi, Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk menjadi ketua pelaksana komite tersebut.
"Saya melihat Presiden Jokowi sangat tepat dengan timnya itu.
Timing-nya tepat. Pun personalianya. Tentu orang tetap melihat secara kritis seberapa kuat posisi tim ini.
Kuat dalam pengertian otoritasnya,” ujar Dahlan Iskan.
"Misalnya ketika Tim Erick Thohir sering melapor langsung ke Presiden.
Atau Presiden memanggil langsung Tim Erick Thohir. Saya lihat Erick Thohir punya kepribadian yang bisa menjaga kehormatan para senior itu.
Demikian juga Budi Sadikin dan Doni Monardo. Tiga-tiganya bukan tipe orang yang potensial konflik,” kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membentuk Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional. Satgas ini akan bekerja untuk menangani Covid-19 dari segi ekonomi.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 1 Budi Gunadi Sadikin ditunjuk menjadi Ketua Satgas.
• Tim Riset Tak Sanggupi Permintaaan Jokowi Soal Vaksin Virus Corona Selesai 3 Bulan, Ini Sebabnya
"Satgas perekonomian ditangani oleh wamen BUMN Budi Sadikin," kata Airlangga dalam jumpa pers secara daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/7/2020).
Dengan demikian, saat ini terdapat dua satgas untuk menangani Covid-19, satu berfokus ke sektor ekonomi dan yang lainnya berfokus ke kesehatan.
Komite Kebijakan dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Ia akan dibantu enam menteri lainnya yang menjabat sebagai wakil ketua komite.
Keenam menteri tersebut yakni: Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Sementara satu menteri lainnya yakni Erick Thohir menjabat sebagai ketua pelaksana komite.
Alasan Jokowi tunjuk Erick Thohir
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Lembaga baru ini dibentuk menyinergikan kebijakan pemulihan ekonomi dan penanganan Covid-19.
Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk jadi ketua pelaksananya.
Pembentukan komite tersebut didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2020.
Komite baru ini terdiri dari Komite Kebijakan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, serta Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.
Komite bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Penunjukan Erick Thohir sendiri dilatarbelakangi sebagai upaya pemerintah memulihkan ekonomi namun tetap memprioritaskan penanganan covid-19.
"Kesehatan tetap menjadi prioritas karena dengan sehat, persoalan ekonomi menjadi lebih mudah penanganannya.
Jadi, dua-duanya mendapatkan penekanan yang sama," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo dikutip dari Harian Kompas, Rabu (22/7/2020).
Keputusan membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, kata Pramono, diambil karena Presiden Joko Widodo melihat persoalan kesehatan dan ekonomi tidak bisa dipisahkan dalam penanganan Covid-19.
Pengalaman sejumlah negara menjadi pelajaran bagi Pemerintah Indonesia.
Tidak sedikit negara yang lebih mengutamakan penanganan kesehatan pada akhirnya menghadapi persoalan ekonomi yang kompleks, bahkan sampai resesi.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya menyeimbangkan penyelesaian persoalan kesehatan sekaligus perekonomian.
Menteri BUMN Erick Thohir berujar, dalam kondisi seperti saat ini, penanganan ekonomi dan kesehatan harus berjalan beriringan.
Selama ini, kebijakan di bidang kesehatan dan ekonomi cenderung dipersepsikan bertolak belakang dan saling menegasikan.
• Sampaikan Salam Presiden, Fahri Hamzah Bocorkan Berat Badan Jokowi Turun 3 Kg Karena Hal Ini
Ia mencontohkan, saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), produksi sejumlah pabrik ikut tertahan akibat jalur logistik dan pengiriman barang terganggu.
Kegiatan ekonomi yang terganggu berdampak pada lonjakan jumlah penganggur dan penduduk miskin.
"Kita tidak mau akibat normal baru masyarakat melakukan kegiatan secara bebas tanpa disiplin protokol kesehatan.
Kalau ada gelombang kedua, ekonomi lagi yang terkena. Antara kedua hal ini ada irisan.
Setipis apa pun irisan itu, harus dilakukan bersama,” tutur dia.
Menurut Erick, dirinya langsung tancap gas dengan menggelar rapat komite dan hasilnya langsung disampaikan ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
“Kita harapkan dalam seminggu ini kita bisa sampaikan program kepada ketua tim, yaitu Pak Menko (Airlangga).
Mungkin minggu depan juga kita paparkan ke pak presiden langsung,” ujar Erick Thohir.
Erick Thohir menyambut baik pembentukan tim Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional ini.
Menurut dia, dengan pembentukan tim ini bisa membuat penanganan covid-19 dari aspek kesehatan dan perekonomian bisa berjalan secara beriringan.
“Kami akan berusaha bekerja keras mati-matian, tentu bersinergi dengan seluruh kementerian sesuai tupoksi masing-masing menteri,” kata mantan bos Inter Milan itu.
Menurut dia, dalam kondisi ini penanganan kesehatan dan perekonomian harus bisa berjalan beriringan.
Sebab, covid-19 ini tak hanya berdampak pada aspek kesehatan saja.
“Hal-hal ini saya rasa semua ada irisan, setipis apapun irisannya kita harus lakukn secara bersama. Karena ini pak presiden memutuskan di bawah pimpinan Pak Airlangga kedua tim digabungkan. Supaya seiring senada, semuanya berjalan dengan baik,” ucap dia.
(*)