Dukung Anak Jokowi dan Pramono Anung di Pilkada, PDIP Bicara Soal Tudingan Dinasti Politik
Dukung Anak Jokowi Gibran Rakabuming dan Hanindhito Himawan Pramana, putra Pramono Anung di Pilkada, PDIP buka suara soal tudingan dinasti politik
TRIBUNKALTIM.CO - Dukung Anak Jokowi Gibran Rakabuming dan Hanindhito Himawan Pramana, putra Pramono Anung di Pilkada, PDIP buka suara soal tudingan dinasti politik.
Partai pimpinan Megawati tak tinggal diam setelah dituding bermain dinasti politik pada Pilkada 2020 ini.
Pasalnya PDIP resmi memberikan rekomendasi kepada dua Anak pejabat, yakni putra Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), Gibran Rakabuming, serta Hanindhito Himawan Pramana, Anak Pramono Anung.
Terkait tudingan dinasti politik, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menolak keras stigma tersebut.
• Jadi Justice Collaborator, Wahyu Setiawan Siap Bongkar Dugaan Peran 2 Bos PDIP di Kasus Harun Masiku
• Gibran Jadi Trending Topic, Soal Tudingan Politik Dinasti, Begini Jawaban Anak Sulung Jokowi
• Solo Basis PDIP, Gibran Anak Jokowi akan Menang Lawan Kotak Kosong, Pengamat: Tak Perlu Ada Pilkada
Menurut Anak buah Megawati ini, PDIP menilai tudingan politik dinasti yang disuarakan kelompok tertentu terhadap Gibran Rakabuming dan Hanindhito Himawan Pramana tak mendasar.
Sebab, nantinya di Pilkada, masyarakat yang akan menentukan keterpilihan sosok berdasarkan kinerja, pengalaman, dan kepemimpinannya.
Hal itu disampaikan Hasto Kristiyanto dalam diskusi virtual bertajuk 'Calon Kepala Daerah Muda Bicara Politik Dedikasi, Motivasi, Hingga Respons Politik Dinasti' yang digelar DPP PDIP, Jumat (24/7/2020).
Hadir juga Gibran Rakabuming sebagai narasumber, bersama Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Calon Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan.
Selain itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sebagai penanggap.
Menurut Hasto Kristiyanto, dalam era demokrasi di mana pelaksanaan Pemilu adalah secara langsung, proses pendidikan politik rakyat berjalan cepat.
Dampaknya, proses demokrasi meningkatkan rasionalitas publik.
"Masyarakat pada akhirnya melihat rasional.
Yang dilihat adalah aspek kepemimpinan, aspek kinerja, aspek terhadap berbagai program yang ditawarkan oleh calon pemimpin, itu yang tetap menjadi dominan, dan menjadi referensi dari masyarakat untuk memilih," kata Hasto Kristiyanto.
Oleh karena itu, Hasto Kristiyanto menganggap tudingan dinasti politik itu hanya menjadi bagian dari dialektika politik yang menyempurnakan seluruh rasionalitas publik.