HEBOH! Mahluk Misterius Pengisap Darah Ternak di Taput Akhirnya Terekam CCTV, Begini Bentuknya

makhluk misterius pengisap darah ternak di Desa Pohan Tonga, Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, akhirnya terekam CCTV.

Editor: Doan Pardede
Facebook Mangatur Hutasoit
Hewan ternak warga mati misterius di wilayah Tapanuli Utara (Taput). Anehnya, hanya darahnya yang dihisap. 

• Dimakzulkan DPRD, Bupati Jember Faida Bukan Orang Sembarangan, Dokter Berprestasi, Lihat Hartanya

Nikson juga mengatakan untuk memburu makhluk itu tim gabungan yang terdiri dari Polisi, BBKSDA dan Pemkab Taput dan lainnya akan gotong royong menyusuri sungai untuk mencarinya.

“Rencana (kita) gotong royong membersihkan aliran sungai yamg diduga tempat diam binatang tersebut,” ujarnya.

Meskipun pada rekaman CCTV bentuk makhluk pengisap darah menyerupai musang, namun kata Nikson kemungkinan makhuk lain yang melakukanya, masih mungkin terjadi.

“Dugaan ke arah binatang lain masih ada, karena tadi ada warga lapor ke saya binatang itu besar tidak seperti musang. Makanya kita tetap jaga segala kemungkinan,” tandasnya

Sebelumnya Nikson Nababan, mengatakan hewan warga di Pohon Tonga mati misterius di awal Juni lalu.

Rata-rata hewan yang mati seperti bebek, ayam hingga babi.

Kondisi hewan tersebut ditemukan mati dengan leher berdarah dan bangkainya ditinggalkan begitu saja.

• TERBARU Ada 3 Bocoran Lanjutan Kode Redeem Free Fire FF4M, Sisa 5 Karakter, Hadiah Incubator Voucher

• Berita Terbaru Pembunuhan Anjani Bee, Gadis Bandung Bertato Burung Hantu yang Tewas di Saluran Air

Untuk mempermudah pencarian, saat ini juga telah dipasang kamera di beberapa titik.

Sebelumnya, Nikson juga membuat sayembara dengan hadiah Rp 10 juta bagi siapa saja yang bisa menemukan makhluk ini.

"Hadiahnya Rp10 juta, ya biar semangat regu-regu juga untuk membuktikan kebenaran bahwa apakah itu mistis apakah itu nyata? Dengan sayembara ini semua pihak jadi berperan aktif,” ujar Nikson.

Sebelumnya, Kepala Tata Usaha BBKSDA Sumut Teguh Setiawan, meminta masyarakat tidak panik dan melakukan perburuan hingga ke hutan.

Dikhawatirkan perburuan itu akan merusak habitat satwa di sana.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved