Selain Narkoba dan HIV, Polisi Beber Hal Mengejutkan Lain, Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo
Selain konsumsi narkoba dan tes HIV, polisi membeberkan kejanggalan lain kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo, pernah berhalusinasi makhluk halus
TRIBUNKALTIM.CO - Selain konsumsi narkoba dan tes HIV, polisi membeberkan kejanggalan lain soal kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo, pernah berhalusinasi Makhluk Halus.
Kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo menjadi sorotan usai polisi menyimpulkan yang bersangkutan tewas karena bunuh diri, bukan karena dibunuh.
Selain itu terkuak sejumlah kejanggalan tentang bukti Yodi Prabowo yang mengonsumsi narkoba hingga sempat melakukan tes HIV di rumah sakit.
Direskrimum Polda Metro Jaya mengungkap beberapa keanehan sikap dari Editor Metro TV Yodi Prabowo yang ditemukan tewas di pinggir Tol Jorr Ulujami beberapa waktu lalu.
• Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo Diklaim Polisi Bunuh Diri, Ada 7 Temuan yang Mengejutkan
• Tak Terima Editor Metro TV Yodi Prabowo Disebut Bunuh Diri Karena Narkoba, Ini Reaksi Suci Fitri
• Hasil Tes HIV Editor Metro TV Yodi Prabowo Diungkap, Ada Penyakit Lain yang Hasilnya Positif
Keanehan-keanehan sikap dari Yodi Prabowo disampaikan oleh para saksi mulai dari kekasih hingga rekan kerja Editor Metro TV itu.
Sejauh ini polisi sudah memeriksa 34 saksi terkait kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo.
Kekasih Yodi Prabowo, Suci Fitri mengungkapkan salah satu keanehan pernyataan Yodi Prabowo saat mereka berkonflik.
"Mungkin dari pacaranya dia pernah konflik, kemudian ngomong bahwa kalau saya tidak ada bagaimana?" ujar Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat di Polda Metro Jaya (25/7/2020).
Lalu, ada pernyataan dari Yodi Prabowo bahwa ada satu permasalahan yang membebani saya, namun ia minta waktu.
Tak cuma itu, Tubagus juga mengungkapkan hal mengejutkan soal pengakuan Yodi Pabowo soal Makhluk Halus.
Dalam hal ini polisi menyebutkan Yodi Prabowo berhalusinasi.
Pernyataan soal Makhluk Halus ini merupakan pendukung-pendukung dari beberapa saksi yang sudah diperiksa.
Pihak kepolisian telah menyimpulkan kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo merupakan bunuh diri.
Kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil olah TKP, hasil pemeriksaan keterangan saksi dan keterangan ahli, rekaman CCTV, dan sejumlah bukti lainnya yang memberikan petunjuk.
Depresi
Menurut Tubagus, pintu masuk atau penyebab Yodi Prabowo bunuh diri, berdasar keterangan ahli adalah karena depresi.
"Penyebab depresinya apa yang dapat menyebabkan bunuh diri, setiap orang berbeda-beda. Ini menurut ahli," kata Tubagus.
Dari temuan polisi kata Tubagus ada beberapa latar belakang yang sangat mungkin bisa menjadi penyebab bunuh diri.
"Mulai dari hubungannya dengan kekasihnya S dan perempuan lainnya yakni L.
Juga diketahui bahwa korban sempat memeriksakan diri dan konsultasi dengan dokter di RSCM karena penyakit kelamin dan kulit," kata Tubagus.
Diketahuinya Yodi Prabowo yang memeriksakan diri karena penyakit kelamin, menurut Tubagus dari hasil penyelidikan transaksi keuangan rekening korban.
• Bukan Bunuh Diri, Kriminolog Yakin Editor Metro TV Yodi Prabowo Dibunuh, Bahkan Pelaku Lebih 1 Orang
"Transaksi keuangan itu juga menunjukkan korban sempat memeriksakan diri apakah terkena HIV / AIDS atau tidak. Hasilnya negatif," kata Tubagus.
Selain itu kata Tubagus dari hasil pemeriksaan dokter forensik atas jenasah Yodi Prabowo, diketahui positif psikotropika jenis amphetamin.
"Kami duga karena dalam kondisi mengonsumsi amphetamin ini maka korban menjadi lebih berani bertindak, sampai memutuskan bunuh diri," kata Tubagus.
Seperti diketahui jenasah Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan di pinggir Tol JORR di ruas Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.
Di leher dan dadanya ditemukan luka tusukan senjata tajam.
Tak jauh dari temuan jenasah korban, ditemukan sebilah pisau dapur yang diduga digunakan pelaku dalam menghabisi korban.
Dari hasil autopsi katanya tusukan di leher mengakibatkan robek pada tenggorokan dan ini penyebab matinya korban.
"Selain itu ada tusukan di dada, menembus tulang iga dan paru-paru," kata Yusri.
Menurutnya hasil autopsi juga menunjukkan bahwa korban telah meninggal dunia sekitar 2-3 hari sebelum penemuan jenazah.
Negatif HIV
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus menuturkan, sebelum bunuh diri Yodi Prabowo sempat melakukan tes kesehatan di dokter spesialis kulit dan kelamin, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Tes itu dilakukan guna memastikan apakah Yodi Prabowo terinfeksi HIV atau tidak.
Yusri memastikan hasil dari tes HIV tersebut negatif.
"Awalnya dia ( Yodi Prabowo ) belum tahu hasil tesnya sampai pada akhirnya dia meninggal.
Tapi pas kita cek ternyata dia hasilnya negatif HIV, ada penyakit lain," kata Yusri, Sabtu (25/7/2020).
Ketika ditanya terkait penyakit lain tersebut, Yusri enggan menyebutkan.
• Fakta Mengejutkan Penyebab Editor Metro TV Tewas, Polisi Sebut Bunuh Diri, Ini Bukti yang Menguatkan
"Pokoknya ada penyakit lain. Ada penyakit lain positif, tapi HIV enggak ada," kata Yusri.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat membenarkan bahwa Yodi sempat melakukan pemeriksaan terkait HIV.
Pemeriksaan itu terungkap ketika polisi melacak aliran dana milik Yodi Prabowo.
Hasilnya, terlihat ada transaksi pembayaran kepada rumah sakit untuk biaya konsultasi pemeriksaan.
Dari serangkaian bukti yang dikumpulkan penyidik, pihaknya menyimpulkan bahwa Yodi Prabowo tewas diduga karena bunuh diri.
(*)