Soal Kejanggalan Kematian Editor Metro TV, Polisi Akui Yodi Prabowo Tak Ingin Disebut Bunuh Diri
Soal kejanggalan penyebab kematian Editor Metro TV, polisi ungkap Yodi Prabowo tak ingin disebut bunuh diri, bukti ini yang menguatkan
Sedangkan untuk pemilihan tempat, menurut Tubagus karena Yodi Prabowo sudah sangat mengenal rute di lokasi tersebut karena memang jalan yang dilalui setiap harinya.
Termasuk mengetahui tempat yang dianggap tepat untuk mengakhiri hidupnya.
"Karena pilihan tempatnya di sana, itu adalah rute yang dia sangat kuasai, karena rute itu berdasarkan analisa CDR (Call Detail Record), berdasarkan keterangan saksi itu memang rute yang biasa di lalui," ungkapnya.
"Sehingga depan jalan ada pintu masuk ke tol itu dia sangat mengetahui betul karena itu rute yang dilalui setiap hari," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 52.45:
Polisi Jelaskan soal 2 Orang Mencurigakan di TKP Mayat Yodi Prabowo
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat memberikan penjelasan terkait dua orang mencurigakan di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya mayat editor Metro TV Yodi Prabowo.
Termasuk juga terjadi pada waktu di mana Yodi Prabowo diperkirakan meninggal, Rabu (8/7/2020) dini hari pukul 02.00 WIB.
Hal itu merupakan keterangan yang sebelumnya disampaikan dari dua orang saksi yang mengaku melihatnya.
• Kata-kata Terakhir Editor Metro TV Yodi Prabowo ke Sang Pacar, Isyarat Pamit?
Dilansir TribunWow.com, Tubagus mengatakan bahwa dua orang mencurigakan tersebut merupakan dua kejadian yang terpisah.
Dirinya lantas membuktikan dengan dua penjelasan yakni berdasarkan waktu dan tempat.
Dari segi waktu menurut Tubagus secara tidak langsung sudah terbantahkan.
Hal itu lantaran saksi melihat dua orang mencurigakan sekira pukul 02.00 WIB.
Namun hal itu seakan dibantah dengan penemuan motor Yodi Prabowo yang diamankan oleh petugas ronda juga pada pukul 02.00 WIB.